"melamun aja lo" tegur Elang pada Hani yang berjalan sambil melamun, membuat Hani mengangkat dagunya dan tersenyum kearah Elang "lo kenapa?" tanya Elang saat Hani berjalan mendekat kearahnya yang memang sedang bersandar pada dinding disamping gerbang.
"gak papa" jawab Hani dengan suara pelan, gadis itu ikut bersandar pada dinding "lo sendiri ngapain disini?"
"ah gue lagi nungguin adek kelas yang minjem sepatu gue" Elang tersenyum kearah Hani "elo seriusan gak papa, dari ekspresi aja elo keliatan kayak orang yang lagi banyak pikiran"
"gak penting – penting amat juga kok" Hani tersenyum, tapi bukannya membalas senyuman Hani Elang malah menjitak dahi gadis itu.
"gimana kalo Zandar keliat elo senyum kayak gini? Dia pasti marah banget sama elo Han trus gimana kalo dia gak mau bicara lagi sama lo?" Elang bersedekap dan tersenyum lebar kearah Hani.
"gak perlu gue senyum palsu juga Zandar gak mau bicara sama gue" gumam Hani dengan lesu membuat Elang langsung terdiam. Ia langsung teringat dengan perkataan Zandar waktu itu tentang sudah muak atau apapun itu.
"jangan bicara kayak gitu deh Han" Elang mencoba memberi semangat pada Hani. "kali aja tadi Zandarnya lagi sibuk?"
Mendengar apa yang diucapkan Elang Hani tersenyum tipis tapi kali ini senyuman itu tulus "gue percaya sama apa yang ucap Lang" gadis itu menegakkan tubuhnya dan berjalan melewati Elang, sebelum tubuhnya menghilang karena melewati pagar Elang bersuara .
"kalopun Zandar bener – bener marah sama elo, elo jangan nyerah buat bikin dia mau baikan sama lo, kayak Zandar yang gak mau nyerah buat ngerubah sisi buruk kepribadian elo" Hani berhenti berjalan dan menoleh kearah Elang yang juga tengah melihat kearahnya, senyuman tipis Hani melebar hingga memperlihatkan giginya, gadis itu mengangguk dan berjalan menjauh dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
....
Hani berjalan dengan lengkah pelan sambil melihat kearah kanan dan kiri, sekarang sudah sore hari dan gadis itu berencana mencari Zandar untuk meminta maaf. Hani tau dari Alvin kalau Zandar suka bejalan – jalan disore hari ditaman dekat rumahnya, dan menurut Hani semakin cepat ia meminta maaf pada Zandar semakin cepat pula beban didadanya menghilang.
Hani memang tidak tau beban tak terlihat yang ia rasakan itu memang karena ia belum meminta maaf atau karena Zandar mengabaikannya dan hari ini gadis itu akan mencari jawabannya
Senyuman Hani terkembang saat ia melihat Zandar tengah duduk sambil mengenakan headphone putih miliknya, nampaknya pemuda itu sedang tidak berminat berbicara dengan siapapun. Hani berjalan dengan cepat kearah Zandar dan melepas headphone milik pemuda itu.
Zandar yang merasa terganggu karena headphonenya yang dilepaskan dengan seenak jidatnya oleh orang lain langsung melihat kearah samping dimana seorang gadis tengah tersenyum lebar kearahnya.
"apa mau lo" gumam Zandar sEcara refleks, seakan – akan ia tidak menginginkan kehadiran Hani.
"apa mau gue" gumam Hani pelan lalu duduk dengan seeenak jidatnya di ujung kanan bangku dikarenakan Zandar yang duduk di ujung kirinya "gue mau bicara sama lo".
"hmm" gumam Zandar tidak jelas membuat Hani menghela nafasnya pelan, gadis itu menegakkan tubuhnya dan mencoba mengumpulkan keberaniannya,
"Zandar! Maafin gue" Hani menyatukan kedua tangannya dan mengangkatnya tepat didepan wajahnya, gadis itu benar – benar ingin memperbaiki keretakan hubungan pertemanan mereka. "gue udah salah gegara berburuk sangka sama lo, gue udah salah gegara gak mau ngedengerin apa maksud elo yang sebenernya, maafin gue Zandar"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT
Fiksi Remaja#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...
