"heh Zandar! Itu anak waktu kecil masuk sekolah akting kali ya! "
Suasana kamar Zandar yang tadinya sunyi langsung menjadi ribut hanya karena kedatangan satu orang yaitu Elang.
"masuk itu main ketok napa" sahut Zandar tak perduli dengan topik yang Elang coba bahas.
"sama - sama cowok juga!" Elang memungut bola basket yang tidak biasanya berada diatas karpet. "tadi lo main basket? Bukannya jata Alvin elo kapok ya main basket di kompleks sebelah? " apa yang dikatakan Elang membuat Zandar langsung melompat dari tempat tidurnya dan jongkok tepat didepan pemuda itu.
"kalo kepala lo kena bola, trus gegara itu elo keserempet motor, lo bakalan dendam gak sama si pelempar bola? " tanya Zandar dengan ekspresi serius.
"dendam sih" jawab Elang yang tidak menyadari kegelisahan Zandar.
"haaah! Gue gak mau tau lagi dah!" teriak Zandar tiba - tiba, pemuda itu langsung menarik Elang dan mendorongnya keluar dari kamar "gue gak tau dan gak perduli kenapa elo kemari! Pulang gih" ucap Zandar sebelum ia membanting pintu tepat didepan wajah Elang.
...
"hoi! " Elang menepuk bahu Zandar saat mereka bertemu didepan gerbang sekolah, pemuda itu masih merasa kesal dengan kelakuan Zandar terhadapnya kemarin sore dan kembali kesal karena Zandar seperti tak memperdulikan keberadaannya, tapi bukan itu yang harus ia permasalahkan untuk hari ini, yang harus ia permasalahkan adalah bagaimana cara membuka topeng Lyora dihadapan semua orang.
"apa? " tanya Zandar dengan ekspresi datar seakan - akan tak pernah terjadi acara pengusiran tamu secara tiba - tiba yang telah ia lakukan.
"elo emang cepet banget ngelupain masalah ato gimana sih Zandar? " Elang mengusap wajahnya sendiri dengan gelisah.
"bersikap seakan - akan gak punya masalah itu bukan berarti gak punya masalah kan? Lo cuman memperburuk hidup lo kalo terus terpuruk dalam masalah" jawaban tenang Zandar membuat dahi Elang langsung berkedut, pemuda itu kesal. Ia berhenti berjalan dan membiarkan Zandar berjalan didepannya.
"dan itu bukan berarti kabur dari masalah" teriak Elang tidak terima, membuat Zandar berhenti berjalan dan menatap Elang dengan ekspresi datar.
Meski terlihat dingin senyuman pemuda itu terkembang tipis "gue gak kabur dari masalah, tapi gue udah gak mau berurusan sama hal kek ginian"
"bukannya itu sama aja kabur dari masalah? " Elang meninggikan suaranya.
"gue bilang gue gak kabur dari masalah" Zandar menatap Elang datar "dan gue bakal buktiin ke elo, kalo gue itu bener - bener gak kabur dari masalah" Zandar berjalan meninggalkan Elang yang terus meneriakkan namanya agar ia berhenti berjalan.
...
"siapa dulu yang musti gue yakinin masalah Zandar sih? "
Gumam Elang, pemuda itu sedang duduk disalah satu kursi yang memang tersedia disekitar pohon yang tumbuh di area sekolahnya. Elang meremas tangannya pelan.
"Alvin? " Elang mengucapkan nama seseorang yang menjadi salah satu teman terdekatnya di sekolah, tapi melihat dari keadaan mereka saat ini Alvin tidak akan mendengarkannya begitu saja. Pemuda itu refleks menggelengkan kepalanya sambil berkata tidak.
"Hani? " Elang kembali mengucapkan salah satu nama, kali ini nama seorang gadis pendiam yang lebih sering mengobservasi lingkungan sekitarnya. Senyuman Elang terkembang dengan baik.
"ia bener! Gua musti bicara sama Hani " pemuda itu berdiri dari duduknya. "sekarang tujuan utama adalah kelas Hani! "
"kak Elang gila ya? "
YOU ARE READING
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...
