Chapter 23: Girls or Should I Say B*tches

10.5K 500 16
                                    

MARISSA STRIX'S POV

Aku merasa sedikit tidak enak pada Grayson. Astaga bisa-bisanya aku lupa bahwa ini adalah hari ulang tahunnya. Pantas saja tadi pagi dia bilang kalo hari ini hari spesial dia.

Aku menatap Grayson dengan tampang yang aku yakin seperti anak kecil yang ketahuan mengambil permen.

"I'm sorry," itulah yang pertama kali aku katakan.

"Untuk apa?" Tanyanya tersenyum kecil.

"Aku bisa-bisanya lupa," ucapku tertunduk.

Dia memegang kedua pipiku dan membuatku menatap matanya.

"Dengan adanya kamu di samping aku udah bikin aku ngerasa kayak hari ulang tahun setiap hari kok, gak pa-pa,"

Aku memeluknya dan berkata, "Happy Birthday, Aziee."

Dia tertawa kecil.

"Bagaimana dengan pesta dari teman-teman kamu?" Tanyaku.

"Well kita bisa gak usah dateng kok," jawabnya santai dan aku memukul bahunya ringan.

"Grayson! Gimana sih masa temen sendiri udah nyiapin susah-susah kamu malah sia-siain? Ayok kita pergi," kataku menarik tangannya ke mobil.

"Chill woman. Huh baru aja tadi di baik-baikin," gumamnya yang terdengar keras olehku. Aku hanya terkekeh.

"Ei by the way, berarti kamu harus kenalan sama mereka dong? I mean kalo kamu emang gak mau juga gak pa-pa," katanya sambil menyalakan mobil.

"Hey, it's fine Gray. I'm gonna be fine," kataku mencoba untuk membuatnya tidak terlalu khawatir.

Setelah itu kami pergi ke tempat pesta tersebut. Ternyata pesta tersebut terletak di salah satu club milik Grayson di Perancis ini. Banyak sekali ya...

"Gray, sebenernya kamu punya berapa klub sih?" Tanyaku penasaran.

"Hmm.. berapa ya, lupa," katanya santai.

Mataku membelalak.

"Segitu banyaknya sampai kamu lupa?" Tanyaku tidak percaya.

"Well, aku gak terlalu peduli sama klub sih," katanya lagi.

Wow nih anak satu udah terlalu sukses nih.

Beberapa menit kemudian kami sampai ke klub tersebut. Grayson dan aku turun dari mobil.

"Gray, aku kan masih 17 tahun," kataku ragu melihat orang-orang yang harus mengantri untuk masuk ke klub tersebut dan dua penjaga pintu berbadan besar mengecek id mereka.

"Tenang aja, babe. Kamu lupa kalo aku yang punya klubnya?" Jawabnya sombong.

Aku hanya memutar mataku.

Kami berjalan ke pintu klub tersebut dengan Grayson menggandeng tanganku. Dan tentu saja kami tidak perlu mengantri. Kedua penjaga itu langsung memberi Grayson tanda hormat mereka dengan cara menunduk.

Dan ketika kami masuk, Grayson langsung berjalan ke arah ruangan VIP yang berada di atas.

Ketika kami masuk, ruangan gelap. Dan tiba-tiba.

"SURPRISE!" Teriak teman-temannya sambil lampu dinyalakan.

Ada begitu banyak teman Grayson di sini. Dan semuanya terlihat begitu mahal dan eksklusif. Ya bukan berarti aku minder atau gimana. Tapi mereka semua benar-benar cantik dan hot.

Perempuan-perempuannya tampak seperti model dan laki-lakinya seperti orang yang kalian lihat pada model Calvin Klein.

Walaupun tetap tidak ada yang bisa mengalahkan Grayson sih.

The Heart of a Beast (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang