24. BERTEMU LAGI? [REPOST]

Mulai dari awal
                                    

"Angin kok dicari," cibir Guntur.

Galaksi memilih untuk bergabung dengan Septian dan Nyong. Laki-laki itu malah bengong menatap ke arah lapangan. Celana sekolahnya ternyata terkena tanah namun tak apa. Momentum bersenang-senang dengan teman-teman melupakan tugas sekolah serta masalah yang dipendam seperti ini tidak akan dia dapat lagi nanti ketika mereka sudah sama-sama sibuk dengan jalan masing-masing.

"Bentar lagi kita ujian. Lulus. Gak bakalan bisa kaya gini lagi." Galaksi membawa kedua kakinya dekat dengan dada. Kedua tangannya memeluk kakinya. "Jangankan main bola, ketemu aja mungkin susah."

Nyong tersenyum. Dia mendongsok pundak Galaksi dengan pundaknya. "Cie elah galau nih Mas."

"Gue serius Nyong."

"Kita masih bisa ketemu. Kumpul-kumpul. Lo kaya mau kiamat aja Lak."

"Bullshit," kata Galaksi. "Ngomong kumpul tapi nggak bakalan kumpul. Ujung-ujungnya pasti nggak jadi."

"Ya mau gimana lagi Lak. Temen-temen SMP gue banyak yang gitu. Sibuk sekolah. Sibuk sama temen barunya."

Galaksi mengangguk. "Jangan lupain gue."

"Gimana gue bisa ngelupain lo. Orang kita sering pulang pagi bareng."

Galaksi tertawa dan merangkul Nyong. "Nakal sama-sama. Sukses sama-sama. Ye gak Sep?"

Septian mengangguk.

"Ntar malem lo berdua ke rumah gue."

"Kalau makan sih gue mau Lak. Dengan senang hati."

"Makan aja. Awas badan lo kaya Baret."

***

Kejora baru saja keluar dari toko bunga dengan bunga pesanan Hanna di tangannya. Saat dia mau membuka pintu mobilnya. Seseorang memanggilnya dari belakang yang membuat perempuan dengan baju kaos biasa itu menoleh dan melihat Robert di baru saja keluar dari dalam mobilnya.

"Muka lo kaya habis ngeliat apa aja."

"Apa sih. Sok kenal."

"Ya udah makanya kenalan sama gue."

"Nggak. Males." Kejora yang mau masuk ke dalam mobilnya ditahan Robert.

"Buru-buru banget. Kita ngobrol dikit aja."

"Mau ngobrol apa? Gue sibuk Robert," ketus Kejora.

"Ya ngobrol apa aja."

"Apaan sih."

"Lo deket sama Galak?"

"Gak juga."

"Tapi tadi Galak yang bales."

"Muka lo biasa aja. Gue nggak bakalan ngapa-ngapain lo di depan toko Mami gue sendiri."

"Hah? Mami?"

"Iya Mami. Nih toko punya Mami gue."

"Oh."

"Masih cantikan Nata," bisik Robert.

"Hah? Apa?"

Robert menggeleng. "Gak pa-pa."

"Udah kan basa-basinya?" tanya Kejora. "Bye."

Robert membiarkan Kejora masuk ke dalam mobilnya. Mobil itu mundur perlahan dan mulai meninggalkan parkiran. Kalau Natasya tidak seperti Kejora. Perempuan itu akan senang jika ia ajak berbicara apalagi dengan Galaksi. Kalau Kejora sebaliknya. Mungkin karena itu Galaksi menyukainya.

"Sombong juga," gumam Robert.

***

Seorang Satpam di sekolahnya baru saja membuka pintu kelas dengan paksa. Dia melerai dua orang yang sedang berkelahi. Satu diantaranya ada Galaksi dengan penampilannya yang awut-awutannya. Dan satunya lagi ada Abraham yang sedang mencoba berdiri dibantu dengan pegangannya di meja guru. Keduanya digiring keluar kelas setelah Pak Maman datang.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang