24. Penghiburan

857 59 2
                                    

Caroline, Elia, Keanna, dan Nesyha telah kembali ke Imanity, dunia para manusia untuk menunggu penyelidikan dan penyidikan dari makhluk Alphonse atas kematian Yang Mulia Baginda Raja dan Ratu Alphonse.

Ting tong ting tong.. Ting ting ting tong..
Bel rumah mereka berbunyi. Pak Andrew menintip dari jendela untuk mengetahui siapa yang mungkin bertamu, karena tidak pernah ada kunjungan selama dia berada di dunia Imanity.
"Sasmita, Gavriil, Jerome, Advent! Bersiaplah. Ada teman-teman Tuan Putri", kata Andrew kaget dan cemas.
Mereka kaget dan langsung merubah baju istana mereka dengan baju casual ala Imanity sesegera mungkin, lalu mengambil buku, teh, majalah, dan hp mereka dan berakting sedang membaca, meminum, dan main hp dengan santai.

Setelah itu Andre sesegera mungkin membuka pintu itu, dan mendapati beberapa teman para Yang Mulia Putri.
"Maaf pak. Apa Caroline ada di rumah?", tanya Cecil dan Aaron, "Dan maaf pak jika kami datang bergerombol. Kami hanya khawatir pada keadaan kembar empat itu.kenapa semua kompak tidak masuk sekolah beberapa hari ini..", lanjut Aaron.
"Oh ya, Tuan Putri ada di rumah. Silahkan tuan masuk saja", jawab Andrew.
"Bagaimana dengan Elia, Keanna, dan Nesyha?", tanya Jovindhio.
"Para Tuan Putri ada di rumah, tuan. Silahkan tuan dan nona masuk. Akan saya sampaikan kedatangan tuan dan nona kepada Tuan Putri", katanya sopan sambil mempersilahkan semua teman Caroline, Elia, Keanna, dan Nesyha masuk.
Pak Andrew lalu undur diri dan mulai menaiki tangga menghampiri kamar ke empat Tuan Putri nya.

"Wooaahhh... Kalian juga ada disini?", kata Alvian.
"Iya. Kenapa emang?", kata Jerome judes.
"Waaahhh... Bahkan seorang Jerome pun disinii???!!!", kata Jovindhio takjub.
"Kami disini juga untuk jagain kembar empat. Apa ga boleh?", tanya Jerome sekali lagi dengan tatapan yang tajam.
"Santai bro, kita disini satu visi dan misi. Ga usah adu urat", kata Jemmy menengahi mereka yang nyatanya memang ga berantem.

***

Pak Andrew menghampiri kamar Caroline lalu para pengawal membukakan pintu kamar Caroline dan Pak Andrew mendapati Keanna juga berada dalam kamar Caroline.
"Yang Mulia Putri Caroline dan Putri Keanna. Maafkan hamba. Teman-teman Yang Mulia Putri mengunjungi anda. Mereka menjenguk anda, Yang Mulia Putri", kata Andrew sopan.
"Oh.. Baiklah Andrew. Kami akan segera kebawah. Terimakasih", jawab Caroline.
"Andrew, tolong beri tahu para koki agar menyiapkan jamuan untuk teman-teman.dan kita gunakan ruang makan utama yang lebih besar saja", kata Keanna sambil tersenyum.
"Baik Putri Keanna. Hamba undur diri, Yang Mulia Putri", kata Andrew seraya menundukkan badannya lalu undur diri dan menghampiri kamar Elia.
Tetapi sebelum pengawal membuka pintu kamar, Elia telah membuka pintu kamarnya, "Aku tau beberapa temanku disini. Terimakasih Andrew", kata Elia.
"Iya Yang Mulia Putri Elia. Hamba undur diri", jawab Andrew sambil berjalan menuju kamar Nesyha.

"Yang Mulia Putri Nesyha. Hamba ijin untuk masuk kamar", kata Andrew meminta ijin. Karena seperti itu lah titah Nesyha kepada pengawal kamarnya. Siapapun yang mau masuk ke kamarnya harus meminta ijin darinya terlebih dulu.
"Masuk lah", jawab Nesyha dengan suara tergopoh-gopoh.
"Yang Mulia Putri Nesyha, apa anda baik-baik saja?", tanya Andrew yang memperhatikan gerakan Nesyha yang gugup, wajah yang pucat dengan keringat dingin mengucuri kepalanya.
"Tak apa. Aku hanya berpikir keras mengenai semua hal aneh yang belakangan ini terjadi", jawab Nesyha gugup.
"Hal aneh apa Tuan Putri jika hamba boleh mengetahuinya?", tanya Andrew menyelidik. Mata Nesyha membelalak dan mulut nya menganga, "Tak apa. Lupakan. Ada keperluan apa? ", tanya nya sambil menenangkan diri.
"Ampun Yang Mulia Putri Nesyha. Teman-teman anda bertamu untuk menjenguk anda, Yang Mulia Putri", jawab Andrew sambil menundukkan kepalanya.
"Baik. Pergilah. Aku akan turun sebentar lagi", jawabnya. Andrew lalu meninggalkan kamar Nesyha dan menuju ke dapur untuk memberitahu para koki agar menyiapkan jamuan di ruang makan utama.

"Maaf para Chef Nabel, tolong siapkan jamuan untuk 20 orang di ruang makan utama. Para Tuan Putri mendapatkan kunjungan dari beberapa temannya",
"Oke Andrew. Akan segera kami siapkan dalam tiga puluh menit", jawab Nabel mantab dengan memutar-mutarkan wooden spoon nya.

Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang