Bab 29 Rindu

6.8K 455 10
                                    

Lagu Rindu-Kerispatih ini adalah salah satu lagu favorit saya. Teringat kembali lagu ini karna pas banget dengan suasana hati Joanna saat ini, penuh dengan kerinduan. Tak hanya dengan kekasih hatinya tapi semua orang yang pernah ada di dalam kehidupan nya.

Bintang malam katakan (sampaikan) padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya

Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan.
***


Joanna dan Wina telah tiba di resort milik keluarga Henderson di kawasan Seminyak, Bali. Salah satu hotel dan resort terbaik di Bali, bangunan resort terpisah dengan hotel, sengaja di ciptakan lebih private untuk resortnya yang berada ditebing bukit dengan pemandangan yang memanjakan mata dengan pemandangan luas langsung ke samudera, dan harga fantastis yang ditawarkan sesuai dengan segala kemewahan dan kenyamanan yang diberikan. Interior batu-batuan dan kayu terlihat di segala penjuru bangunan itu. Resort yang di diaminya saat ini cukup megah, seperti istana. Bangunan ini lebih mencolok dari yang lain nya lebih besar dan mewah, bisa dibilang inilah villa khusus untuk keluarga Henderson jika mereka sedang mengunjungi tempat ini.

Bangunan ini tidak di sewakan untuk umum, harus dengan seijin tuan Henderson jika ingin menggunakan villa ini. Sejauh ini hanya beberapa pejabat penting yang pernah menggunakan tempat ini. Di villa ini hanya ada lima kamar tidur, yang saat ini ditempati saat ini hanya tiga kamar yang dihuni oleh Tuan dan Ny. Henderson, dan dua kamar lain nya di tempati oleh Ny. Mona Alexandra dan juga Joanna. Dan saat ini beberapa suite terbaik juga sudah di sediakan gratis, cuma-cuma untuk tamu keluarga Henderson dan Keluarga Alexandria yang akan menyelenggarkan acara pentingnya di tempat ini.

Sesaat setelah sampai di kamar miliknya, Joanna langsung membersihkan dirinya setelah seharian lelah dengan berbagai aktivitas, mulai dari 'pelarian', pemotretan, bertemu dan berbelanja dengan calon mertua sampai pertemuan yang menguras emosi dengan mantan istri kekasihnya.

Joanna berjalan mengarah ke balkon kamarnya, dimana ada dua sofa santai panjang tersedia di sana untuk menikmati pemandangan yang indah dari balkon kamarnya. Ia dapat melihat kolam infinity pool yang langsung berbatasan dengan pantai dihiasi dengan lampu-lampu taman dan lampion gantung yang menambah indahnya suasana malam. Joanna duduk di salah satu sofa santainya, matanya menatap ke arah pantai memandangi deburan ombak yang saling berkejaran ke bibir pantai.

Hal itu mengingatkan nya kepada kampung halaman nya, tempatnya selama 26 tahun ini. Pantai yang dulu menjadi tempat favoritnya untuk melepaskan semua keluh kesah dan bahagianya, bersama adik-adiknya.

Tiba-tiba sebentuk air terjatuh dari sudut matanya, ada rasa rindu menggebu dalam hatinya, bahagia sekaligus sedih. Ia teringat akan keluarganya yang lain yang berada jauh di sana.

"Aku sangat ... sangat... bahagia saat ini tapi aku juga merindukan keluargaku bisa berkumpul dengan ku di hari bahagiaku. Bu Dwi, Oma Nuke, Icha, Erna, Mawar, Rian, adik-adik ku tersayang, apa kabar... Kalian yang tahu betapa sulitnya hidup yang kujalani selama ini, yang selalu menemani diriku, penguat dan penyemangatku. Rasanya tak adil saat aku mencapai kebahagiaan, kalian tidak bisa bersamaku, merasakan kebahagiaan yang kualami saat ini."

Airmata Joanna tambah mengalir deras saat kilasan-kilasan masa lalunya melintas kembali di kepalanya. Ia merindukan pelukan hangat seorang Ibu Dwi saat ia sedih dan gundah, ia merindukan celotehan Icha teman sekamarnya di panti, ia juga merindukan bermain mengasuh adik-adiknya sambil bermain di pantai dan tak lupa Oma Nuke yang sudah seperti neneknya sendiri serta teman-teman nya saat bekerja dulu. Joanna mendongakkan wajahnya menatap langit berusaha menahan airmatanya untuk kembali mengalir, menarik nafasnya dalam lalu menghembuskan nya.

I am Not Me (End)Where stories live. Discover now