ygnm - 26

7K 1.3K 782
                                    

Sore hari setelah pulang sekolah keesokan harinya, Fadli buru-buru mandi dan memakai baju favoritnya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Sore hari setelah pulang sekolah keesokan harinya, Fadli buru-buru mandi dan memakai baju favoritnya. Dia menyemprot-nyemprot parfum dalam jumlah banyak sampai kelilipan, lalu mengambil bunga dan cokelat yang sudah dia siapkan untuk Sarah sebelum akhirnya menaiki motornya.

Fadli sebetulnya agak kecewa, karena perasaannya pada Sarah ternyata nggak sebesar dugaannya. Fadli kira, debaran jantung yang selama ini muncul ketika dia jalan dengan Sarah adalah karena dia betul-betul menyukai cewek itu. Tapi sepertinya itu karena dia deg-degan karena main belakang.

Ah, masa bodoh. Suasana hati Fadli baik hari ini. Cowok itu diam-diam merasa puas melihat Nadya agak murung hari ini begitu mereka berpapasan di kantin. Namun wajah Fadli langsung mengernyit begitu mengingat kalau di sebelah Nadya siang tadi, Ocha menatapnya dengan garang seolah-olah Fadli habis menumpahkan teh susu ke kemeja seragamnya.

Fadli mengibas-kibaskan tangannya, seolah berusaha mengenyahkan ingatannya barusan. Fadli menaiki motornya dan mulai melaju menuju rumah Sarah setelah mengirimkan cewek itu sebuah pesan singkat.

Fadli: sar, gue otw

Begitu sampai di depan rumah Sarah, Fadli menautkan alisnya. Sebuah mobil Fortuner hitam mengilap terparkir di depan garasi, dan setahu Fadli, mobil Sarah adalah Innova dan Jazz.

Ah, pasti saudara Sarah sudah datang.

Fadli melangkah menuju pintu depan, lalu mengetuknya. Terdengar sedikit suara ribut di dalam, dan tiba-tiba pintu menjeblak terbuka. Untung saja pintunya ditarik ke dalam, karena kalau didorong keluar, hidung Fadli pasti sudah macam Voldemort.

Namun, Fadli nggak punya banyak waktu untuk merasa bersyukur mengenai hidungnya. Di depannya saat ini, berdiri seorang cowok dengan ekspresi wajah mengeras. Di belakangnya, Sarah sedang menarik lengan cowok itu, seolah menahannya agar tidak berbuat yang nggak-nggak.

Fadli mengusap tengkuknya. Bunga dan cokelatnya dia sembunyikan di belakang punggung. "Ah ..., lo saudaranya Sarah, 'kan? Kenalin, gue Fadli."

"Saudara apaan?!" suara cowok itu meninggi. Dia menyentakkan tangannya dari Sarah, lalu mendorong Fadli. "Gue pacarnya!"

"Apa?"

Fadli menoleh cepat ke arah Sarah. Sarah mengusap wajahnya, lalu memutar bola matanya.

"Oke, nasi udah menjadi bubur," angguk Sarah sambil berdeham. "Fadli, makasih buat semuanya, tapi kita nggak akan jadi lebih dari teman. Kalau bisa, lo nggak uaah temuin gue lagi, ya."

"Apa?!"

"Bisa dibilang ..., apa, ya? Lo nggak asik. Gue mengharapkan lo bakalan terkencing-kencing waktu dapet SMS misterius. Ternyata nggak," sambung Sarah. "Gue nggak tahu lagi mau pakai cara apa biar lo menjauh. Tapi ternyata sifat kepo gue yang nanyain lo lagi apa tiap malem nggak membuahkan hasil. Oh, berhasil, deng. Berhasil bikin lo salah paham sama Nadya dan mutusin cewek itu! Haha!"

Fadli mengepalkan tangannya. Cokelatnya pasti patah. "Jadi, lo ngasih harapan palsu?"

"Sebenernya nggak. Gue emang awalnya tertarik sama lo. Tapi waktu gue tahu lo punya pacar, jadinya muncul deh, ide iseng," jawab Sarah. "Oh, dan kenalin, ini Raffi. Pacar gue dari SMA."

Brengsek. Fadli menatap Raffi, lalu menjejalkan bunga ke dalam mulut cowok itu. Raffi menyumpah-nyumpah.

"Lo bodoh, apa? Lo tahu cewek ini jalan sama cowok lain di belakang lo, dan lo cuma diem aja?" omel Fadli tanpa mempedulikan Raffi yang menyembur-nyembur helaian daun dan bunga dari mulutnya.

"Gue juga suka gitu," sahut Raffi kalem, masih dengan mulut dipenuhi helaian bunga.

Pasangan gila. Dan Fadli buru-buru berbalik dan menaiki motornya.

Fadli butuh Nadya. Terserah cewek itu mau menamparnya, menjambaknya, atau apalah. Fadli hanya mau melihat mantan pacarnya!

Fadli menyesal pernah mengenal Sarah dan nyaris menembak cewek psikopat itu. Atau cewek gila? Ah, intinya dia nggak waras!

***

mendekati ending, guys. HAHA. #StopHujatFadli2k17

You Got A New Message! ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant