28. Penghianatan

1.5K 53 4
                                    

Mohon maaf, part ini agak panas ya..
Kalau masih di bawah umur, dimohon dengan sangat kebijaksanaannya untuk tidak melanjutkan bacaan ini.terimakasih.loph yuh..
__________________________________________

"Prajurit, lepaskan ikatannya", titah Vallerie.

Setelah ikatan tangan Alvian di lepaskan oleh prajurit yang mengawalnya tadi, Alvian mengibaskan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah ikatan tangan Alvian di lepaskan oleh prajurit yang mengawalnya tadi, Alvian mengibaskan rambutnya. Lalu Alvian langsung menyosor mulut Vallerie yang tebal dan eksotis.
"Mmmhh.. Mmhhh..", desah mereka berdua. Vallerie dengan senang hati membalas ciuman dan kuluman serta permainan lidah Alvian yang selama ini dia dambakan. Tangan Alvian mulai menaiki gunung berukuran 42 C itu dan mulai mengeluarkan isinya.
"Ck..aahh..aahhh...", desah Vallerie kenikmatan. Alvian lalu melanjutkan aksinya dan merogoh bagian belakang baju Vallerie dan berusaha melepaskannya.
Srreeekkkk...
Resleting baju Vallerie terbuka dan Alvian terus mendorong tubuh Vallerie hingga mereka terjatuh ke kasur dengan posisi kaki Vallerie yang mengangkang ke atas.

"Hei..!!", kata Vallerie sambil melepaskan ciuman hot nya dengan geram, "Kenapa kamu ga keluar, prajurit bodoh! Mau lihat tontonan gratis apa?!!", bentak Vallerie.
"Ma.. Maaf Putri Vallerie, saya lupa", kata prajurit tersebut sambil mengeloyor pergi dari kamar Vallerie.

Setelah prajurit itu pergi meninggalkan kamar Vallerie, Alvian langsung menyosor tubuhnya, menghisap bulatan kenyal milik Vallerie, dan tangan satunya memainkan bulatan yang lain.
Mulut Alvian mulai mencium leher Vallerie, turun lagi ke dadanya, turun ke perut dan pusarnya, dan berlabuh ke bagian intim Vallerie, memainkannya dan membasahinya sampai Vallerie mengerang kenikmatan yang luar biasa.
"Aahh... Aaahhh... Aaarrggghhh.... Enak banget.. Ahh.. Kenapaaahhh.. kamuuhh.. mau melakukan iniih dengankuuugghhh....", tanya Vallerie di sela desahannya.
Alvian menghentikan jilatannya dan memandangi Vallerie, "Karena aku ingin, aku menyukaimu, tapi aku ga bisa jujur sama temenku yang lain. Tapi ketika kamu bilang kamu juga suka aku.. Aku ga mau nglewatin kesempatan ini",
"Aaaarrrggghhhhhh.......!!!!", pekik Vallerie ketika Alvian langsung menusuknya sehabis menjawab pertanyaan konyol Vallerie.
"Ahh.. Aahh... Aaahhh...", desah mereka berdua,
"Gimana? Apa kamu menikmatinya... Sayang?", tanya Alvian.
"Sa.. Sahyanghh?", tanya Vallerie.
"Iya.. Bukankah aku setuju untuk menjadi pendampingmu dengan melakukan hal ini?", kata Alvian.
Vallerie yang mendengar kata itu langsung tersenyum manis di sela cucuran keringatnya, "Ini benar-benar nikmat, Sayang...".
Mendengar jawaban Vallerie itu, adrenalin Alvian semakin meningkat dan mempercepat laju tusukannya menjadi tiga sampai empat tusukan perdetik.

Mereka mengubah posisi mereka menjadi saling tungging, Alvian dapat melihat seluruh bentuk indah Vallerie dari belakang, pantat seksinya benar-benar membentuk sebuah Cinta sempurna, dan itu menambah gairah Alvian. Tanpa pikir panjang, Alvian langsung menghujam lubang intim Vallerie, menggerakkan bokong Vallerie sesuka hatinya. Alvian benar-benar menikmati hubungan ini.

Mereka mengubah posisi menjadi pangkuan, dimana Vallerie berada di pangkuan Alvian, dia bergerak naik turun dan menggoyangkan panggul serta bokong seksinya.
Melihat sepasang bulatan di depan wajahnya naik turun begitu indah, Alvian kembali menyedot bulatan itu, lalu menciumnya hingga meninggalkan bekas biru di kedua bulatan itu.
"Terusss... Teruussshhh... Sayangg.. Aaaahhhhhh....", kata Alvian yang di turuti oleh Vallerie.
"Ah.. Mau keluar inihhh....", kata Alvian dengan suara parau.
Lalu Alvian mendorong tubuh Vallerie hingga jatuh ke kasur dan melakukan gerakan hard nya.

Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang