OUR BABY{1}

1.5K 126 1
                                    

Happy Reading...😙😙😙



Seorang wanita cantik berdiri tak tenang di depan sebuah unit apartemen mewah bernomor 494,dengan seorang anak laki-laki di gendongannya yang kini sedang tertidur pulas.

Hampir dua jam sudah wanita itu menunggu sang pemilik apartemen datang.Anak kecil di gendongannya tertidur dan membuat wanita itu kelelahan karena harus menggendongnya.

Tak ada hal yang bisa dia lakukan sekarang selain menunggu dan berjalan bolak-balik di depan pintu apartemen itu.Orang-orang yang lewat terus memandangi wanita itu,bagaimana tidak seorang wanita terus berdiri sembari menggendong seorang anak serta koper besar teronggok manis di dekatnya.

Semua orang mungkin berpikir dia adalah seorang istri yang kabur dan mencari tempat tinggal baru??atau istri yang di usir oleh suaminya dan terus menunggu agar suaminya mengijinkan dia kembali??yang jelas keadaan wanita dan anak itu memang sangat menyedihkan sekarang.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki semakin jelas terdengar mendekati wanita itu,dia yakin sang pemilik apartemen yang datang mendekat.Helaan nafas berat begitu terdengar jelas dari wanita itu,gugup,panik,bingung,takut semua itu campur aduk menjadi satu.

"Maaf ada yang bisa saya bantu?"suara itu berasal dari seseorang yang kini berdiri di belakang sang wanita,suara seorang lelaki.

Perasaan wanita itu semakin tak karuan,bahkan terasa sangat lemas.Kalau saja dia tak bisa mengendalikan diri mungkin anak di gendongannya akan terjatuh.

"Maaf nyonya apa anda ada urusan dengan saya?"lelaki itu kembali membuka suara.

Wanita itu mengumpulkan keberaniannya untuk berbalik menghadap lelaki yang sejak tadi bertanya padanya.

Degggggg

Kedua orang itu kini hanya saling memandang satu sama lain,merasa bingung dan canggung.Mereka tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana??

"Ayah"suara parau khas anak kecil yang baru bangun kini membuyarkan keheningan di antara mereka.

Lelaki itu mengernyit heran dengan kata 'Ayah' yang terlontar dari anak kecil di hadapannya.

"Ayah?maksudnya??"lelaki itu sangat bingung dengan situasi ini.

"Apa kamu Oh Sehun?"sang wanita kini membuka suara.

"Iya..benar"jawab sehun singkat.

"Perkenalkan nama saya kang seulgi"ucap seulgi.

"Apa ada sesuatu yang ingin anda sampaikan?atau ada masalah yang menyangkut saya?"tanya sehun.

Seulgi lagi-lagi menghela nafas berat,dia benar-benar bingung harus mulai bicara darimana dan bagaimana.

Sehun terus mengamati wanita dihadapannya yang nampak kebingungan dan resah.

"Baiklah..ikutlah masuk dulu ke dalam,kalau disini terus tak enak dilihat orang"saran sehun.

Sehun memasukkan password apartemennya lalu pintu terbuka,di persilahkannya seulgi masuk.Sebenarnya sehun tak begitu peduli namun rasa iba tiba-tiba muncul saat melihat seulgi kesusahan saat menggendong seorang anak dan membawa koper besar,sehingga sehun menuruti kata hatinya untuk membantu membawakan koper.

Kini ketiga orang itu sudah duduk di sofa ruang tamu apartemen sehun.

"Aku mau duduk dekat ayah,aku mau duduk disana..aku mau pindaaaaaah"rengek anak kecil di pangkuan seulgi.

"Sayang tenang dulu ya..minguk sebentar dulu ya..oke"seulgi berusaha  menenangkan anak kecil bernama minguk itu.

Tatapan heran sehun berikan pada dua orang manusia di depannya,lagi-lagi kata ayah terucap dari anak lelaki yang bernama minguk itu membuat sehun semakin tak mengerti dengan situasi saat ini.

Sehun melihat jam tangannya dan waktu menunjukkan jam 8 malam,sehun baru saja pulang dari kantor.

"Bisa anda jelaskan ada apa sebenarnya?"ucap sehun membuat perhatian seulgi teralihkan dari minguk yang masih merengek.

"Emm maaf apa boleh minguk pindah duduk di sebelah anda?"tanya seulgi ragu-ragu.

Belum sempat sehun menjawab kini minguk berontak dan turun dari pangkuan seulgi hingga kini minguk lari ke pangkuan sehun.

"Ayaaaaaaahhhh..aku merindukanmu"teriak minguk bahagia memeluk sehun.

Seulgi berusaha menenangkan dirinya sendiri,badannya mulai gemetar dan mulutnya sangat susah untuk berucap.

"Sayang bisa lepaskan sebentar pelukanmu?kamu duduk dulu ya sebentar"ucap sehun memindahkan minguk untuk duduk di sebelahnya.

Seulgi menggigit bibir bawahnya takut karena sehun memandanginya intens dan seolah-olah ingin memakannya.

"Bisa kita bicara berdua saja?"ucap seulgi memberanikan diri.

"Dia?"tunjuk sehun pada minguk.

Seulgi membuka tas kecil yang di bawanya lalu mengeluarkan sebuah ponsel.

"Minguk sayang kamu main game dulu ya disini,jangan kemana-mana ya..tunggu disini sebentar saja"ucap seulgi sembari menyerahkan ponsel tadi.Minguk langsung mengambil ponsel itu dan mulai bermain game kesukaannya.

Sehun berdiri menuju ruang tv yang berada dekat ruang tamu,seulgi juga mengikutinya.

"Anak itu maksudku minguk dia..."niat sehun ingin to the point namun ternyata ucapannya terpotong oleh ucapan seulgi.

"Dia Song minguk,umurnya kini sudah menginjak 3 tahun.Anak berpipi tembem dengan senyum yang menawan,selalu ceria,baik dan juga sopan"jelas seulgi.

"Lalu apa hubungannya denganku?ayah..siapa yang dia panggil ayah?"tanya sehun tak sabaran.

"Nasib minguk ternyata memang tak semanis senyumannya"gumam seulgi pelan.

Sungguh sehun sangat bingung sekarang,sebenarnya ada apa??siapa seulgi??siapa minguk??apa hubungan mereka dengannya??

"Minguk anakmu tuan Oh"

Mata sehun terbelalak kaget,Kepalanya tiba-tiba berdenyut sakit,serasa di hantam batu besar.

Anak??

Minguk???

Sehun menatap seulgi tajam,dia berpikir seulgi sedang bersandiwara atau membodohinya.






👋👋👋👋👋

TROUBLEWhere stories live. Discover now