29. Serangan

1.1K 57 10
                                    

"Yang Mulia.. Yang Mulia Putri...", kata seorang prajurit terbata-bata setengah lari setengah terbang dengan muka kaget.
"Ada apa, prajurit?", tanya Keanna.
"C.. Cllaa.. Clan Nymphs baru saja di serang oleh Clan Lu.. Lucifer", lapor prajurit tersebut.
"Cih! Sial! Kita belum sempat memulai interograsi tapi udah ada serangan!", kata Keanna kesal.
"Baru saja, Yang Mulia Putri.. Belum ada 10 menit", tutur prajurit.
"Baiklah kalau begitu. Mereka sekutu kita. Setidaknya mereka tidak membelot, walau sempat kurang ajar", kata Caroline.
"Benar itu kak. Siapkan 3.000 prajurit. Ah bukan. 1.500 prajurit menyerang dan 1.500 prajurit siap bertarung", titah Keanna.
"Bbbbb.. Baik Yang Mulia Putri Keanna", kata prajurit seraya pergi dan menjalankan titah Keanna.

"Kita juga bersiap, atau hanya beberapa orang yang ikut?", tanya Keanna.
"Kita semua ikut saja. Jika Millagres turun dan membawa pasukan dengan level tinggi atau Guardian mereka. Pasukan kita tidak akan bisa mengatasinya", usul Elia.
"Baiklah. Aku sependapat dengan Elia. Mari kita membantu Clan Nymphs", ajak Caroline.
Caroline, Elia, Keanna, dan Nesyha mengeluarkan tongkat perangnya, sedangkan para Guardian juga bersiap untuk menuju ke Medan perang.

"Hei.. Apa kalian lupa pada kami?", tanya Renzy sinis.
"A.. Ah?", kata Keanna sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.
"Kalian disini saja. Penjagaan disini ketat
Kalian lebih aman di sini.
"Hei.. Maksud ku bukan kami yang berada disini. Tapi temen-temen yang masih di tawan", kata Renzy kesal.
"Kita akan menyerang mereka nanti. Kita cari orang dibalik mereka dahulu", kata Nesyha.
"Kalian ini menganggap diri sebagai malaikat pintar bijak dan segalanya. Tapi tetep aja bodoh", kata sang peraih juara satu paralel saat kelas X tersebut, "Haaahh... Maksud ku, dari tiga demit yang bersekutu. Satu demit menyerang. Pasti kan penjagaannya agak lengang. Kenapa ga sekalian di cari tempat persembunyian baru mereka. Serang. Selametin tu si Alvian dkk", jelas Renzy.
"Ah sial! Dia benar juga", kata Keanna kesal.
"Baiklah kalau begitu. Aku dan Elia akan membantu clan Nymphs. Keanna dan Nesyha akan menyelamatkan teman-teman yang lain", kata Caroline membagikan tugas.
"Baiklah kalau begitu", jawab mereka serempak.

Keempat Putri Jocasta mengepakkan sayap indahnya dan segera terbang beserta Guardian Supernya membawa ratusan pasukan bersamanya.

Sesampainya di Istana Aeventyri, Caroline langsung memerintah pasukan untuk mengevakuasi makhluk lokal dan membuat portal-portal perlindungan bagi setiap makhluk. Sebagian lagi berusaha untuk mencegah kebakaran meluas dan kerusakan yang parah. Sebagian lagi memperketat penjagaan dan melindungi Istana Aeventyri dari kerusakan yang terjadi. Sedangkan Caroline, Elia, Sasmita, dan Advent membantu menyerang pasukan Lucifer dan Millagres.

"Hormat saya pada Yang Mulia Putri Caroline dan Yang Mulia Putri Elia. Terimakasih telah sudi membantu clan Nymphs yang di Serang oleh Putri Millagres", kata Eleftherios dengan sopan sesampainya Caroline dan Elia di Medan perang.
"Tak usah sungkan", jawab Caroline, sedangkan Elia sebisa mungkin tidak melirik ke arah Eleftherios.
Mereka mulai menyerang pasukan Clan Lucifer satu persatu. Menusuk jantung,membakar sayap, bahkan menghanguskan mereka hingga menjadi butiran debu.
"Kak.. Aneh.. Dimana Iblis itu?", tanya Elia.
"Millagres?", tanya Caroline sambil mengitari pandangannya ke seluruh medan perang. Nihil. Mereka tak menemukan Millagres. Hal yang sangat konyol. Di setiap pertarungan pasti harus ada pemimpin. Dan konyol sekali jika hanya di serahkan kepada panglima perang.

"Kalian mencariku?", kata Millagres sambil muncul di belakang mereka dengan tiba-tiba. Belum selesai Caroline dan Elia menoleh kebelakang, tapi serangan Millagres sudah di luncurkan menuju ke tubuh Sasmita.
"Saaasss....", teriak Caroline.
"Aargghh..", teriak Sasmita kesakitan. Sasmita tak menghiraukan luka yang timbul akibat serangan Millagres dan terus menyerang pasukan Clan Lucifer. Dia tak akan membalas Serang Millagres, karena dia tau, itu adalah bagian Caroline dan Elia.
"Sialan kau!", bentak Caroline sambil meluncurkan berbagai serangan ke arah Millagres secara membabi buta.
"Caroline. Kendalikan dirimu! Aku tak apa", kata Sasmita yang menghancurkan pasukan Clan Lucifer satu per satu.
"Kak. Lihat! Mereka mendalami sihir immortal kak! Yang sekarat dan tergeletak mati bisa hidup segar bugar kembali!", teriak Elia terkejut.
"Berarti kita harus menghanguskan mereka", kata Caroline sambil mengayunkan tangannya dan lalu mengepalkannya, jauh di belakangnya, pasukan Clan Lucifer yang terkurung di aura kekuatan Caroline hancur tak bersisa dan menjadi bulir-bulir debu.
"Baiklah kak", kata Elia mantap. Lalu Elia membuat line contact dengan beberapa prajurit dan Guardian Super untuk mengabarkan cara menaklukkan pasukan Clan Lucifer.

Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang