Takdir membuatnya berpisah dengan mereka, takdir pula yang mempertemukan ia dengan jodohnya. Joanna sangat menyadari itu, bahwa semenjak kecelakaan yang merenggut 'tubuhnya' hidupnya tak sama lagi. Semua keinginan di masa lalunya mengenai sebuah keluarga, hidup berkecukupan dan pangeran berkuda putih tiba-tiba saja hadir di kehidupan nya, seolah keinginan nya di kabulkan dalam semalam oleh Ibu Peri. Walaupun hidup sebagai seorang Joanna Putri Alexandra bukanlah hal yang mudah, tapi di sekelilingnya banyak yang menyayangi dan mendukungnya, Bunda Mona, Jonathan, Jeffrey, Renata, sudah cukup membuatnya bahagia menjadi dirinya yang saat ini.

Tapi sampai kapan? Pertanyaan itu terus saja mengusik hatinya dan sampai kapan pun ia tidak bisa menjawabnya, hanya Tuhan yang tahu.

"Entah sampai kapan hari itu tiba, aku akan menjalani kehidupan ku saat ini dengan sebaik-baiknya, dan secepatnya menemui keluargaku, walaupun harus sebagai orang lain" gumam Joanna sambil memandangi langit yang cerah tanpa bintang.

Joanna kembali menghela nafasnya, berbaring di sofa santai sambil memandangi langit berbintang, berdiam diri mencari ketenangan hati tapi pikiran nya tetap mengembara kesana kemari. Sampai suara berat itu mengagetkan nya,

"Merindukan ku?" Jeffrey berdiri di sisi sofa tempat Joanna berbaring, gadis itu terbangun melonjak kaget melihat siapa yang datang. Ia mendekati dan merengkuh tubuh kekasihnya kedalam pelukan nya dan memeluknya erat. tanpa sadar airmata nya mengalir, antara bahagia, rindu dan sedih bercampur menjadi satu. Tapi satu yang pasti dirasakan Joanna, ia merasa sangat bahagia karena ada pria yang bisa diandalkan nya, tempatnya untuk berbagi, mencari ketenangan dan kenyamanan dari kekasihnya itu.

 Tapi satu yang pasti dirasakan Joanna, ia merasa sangat bahagia karena ada pria yang bisa diandalkan nya, tempatnya untuk berbagi, mencari ketenangan dan kenyamanan dari kekasihnya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kangen banget ya?" tanya Jeffrey sambil membalas pelukan Joanna, ia mengecupi puncak kepala kekasihnya itu. Sementara itu Joanna hanya bisa mengangguk pelan sambil terus mendekap erat Jeffrey seolah tidak mau dipisahkan lagi. Dengan waktu hampir seminggu tak bertemu membuatnya Joanna sangat merindukan sosok pria nya, seseorang yang sudah seperti obat penenang untuknya, heroin nya.

Jeffrey hanya diam mendengarkan isakan pelan Joanna di pelukan nya sambil mengelus-elus punggungnya lembut, ia memberikan waktu untuk kekasihnya mengeluarkan emosinya. Saat isakan itu semakin pelan, ia memundurkan tubuhnya, dan mencoba menatap gadis pujaan hatinya. Di lihatnya mata dan hidung Joanna yang tampak memerah, ia menangis sudah lama tampaknya, batin Jeffrey.

"Are you okay honey?" tanya nya lagi sambil menghapus sisa-sisa airmata yang ada di pipi Joanna

"I'm okay, aku hanya terlalu bahagia bisa bertemu lagi dengan mu, memelukmu seperti biasanya" jawab Joanna.

Jeffrey lalu duduk di sofa santai yang tadi di duduki Joanna, ia menarik tangan kekasihnya sehingga ia terduduk di pangkuan Jeffrey. Kebiasaan Jeffrey yang di sukai Joanna, meletakkan kepala di cerukan leher nya lalu menghirup aroma tubuhnya seolah dirinya adalah bunga yang mengeluarkan wangi semerbak yang menyenangkan, sementara lengan-lengan besar itu melingkar di pinggangnya.

I am Not Me (End)Where stories live. Discover now