KEANNA (2)

1.1K 110 0
                                    

Jerome mengajariku berdansa dengan sangat lembut, jujur, gue ga terbiasa berdansa.
Tangannya jatuh di pinggulku, dan tanganku merangkul lehernya. Entah apa yang kami pikirkan, dia seorang berandal yang mengajakku berdansa mulai mendekati wajahku dan menciumku. Gue, gue yang biasanya langsung nonjok orang yang atau menendang selangkangan cowok yang kurang ajar sama gue, langsung luluh sewaktu dia menciumku. Gue mulai memejamkan mata. Gue balas ciuman-ciuman lembut Jerome.
Dia mendekap ku semakin erat dalam pelukannya. Tanpa gue buka mata dan menoleh, gue tahu, banyak yang mengabadikan momen aneh ini. Dimana seorang Jerome mencium seorang Keanna.
Tangannya naik memegang tengkuk leherku, membuat rambutku sedikit acak-acak kan, lalu menciumku lebih dalam lagi.
Apa-apaan ini? Kenapa gue  diam saja? Dia merebut ciuman pertama gue! Dan gue diam saja?
Tubuh ini ingin meronta, tapi hati dan nafsu ku ingin melanjutkannya.

BAAAMMMMMM......!!!!!!!!!
Sebuah ledakan menghentakku. Ada apa ini? Ledakan itu menghempaskan beberapa orang dan barang di dekatnya. orang lain yang berada di luar Aula berlari menghampiri Aula untuk melihat apa yang terjadi.

"CUKUP SUDAAHH...!!! AKU SUDAH MUAK DENGAN PUTRI INI !! AKU TAK BISA MENAHAN UNTUK MEMBUNUHNYA...!!!!", kata Valerie yang menyandera Nesyha di tangannya. Tunggu.. Nesyha?? Nesyha adik bontot gue?? Apa-apaan ini! Entah wujudnya jadi apa sekarang. Tapi dia menyandera adikku.

Gue  cekingukkan mencari Gavriil, akan gue bunuh tuh anak kagak bisa jaga adik gue. Eh wait. Dia berdarah. Di bibir dan tangannya. Serta perutnya. Oh holly crap!!
"Kaa..kkaakk... kaaakkkkaaakkk....", seru Nesyha lirih meminta pertolongan. Berani-beraninya dia nyiksa adik gue!!!
Gue mulai melangkah menghampirinya. Tapi dengan sigap, Jerome melangkah ke depanku melindungiku di balik punggunya yang bidang.
"Heh. Minggir. Gue mau hajar tuh setan!", kata ku kasar. "Loe bukan tandingannya, Na. Tunggu sebentar", ucap Jerome sambil memejamkan mata.
Apa-apaan dia? Mau nglawan setan kebo itu pake jampi-jampi? Geregetan gue!
Gue menepis tangan Jerome dan mulai melangkah lagi.

Klepak.. Klepak..
Kebo bersayap itu mulai terbang dan membawa Nesyha dengan paksa. Gue berusaha menggapainya. Ah sial! Gue cuma dapet bulu kebo. Gue lihat kak Caroline yang juga melakukan hal yang sama, dia mau menangkap kebo terbang itu. Tapi gagal juga.

Klepak.. wuuussshhhh...
Sekelebat bayangan mulai mengejar kebo itu.

Klepak.. klepak.. wuuusshhhh....
Gue nengok ke arah Jerome. Oh holly  crap!! Apa-apan Jerome itu? Dia mengeluarkan sayap juga?
Dan nguuiiinnggg...
"Aaaaaaaa...........!!!!!!!", Pekikku tajam . Dia menggendongku dan membawaku terbang.

Sial sial sial..

Aku melihat kearah Kak Caroline dan Kak Elia, dan pasangan mereka. Ini di luar akal sehat manusia. Ini.. ini kegilaan luar biasa!
Mereka juga berubah dan bersayap, dan membawa serta kakakku pergi.

Nguuuiiinnnggg....
ada sesosok makhluk bersayap datang dari atas menuju ke Aula sekolah.

"Hei hei hei... dia mau apain sekolah kita??!!!", teriak gue kencang-kencang yang berhasil mengagetkan Jerome.
"Tenang. Mereka anak buah loe. Mereka akan handle urusan di sini", jawabnya santai sembari meningkatkan kecepatan terbangnya.
"Wwooooyyyy....!!!! Loe mau bunuh gue hah???!!!!", teriak gue dengan jantung cangculupan. "Klo kita ga segera nemuin Raja dan Ratu. Putri akan bahaya", jawabnya ketus.

Raja? Ratu? Apa apa an siih?
Lalu putri? Putri yang dimaksud itu siapa?

***

Tak lama setelah aku bertanya dengan Jerome. Kami menembus awan dan memasuki sebuah tempat indah yang di dominasi warna biru.

 Kami menembus awan dan memasuki sebuah tempat indah yang di dominasi warna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang