"intinya sih bu, saya gak sengaja melempar bola keluar lapangan dan kena kepala anak ibu, dan entah kesialan lagi numpuk sama anak ibu, ada pengendara motor nakal yang lagi lewat terotoar dan nambrak anak ibu yang masih pusing karena kepalanya baru aja kehantam bola basket"
"anak ibu lagi ada di klinik dokter Alynsia, bagian timur kompleks anggrek"
"iya bu, saya bakal bertanggung jawab kok karena saya udah bikin anak ibu celaka, yang penting ibu datang kesini dulu buat jemput anak ibu, karena saya gak tau rumah ibu"
Lyora tersenyum sinis saat mendengar orang yang mengaku namanya Zandar itu meminta ibunya untuk datang menjemput dirinya. Wanita itu pasti terlalu sibuk hanya untuk sekedar menjemputnha.
"percuma! " sahut Lyora dengan suara keras membuat Zandar langsung berbalik dan menatapnya dengan tatapan bingung "ibu gue gak ada waktu buat jemput gue" Lyora membuang muka saat ia mengatakannya. Gadis itu tidak suka menerima kata kasihan dari orang lain.
"lo masih inget gak rumah lo dimana? " tanya Zandar sambil berjalan mendekat kearah Lyora, tanpa sadar pemuda itu mematikan sambungan teleponnya dengab ibu Lyora.
"masih kok" gumam Lyora pelan "perumahan kompleks mawar, bagian selatan, nomer 32"
"oke, gue anter lo pulang " gumam Zandar dengan senyuman tipis sambil menyerahkan ponsel milik Lyora pada gadis itu.
.
Lyora menutup bibirnya dengan rapat dan menenggelamkan wajahnya dibalik punggung Zandar membuat orang yang sejak tadi menggendongnya dipunggung tertawa kecil "lo kenapa? Bingung gue milih ngegendong elo? " tanya Zandar dengan suara seperti orang yang ingin tertawa.
"kenapa gak naik taksi aja? " cicit Lyora pelan.
"hhmm kenapa ya? " Zandar menaikkan tubuh Lyora agar gadis itu bisa melihat sekitarnya "ya mungkin supaya elo bisa lanjutin jalan - jalan sekaligus acara keliling lo yang tertunda gegara gue"
"lo"
"gue tau kok elo baru pindah, bukan tau sendiri sih, ada temen gue yang ternyata tetangga lo, dan dia bilang elo suka jalan - jalan keliling kompleks" Zandar bicara panjang lebar pada Lyora seakan - akan ia sudah mengenal gadis itu lama.
Lyora tersenyum tipis dan kembali menenggelamkan kepalanya pada punggung Zandar.
"hey! Kalo tidur jangan ngiler dibahu gue" teriak Zandar penuh dengan tawa.
..
Ini hari ketujuh semenjak insiden Lyora terkena bola basket, beberapa hari sebelumnya Zandar selalu datang kerumah dan menemani Lyora yang memang tidak bisa kemana - mana, meskipun kemarin pemuda itu tidak bisa datang sedari pagi karena harus bersekolah dan hanya datang di sore hari.
Lyora menggulingkan tubuhnya diatas tempat tidur dengan gusar, gadis itu merasa bosan menunggu kedatangan Zandar yang begitu lama.
Lyora bangun dan berdiri didepan cermin, bahkan sekarang sudah tidak ada lagi perban yang menyelimuti tangan dan sikunya, hanya kakinya yang masih terasa sedikit nyeri karena keseleo.
"kalo gue sembuh, dia bakalan dateng lagi gak ya? " gumam Lyora pelan.
Gadis itu langsung menemukan sebuah ide yang cukup gila. Dengan cepat Lyora mengambil ponselnya dan mencari nomer ponsel Zandar.
"halo" senyuman Lyora langsung terkembang saat mendengar suara Zandar. "lo gak papa kan?" tanya pemuda itu.
"Auh! " jerit Lyora sedikit nyaring meskipun ekspresi gadis itu sama sekali tidak menunjukan tanda - tanda orang kesakitan. Dengan senyuman lebar Lyora mematikan panggilan telepon.
YOU ARE READING
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...
Chapter 34
Start from the beginning
