Sarah: fadliiii
Fadli: ya?
Sarah: makasih es krim-nya
Fadli: iya, santai aja kali
Sarah: btw, kemarin kok ngilang?
Sarah: off?
Fadli: iya
Fadli: kuota gue abis
Fadli: kenapa?
Fadli: kangen, ya?
Sarah: najis
Sarah: gue cuma mau bilang kalo pas abis lo ke rumah gue waktu itu, ada cewek namanya nadya dateng setelah lo pulang
Fadli: oh?
Sarah: katanya dia pacar lo
Fadli: bukan kok, haha
Sarah: terus tadi dia ngabarin gue kalau kalian putus
Fadli: jangan percaya sama dia
Fadli: musyrik
Hanya ada satu kata yang terlintas dalam benak Fadli saat ini: mampus. Semoga saja Sarah mempercayai ucapannya, dan bukannya ucapan Nadya, sehingga hubungan Fadli dengan cewek itu tetap baik-baik saja.
Meskipun Fadli merasa hubungannya dengan Sarah semakin hambar, Fadli harus mempertahankan Sarah. Setidaknya sampai ada cewek yang menarik perhatiannya lagi.
Ponselnya berdenting lagi, membuat Fadli kembali menunduk. Kebetulan belum ada pelanggan yang masuk selama satu jam terakhir, sehingga Fadli dapat berpikir dengan bebas.
Sarah: iya, gue percaya sama lo
Sarah: omong-omong, mulai besok saudara gue dateng
Sarah: jadi lo jangan sering-sering ke rumah gue, oke?
Fadli: oh, yaudah
Fadli: tapi besok gue mampir, ya
Fadli: bentar doang
Sarah: okey, kabarin ya tapi
Fadli: iya
Sarah: makasih ya fadli
Fadli: makasih buat apa?
Sarah: yaaaa semuanya haha
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You Got A New Message! ✔
Short StoryCERPEN Emang serem punya pacar super protektif. Tapi lebih serem lagi kalau lo tiba-tiba suka sama orang ketiga, dan pacar protektif lo itu tahu. [] ©2017 by nabilla azarine