tuelf - dikeluarin

106K 11.7K 676
                                    

"Kata kelas sebelah Pak Cn meriksa catatan, woi! Anjir! Woi! Lo semua denger gue gak, sih? Bagi yang belum lengkap catatannya lengkapi sekarang! Masih ada waktu 10 menit lagi, woi!"

Anjay, teriakan si Suho sang ketua kelas melengking buat telinga gue budeg seketika karna dia teriak waktu gue lewat.

"Ho, kuping gue masih dipake ini. Main tereak kayak di pasar aja lu, nyet." Gue ngusap-ngusap kuping.

Suho langsung neloyor kepala gue. "Minggir makanya!"

Gue langsung mayun.

"Ho, serius dong! Masa iya? Kok tiba-tiba?" Kata Xiumin yang lagi main hape di depan, dia langsung masukin hapenya ke saku celana.

Eh, tadi si Suho bilang apa?

"Buru woi! Astaga! Kata anak kelas sebelah yang gak lengkap disuruh ngerjain 2 soal UGM!" Teriak Suho lagi.

Bhangsyat! Kenapa gue baru ngeh?

Gue langsung buru-buru lari ke bangku gue. Langsung bongkar isi tas gue, ngeluarin buku catatan mtk gue.

Lo tau kan, selama itu kelas matematika yang diajar si Caplang, gue gak mau merhatiin. Apalagi nyatet. Mending gue sibuk sama aktivitas nyoret-nyoret belakang buku gue daripada bikin mood gue rusak waktu merhatiin dia ngajar.

"Git! Git! Pinjem catatan lu, Git!" Pekik gue. Ya gue langsung taulah minjem catatan sama siapa. Gita, orang terpintar yang punya otak kayak profesor seangkatan kelas dua belas nggak mungkin kan catatannya nggak lengkap? Dia ini tipe cewek penggemar k-pop dan suka like suka banget sama si Caplang!

Dan gue nggak mungkin minjem catatan Lisa. Dia itu sama aja kayak gue, malesnya.

Btw, ini nggak penting-penting banget dibahas.

Gita langsung nyerahin catatannya, dan gue langsung nyerbu.

"Astaga, mati gue mati! Mana catatan gue masih lima lembar lagi!" Gue panik sendiri.

"Woi cepetan! Lima menit lagi woi!"

Anjing si Suho ya, bikin gue tambah panik aja. Gue langsung nulis apa aja isi catatan Gita. Gak peduli mau sejelek apa lagi tulisan gue, yang penting selesai.

Anjir, mana catatan Gita udah tebel banget lagi.

"Woi! Tipeks woi! Woi!"

"Anjing, buru. Udah mau bel!"

"Ini apa sih? Angka nya nggak keliatan!"

"Woi! Tipeks!"

"Secinta-cintanya gue sama Pak Chanyeol, gue gak rela kalo disuruh ngerjain soal ke depan."

"Bangsat, ini buku gue!"

"Woi, buku gue mana?!"

"Tipeks!!"

"Siniin buku gue anjing!"

"Balikin, gue mau nengok, jing!"

Yak, suasana kelas gue udah persis kayak pasar dan taman hewan. Senyumin aja. Gue mah santai, duduk dibelakang, nyontek catatan sang pararel satu.

Kring! Kring! Kring!

Monyet! Gue tarik ucapan gue. Gue gak sesantai itu! Dengan kecepatan supernano gue langsung buru-buru nyatat. Dan ternyata, tinta gue abis!

Bangsat!

Btw, gue suka banget nyebut kata kotor yang satu ini.

Ah, anjir kok mikirin yang lain?

Bad Teacher [ADA DI WEBTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang