Bab 18 Party

7.6K 599 16
                                    

Siang itu Jeffrey menemani Joanna, bukan menemani tepatnya membelikan semua kebutuhan nya untuk acara pesta nanti malam. Pesta yang diadakan Bunda Mona untuk mengenalkan Jonathan sebagai penerus Alexandria Group dan penandatanganan kerjasama dengan salah satu investor dari luar negeri. Jeffrey membawanya ke salah satu butik kenalan nya, ia pun berniat mencari tuxedo baru untuk acara nanti malam. Jeffrey memilih beberapa gaun lalu memberikan nya kepada pramuniaga yang berdiri di dekat mereka.

"Banyak banget Jeff? Satu aja cukup kan" ucap Joanna

"Gak apa-apa Jo, gaun yang lain bisa kamu pakai untuk dinner kita selanjutnya kan. Sekarang kita cari sepatunya aja dulu, udah ini kita makan siang trus ke salon" balas Jeffrey seolah sedang membacakan jadwal apa saja yang harus di lakukan Joanna hari ini. Joanna terkikik geli mendengar nada bicara bossy Jeffrey, ia hanya berkata

"Oke Boss" ucapnya sambil meletakan tangan kanan nya di pelipis, memberi hormat. Yang di balas dengan usapan lembut Jeffrey di kepala Joanna dan tertawa bersama.

***

Power of Make up memang Amazing, Joanna terpaku melihat bayangan cermin di hadapan nya. Betapa wajahnya berubah menjadi sangat cantik, kantung mata nya sudah tidak tampak sama sekali berganti dengan riasan yang soft, menonjolkan kecantikan alami yang dia miliki. Ia bergegas ke ruang ganti untuk memakai gaun yang tadi Jeffrey belikan khusus untuknya. Joanna menghela nafasnya saat ia mengingat harga gaun nya ini, bisa untuk membeli satu buah motor baru pikirnya. Tapi Jeffrey bersikeras membelikan semua gaun itu untuk dirinya walaupun Joanna sempat merajuk padanya tapi tidak mempan.

Joanna berjalan menuju ruangan dimana Jeffrey telah menunggunya sedari tadi. Joanna menahan nafasnya sesaat melihat pria di hadapan nya yang tampak sempurna dengan balutan tuksedo hitamnya, jika pria tampan selalu di ibaratkan sebagai dewa Yunani, saat ini tidak ada perumpamaan yang dapat menggambarkan betapa tampan dan gagah pria di hadapan nya itu. Pipinya berubah panas melihat senyuman tipis pria itu, jantungnya berdegup kencang tak menentu. Tak jauh berbeda dengan Joanna, Jeffrey tampak terpesona dengan gadis cantik yang ada di hadapan nya saat ini. Gaun nuansa gold dengan potongan dada tidak terlalu rendah membalut sempurna tubuhnya, potongan rendah di belakang memamerkan punggung putih mulus Joanna, lalu pria itu mengeluarkan kotak kecil berbentuk hati lalu memberikan nya pada Joanna.

"Kamu sangat cantik Joanna" ucap Jeffrey sambil berjalan mendekatinya, ia membukakan kotak itu, terpampang sepasang anting berlian dengan model sederhana berkilauan terkena cahaya lampu. Joanna tersenyum mendengar pujian Jeffrey, hal ini membuat wajahnya tambah cantik dengan semu merah di kedua pipi nya.

"Tidak perlu perhiasan mahal untuk terlihat cantik, tapi aku ingin menyempurnakan kecantikan mu dengan anting sederhana ini" tambah Jeffrey sambil berjalan menuju ke belakang tubuh Joanna, ia menelan ludah perlahan saat melihat punggung polos Joanna apalagi saat Joanna menarik sebelah rambutnya ke sisi lain untuk memasangkan anting-anting yang di berikan Jeffrey. Rasanya saat ini ia hanya ingin menarik wanita ini ke rumahnya, agar hanya ia sendiri yang menikmati kecantikan gadis di hadapan nya itu.

"Kamu pintar sekali mengambil hati wanita dengan semua hadiah-hadiah mahal ini Jeff, ingatkan aku untuk minta reimburst ke Bunda untuk membayar semua ini" kata Joanna

"No, you don't have to. Ini hadiah ku buat kamu Jo"

"Tidak jeff, aku akan membayarnya. Pastikan kamu memberikan nomer rekeningmu kepadaku"

"Aku ingin kamu memilikinya Jo"

"Aku bukan siapa-siapa kamu Jeff, aku tidak pantas menerima semua hadiah mahal ini. Lagipula aku bukan pecinta barang bermerk"

Jeffrey tersadar sesaat mendengar pernyataan Joanna, kedekatan mereka sampai saat ini, kenyamanan yang mereka rasakan sama lain, berpelukan, bahkan sampai berciuman, hal itu belum merubah status hubungan mereka. Jeffrey merutuk dalam hatinya bahwa malam ini ia harus menaikan status hubungan mereka.

I am Not Me (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant