36. Penghabisan

221 15 0
                                    

Pepohonan yang runtuh kembali berdiri tegak seperti semula dan membenamkan dirinya ke tanah seperti perintah para Dryad. Membersihkan reruntuhan daun, ranting, dan Batang mereka, agar sekali lagi, manusia, tidak merasa ada sesuatu yang aneh yang telah terjadi.

Atas perintah Pangeran Eleftherios, Panglima Clan Elf keluar dan memerintahkan seluruh peri kecil beterbangan menaburkan serbuk-serbuk mereka, untuk mengobati manusia yang telah terluka, meringankan tubuh para manusia sehingga bisa dengan mudah di pindahkan dan di atur oleh Keanna, bahkan membetulkan pakaian manusia yang terkoyak. Menyebarkan berbagai serbuk ramuan untuk membuat keajaiban sehingga dunia manusia kembali seperti sedia kala.

Mereka berkelompok tiba-tiba, membentuk lingkaran dan terbang memutar di atas benda yang akan di sempurnakan kembali, membenarkan jalan yang berlubang, jembatan yang putus, bangunan yang roboh, dan bahkan mengubah ekspresi ketakutan manusia menjad...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berkelompok tiba-tiba, membentuk lingkaran dan terbang memutar di atas benda yang akan di sempurnakan kembali, membenarkan jalan yang berlubang, jembatan yang putus, bangunan yang roboh, dan bahkan mengubah ekspresi ketakutan manusia menjadi datar.

***

"Elia.. Kamu bisa bertahan berapa lama lagi?", tanya Caroline yang tengah menghapus petir yang menyambar Imanity.

"Sepuluh.. Ah tidak.. Mungkin dua puluh menit lagi kak", jawab Elia sambil mengerang menahan beban berat itu.

"Bagus. Waktu yang lebih dari cukup untuk membereskan kerusakan seluruh Pulau Jawa ini", kata Caroline memuji, "Tolong pertahankan Time Manipulation mu, dik", lanjutnya yang di tanggapi anggukan oleh Elia.

Segala makhluk di sana bekerja keras untuk menyelamatkan Imanity dan manusia yang berada di dalamnya. Walau hanya beberapa makhluk saja yang bisa tersadar dan terhindar dari Time Manipulation milik Elia, namun jika memerlukan bantuan dari prajurit tertentu, maka mereka hanya tinggal menepuk ringan tubuh prajurit atau makhluk lain tersebut.

Kejadian penghentian waktu yang dilakukan oleh Elia telah berlangsung selama empat menit, sudah hampir menyelesaikan kekacauan di Jawa Barat.

"K.. Kak..", kata Elia lirih.
"Ya, dik? Ada apa? Apakah kami terlalu lama? Akan kami usaha kan untuk mempercepat laju kami", jawabnya Caroline yang tengah berada di langit atas khawatir, sembari tetap meneruskan apa yang telah menjadi tugasnya.

"Kak.. Time Manipulation ini sangat hebat.. emmhh... Aku punyaah sebuahh ideeh kak.. Gimanah kalauh aku coba untukkh memundurkan waktu sebelumh dinding pelindungh inih hancurr?", tanya Elia sambil terengah-engah.

"Apa kamu baik-baik saja?", tanya Caroline balik karena dia benar-benar menghawatirkan adiknya, selian itu, juga menghawatirkan kelangsungan kehidupan manusia di Pulau Jawa. Para makhluk yang tersadar membuat line contact untuk tetap terhubung dan agar dapat mengabarkan kondisi kritis terkini untuk meminta pertolongan dari yang lainnya.

"Ya , kak", jawab Elia pasti.

"Jawaban untuk usul mu kali ini aku tolak, dik. Maaf kan aku. Karena walaupun aku tidak tau menahu tentang kekuatan hebat seperti ini, tapi setidaknya aku pernah membaca buku fiksi ilmiah, yang menerangkan bahwa pengulangan waktu memerlukan banyak tenaga dan bahkan dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan kematian bagi pemilik kekuatan itu", jelas Caroline.

Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang