extra part +5

63.1K 8.2K 1.5K
                                    

Tiga tahun tiga bulan.

Tiga tahun tiga bulan udah berlalu dan gue masih menunda untuk menghasilkan anak pada Chanyeol.

Ada alasan tersendiri gue belum mau hamil sekarang. Gue udah umur 21, masih kuliah, dan gue nggak mau terbebani sama apapun dulu. Tahun ini adalah semester terakhir gue. Gue lagi nyusun skripsi, biar bisa wisuda. Terus abis wisuda nanti, gue bakal digempur sama Chanyeol. Fyi, itu udah perjanjian kita. Dia bebas melakukan apapun nanti kalau gue udah lulus. Ya Tuhan..

Btw, Nani yang dulu bukanlah yang sekarang. Dulu ku kasar, sekarang aku kalem. Ea.

Gue banyak berubah setelah menjalani hidup berumah tangga dengan Chanyeol. Meski lambat laun, gue udah jarang ngomong kotor lagi, udah jarang ngumpat. Gue selalu melakukan aktivitas yang berguna. Contohnya, melayani suami walaupun cuma di grepe-grepe dikit. Hehehe.

Yakali gue gak ngebolehin suami gue nyentuh-nyentuh gue. Ntar yang ada gue diceraikan, ancur idup gue kayak taman tak berbunga.

Sebenarnya di kampus gue itu busettttt banyak banget cogan bertebaran. Lirik sana, ada. Lirik sini, ada.

Tampak depan, oke. Tampak belakang, oke. Tampak samping kiri, oke. Tampak samping kanan, oke. Tapi sayangnya...tampak tidak bisa ku miliki.

Karena aku sudah punya suami :(

Sakit anjir.

Btw, gue lagi kesepian. Chanyeol belum pulang dari kantor. Chanyeol kan bukan guru lagi, gaes. Dia udah kerja di kantor mertua gue. Ya kalo gue kesepian gini ditahanin ajalah. Gue paling beresin rumah, atau nggak nonton sambil tiduran. Kita sengaja gak nyewa asisten rumah tangga, soalnya kan kita cuma berdua di hums.

Ting nong ting nong

Itu bel rumah gue. Lah? Gue liat jam. Gak mungkin Chanyeol pulang sementara ini masih jam 2.

Gue menghentikan aktivitas mencuci piring lalu mengeringkan tangan gue pake lap. Gue berjalan ke depan, berniat membuka pintu. Tapi sebelum itu gue memastikan lewat lubang kecil yang dipakein lensa pembesar jaga-jaga kalau ada orang asing yang datang. Biasalah, Chanyeol kan protektif.

Gue menyipitkan mata gue.

Ooooo tidaaaaakkk!

Kenapa dua iblis ini kembali mengusik kehidupanku yang sudah sempurna, ya Tuhan?

"Tanteeeeeeeee! Bukain pintu dong!" teriak suara menyebalkan dari luar. Buset dah, suaranya mekakin telinga gue padahal gue di dalam loh.

"Tanteeeeee!! Bukainnnn!" teriak mereka lagi.

Sumpah, pengen gue pites.

"Ntar!" bentak gue dari dalam kemudian membuka pintu dengan hati-hati.

Baru gue membuka eh dua setan ini langsung nerobos masuk sambil berlari dan duduk di ruang tamu gue.

"Aaaa tante, kita rindu banget sama tante!" kata Celine. Dia bilang kayak gitu tapi dia nggak meluk gue, dia meluk bantal jir. Masih ingat gak sama mereka?

Dua setan penggoda Chanyeol sewaktu mereka umur 8 tahun. Gue melihat mereka. Makin cantik, makin tinggi, putih-putih, dan makin nyebelin.

"Ngapain kalian kesini? Tante Sunny mana?" tanya gue sambil menutup pintu.

"Mama lagi belanja. Jadi kita dianter ke sini. Hehehehe," cengir Jaqueline.

"Om Chanyeol mana, yak?" tanya Celine. Kan kan, gak berubah. Padahal pas gue nikah dia gak segenit ini perasaan.

"Kerja." jawab gue.

"Tante, buatin minuman dingin dong. Panas nih," kata Jaqueline.

Anjir.

Bad Teacher [ADA DI WEBTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang