KEANNA

1K 96 1
                                    

Weekend ga ada kegiatan apa-apa, jadilah gue mainan game di hp gue. Saat sedang seru-serunya main dan hampir tamat, gue dikagetin sama bel kamar, dan alhasil gue gagal ngalahin bos monster di hp gue.
"Ya.. masuk aja..", pintaku
Lalu seorang wanita paruh baya, wanita yang bertanggung jawab mengurus kebutuhan pribadi ku hingga kebutuhan lainnya. Dia adalah Bibi Floren, ketua pembantu untukku. Umurnya sudah 50tahun, tapi cara berjalannya tetap anggun bak pragawati. Parasnya yang ayu dan rupawan kadang mengaburkan pandangan bahwa ia sudah paruh baya. Dan kadang gue suka keliru panggil dia "kak" karena emang wajahnya seperti umur 30an.

"Ada apa, Bi?", tanyaku
"Ini, Nona, ada undangan pesta dari sekolah, Nona", jawabnya lirih tapi berwibawa. Entah bagaimana cara Papa menemukan pelayan-pelayan dirumah ini, mereka memiliki umur paruh baya tetapi wajah, tenaga, perilaku, bela diri, dan hal lainnya tidak mencerminkan sifat seorang yang sudah tua. Bela diri? Ya. Kamu ridak salah baca. Semua yang bekerja disini harus memiliki skill bela diri yang mumpuni agar dapat melindungi kami dari serangan penjahat. Bahkan pelayan dan tukang kebun kami pun menguasai bela diri.
Kami sebagai Putri Jocasta pun juga diwajibkan mengusai minimal satu bidang bela diri. Aku menguasai Judo.dan WuShu Kak Caroline menguasai Karate dan Taekwondo, Kak Elia menguasai Pencak Silat dan Jiu Jitsu, dan Nesyha menguasai Kick Boxing dan Tinju.
Memang paras cantik dan lemah gemulai kami mengundang banyak penjahat mengincar kami, tapi siapa sangka kami dapat membekuk mereka? Sebenarna tanpa kami turun tanganpun, sopir dan pengawal kami sudah dapat membekuk para penjahat.

Gue ambil sepucuk undangan itu dan membacanya. Perayaan Dies Natalies sekolah ya. Menarik.. Wait.. what??? Pasangan? Gila aja.
Kalau saudari gue sih pasti mereka gampang  dapatin pasangan. Tapi kalau gue?? Gaun aja ga punya.
Ah... Gauunn...!!!!

Gue langsung keluar kamar menuju kamar Kak Elia, satu satunya saudari gue yang masih dirumah. Yah Kak Caroline dan Nesyha pergi buat ngerjain tugas. Kalau tugas gue mah yang gampang aja. Bagian print. Hahaha.

"Kak Eliaa.."
Deg... kenapa.. Kak Elia kenapa?
Dia melamun dan berkeringat dingin
"Kak Elia..! Loe kenapa? Kak.. Loe ga papa? Hei.. Jawab gue..!!!", teriakku.

Aku ingat disaat dia melamun seperti itu, hal buruk akan terjadi. Seperti waktu itu, dia melamun, melamunkan kak Caroline tergelincir di tangga dan kaki nya patah.
Saat melamunkan Nesyha jatuh dari jurang tapi dia ga bilang siapa-siapa. Terjadilah juga Nesyha jatuh terpeleset ke jurang disaat kami mengadakan Camping di sebuah Gunung, dan sempat kritis.
Mengerikan memang, dan dia sangat merasa bersalah.
Dan yang lebih mengerikan, saat dia melamunkan keluarga kami tabrakan dengan truck kontainer hingga organ tubuh kami terpental keluar dari tubuh kami. Dia emang cerita ke gue, gue udah mencegah agar ga teejadi kecelakaan, dengan membuat sibuk saudari gue jangan sampai Papa berbicara dan bercanda dengan kami. Tapi apa daya, hal itu hampir terjadi. Dan aneh nya di detik-detik terakhir tabrakan tersebut akan terjadi, tiba-tiba ada cahaya terang benderang menyilaukan mata. Tapi ingatan itu sedikit blur di pikiranku. Entah apa yang terjadi, tapi kami semua masih hidup dan baik-baik saja.

Aku berlari mengambil tisu dan menyeka keringatnya. Mengambil sebuah kertas dan mengipas-ngipas kan ke tubuhnya.
"Kak.. loe kenapa? Jawab gue. Gue khawatir kak!", hanya itu yang bisa gue ucapkan. Pokok ya gue harus buat dia sadar secepat mungkin. Kalau ga, dia bisa pingsan. Gue goncangin tubuh kakak gue itu sekeras mungkin. Dia harus sadar. Dia harus sadar.

"Kak.. lu ga papa?", teriak gue sekali lagi.sekali lagi.
"Hah? Hah..hah..hah..", dia mulai mengatur nafas, "..eng...enggak ap..pa..apppaa..",

"Apa? Kenapa kesini, dik?", tanya nya
"Loe udah baikan kak? Udah gapapa ni gue ngomong?", "Santai aja, tadi cuma ngimpi dikejar pocong. Hahaha..", "Jadi ini semua karena pocong? Sia-sia jantung gue jungkir jempalik kak. Ah elu kak. Hahahahaa..".
Elia.. Elia.. emang loe berfikir gue sebodoh itu? Tidak tau apa yang loe alami? Pandangan loe?

"Mmm.. anu kak, udah dapet undangan dari Sekolah?", "Undangan ini?", tanyanya sambil memperlihatkan secarik undangan.
"Iya kak. Anu kak.. elu kan tau kak, gue ini pakaiannya apa adanya cenderung berantakan nih.. gue kagak punya baju buat dansa dansa gituuu... kita cari barengan yuk", ajak ku dengan nada lumayan memelas. --ralat-- sangat memelas.
Boleh lah gue sekali-kali hadir di Prome night?
"Iya boleh. Tanya kak Caroline sama si bontot dulu. Siapa tau mereka juga mau cari baju", usulnya. "Oke kak, tunggu mereka pulang dulu aja deh. Makasih kakak. Hati-hati, jangan ngalamun lagi. Inget, apapun yang ada dipikiran loe, kasih tau gue. Inget kejadian dulu kan?", ucapku dengan nada sedikit keras dan mengancam. Gue ga mau kejadian apa-apa di keluarga ini. Terlebih dengan pandangannya tadi kelihatannya dia memang sangat syok, melebihi syok saat pandangan kecelakaan kami sekeluarga. Itu berarti akan terjadi musibah lebih besar kan?

Ga lama setelah gue balik kamar, gue lihat mobil kak Caroline memasuki halaman rumah. Setelah gue mandi, ga lama kemudian Pak Andrew manggil gue buat turun makan malam.
Berhubung tenaga gue udah habis buat nyadarin kak Elia, naga di perut gue udah meronta-ronta minta makan.

"Kak Caroline...", panggil gue.

tangan Kak Caroline terhenti saat aku memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tangan Kak Caroline terhenti saat aku memanggilnya. "Kak, gue sama kak Elia besok  mau fitting gaun buat pesta Dies Natalies nih kak. Kakak mau ikutan ga? Pilihin baju buat aku gitu kak", pinta ku.
"Boleh aja, Na. Mau cari dimana?",
"Di Kazunna Boutique , aja kak", usuk Nesyha.
"Leh ugaa.. Loe mau ikut ga, Nes? Sekalian lah.. Gue kan ga pinter pilih baju", ajakku.
"Iya, bareng-bareng kan malah enak jadi banyak pendapat nya..", usul kak Elia.
"Okey.. fix ya?? Semua ikut? Besok ya.. ya.. ya..", pinta ku.
Dan semua saudari gue mengangguk tanda mengiyakan ajakan gue.

____________________________________________

Mohon kritik dan sarannya ^0^
Loph loph

❤Nana_Lavigne❤

Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang