"apa - apaan sih Zandar! " teriak Lyora saat gadis itu sudah memasuki kamarnya. Ketika dirinya sudah duduk pada bangku didepan meja belajarnya air mata itu, air mata yang memang sejak tadi sudah tidak bisa ia bendung lagi mulai mengalir dengan cukup deras. Gadis itu sudah tidak bisa lagi menahan emosinya yang sudah menyesakkan dadanya sejak tadi.
Dengan penuh amarah Lyora melemparkan salah satu bingkai foto yang menghiasi meja belajarnya. Bingkai yang dihiasi foto dimana dirinya sedang mengenakan gips pada kakinya, fotonya bersama seseorang yang menbuatnya tidak bisa berjalan selama nyaris satu minggu penuh, tapi entah kenapa satu minggu itu merupakan saat yang begitu menyenangkan sekaligus menghangatkan hati seorang Lyora.
"apa gue itu gak pantes dapet yang namanya keberuntungan? " gumam Lyora pelan. Gadis itu memang sedang menangis, akan tetapi ia sama sekali tidak terisak dan hanya air matanya lah yang mengalir dengan cukup deras. Lyora tak ingin orangtuanya mendengar tangisannya dan membuatnya harus menjawab segala pertanyaan yang mereka hadirkan secara beruntun.
Gadis itu menghela nafasnya pelan dan mengambil tempat sampah yang memang selalu ia letakkan disekitar meja belajarnya, ini memang bukan kali pertama Lyora menghancurkan bingkai berisi fotonya bersama Zandar.
Gadis itu mulai teringat ketika ia pertama kali bertemu Zandar.
Saat itu hari sudah memasuki sore dan Lyora yang baru pindah memilih untuk melihat - lihat daerah disekitar tempat tinggalnya, tempat yang sedikit lebih jauh dari tempat ia biasanya berolahraga dipagi hari.
Lyora yang memang tidak mengenal satu orangpun yang ada disekitarnya, hanya bisa duduk disalah satu bangku yang memang disediakan di sepanjang jalan diantara pohon - pohon besar, gadis itu tersenyum tipis karena merasa tempat yang ia kunjungi sudah cukup jauh dari tempat tinggalnya.
Tanpa menyadari tempat duduknya yang membelakangi sebuah lapangan basket Lyora melihat - lihat sekitarnya dengan senyuman tipis.
"Awas ada bola!! "
teriak seseorang dari belakang Lyora secara tiba - tiba, membuat gadis itu bukannya menundukkan kepalanya malah memalingkan wajahnya menghadap arah suara.
"bola? " gumam Lyora dengan alis tertaut. Dan sedetik setelahnya, kepala gadis itu dihantam dengan keras bola basket yang beratnya lebih dari setengah kilogram, membuat tubuh Lyora terjungkal dan terjatuh diatas terotoar sebelum jalan raya. Ia beruntung karena tidak sampai terjatuh kejalan raya hingga harus ditabrak salah satu kendaraan yang melintas disana.
Meskipun kepalanya terasa pusing, Lyora tetap memaksakan dirinya untuk berdiri.
"Awas ada motor! " teriak orang yang berasal dari lapangan basket lagi, kali ini bukan hanya satu orang yang berteriak tapi nyaris semuanya. Dan benar saja, sebelum Lyora menyadari apa yang terjadi tubuhnya sudah terlempar karena ditabrak oleh sebuah motor dan yang terakhir dapat gadis itu dengarkan hanyalah tentang keributan beberapa anak laki - laki tentang bagaimana caranya membawa seorang gadis yang tubuhnya bersimpuh darah untuk diobati.
.
"nama saya Zandar, saya menelpon ibu menggunakan hape anak ibu" percakapan seseorang yang bernama Zandar membangunkan Lyora dari tidurnya dan membuat mata gadis itu liar mencari siapa yang mengenakan ponselnya, bahkan ketika matanya masih samar dalam mengenali cahaya.
"oh enggak bu, saya bukan maling, saya juga punya ponsel kok! " orang itu kembali bersuara dan kali ini terdengar kekehan pelan, Lyora sadar sepertinya ibunya tengah menuduh pemuda itu sebagai seorang pencuri.
"saya emang bukan maling bu, saya lebih buruk dari itu" pemuda itu melanjutkan dengan nada bicara yang teramat sangat sopan.
"haha, maaf bu kalo saya ketawa, saya juga bukan penculik, saya cuman remaja yang hobi main basket dilapangan sekitar kompleks anggrek, dan disana ada tempat duduk yang membelakangi lapangan basket, kebetulan anak ibu duduk disana dan gak tau kalo ada yang main basket dibelakang dia gara - gara suara kendaraan yang lebih nyaring"
YOU ARE READING
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...
