CHAPTER 30 - [What a Cruel World]

5.5K 745 169
                                    


"Jasmine menghubungiku... dan dia bersama Jong-in."

Se-hun langsung meraih ponsel dari tangan Hee-ra dan memberikannya pada Josse. "Bisakah kau melacaknya meskipun menggunakan private number?" tanyanya buru-buru.

Josse terdiam sebentar, kemudian mengangguk. Tidak masalah, ia bisa mengatasi hal ini.

"Siapa Jong-in dan Jasmine? Apa hubungannya dengan kalian?" Elliot mengeluarkan suara. Ia memang belum diberitahu mengenai hal itu.

Se-hun memutar bola matanya. "Jasmine adalah gadis yang terobsesi padaku dan Jong-in adala—"

"Kekasihku," potong Hee-ra sebelum Se-hun mengakhiri kalimatnya.

Apa Hee-ra sengaja?

Hee-ra melirik Se-hun yang sedang tersenyum miris. Mendengar Jong-in disebut sebagai kekasih oleh gadisnya cukup membuat Se-hun kesal.

"Oh, kenapa aku merasa di sini cukup panas?" celoteh Elliot saat menyadari pandangan kedua insan di depannya. Sebenarnya Elliot tahu tentang hubungan Se-hun dan Hee-ra. Mereka juga bukan saudara seperti yang diceritakan Royce beberapa waktu lalu. Tapi, sepertinya mereka masih bersembunyi dan bersikap seolah keluarga.

Royce memandang keduanya bergantian selama beberapa detik sebelum akhirnya berusaha memecah ketegangan. "Oke, jadi apa yang terjadi pada Jong-in?"

Butuh waktu bagi Hee-ra untuk mengembalikan fokusnya. Mungkin setelah ini Se-hun akan menuntut banyak penjelasan perihal ucapannya barusan, tapi, bagaimanapun, bukankah Hee-ra dan Jong-in memang belum putus?

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi Jasmine berkata bahwa aku harus menemuinya sendirian atau nyawa Jong-in yang jadi taruhan."

"Dan?" Se-hun mengerutkan dahi.

Hee-ra menggigit bibir bawahnya pelan. "Datang sendirian sama saja dengan bunuh diri, tapi aku tidak bisa membiarkan Jong-in menjadi tawanan seperti itu. Aku membutuhkan kalian."

"Kau yakin akan melakukannya?" Se-hun menatap Hee-ra was-was. Mereka berhenti di belakang gedung kosong yang berjarak seratus meter dari tujuan. "Tidak bisakah kita masuk bersama?"

Hee-ra menggeleng pelan, ia meraih tangan kanan Se-hun dan menggenggamnya erat. "Aku bisa mengatasinya, kau harus percaya padaku."

"Baiklah." Se-hun menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Seharusnya, Hee-ra lah yang merasa gugup, tapi malah Se-hun yang kebingungan karena rencana gadis itu. "Periksa alatmu, jangan sampai ada yang rusak. Aku akan selalu mengamati kalian. Bila Jasmine mulai tak terkendali, segera beri kode dan kami akan menjemputmu."

"Aku tahu," balas Hee-ra sambil tersenyum. "Kau harus turun sekarang," lanjutnya sambil menggerakan dagu agar Se-hun keluar dari mobil.

"Oke."

Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan Se-hun selain menuruti perkataan Hee-ra. Ia bergegas turun dan membiarkan Hee-ra duduk di kursi pengemudi. Jantungnya berdebar lebih kencang, membiarkan Hee-ra yang tak berpengalaman untuk menghadapi Jasmine adalah hal paling nekat dan bodoh yang pernah ia lakukan.

"Jaga dirimu." Bibirnya bergetar, Hee-ra hanya terkikik melihat raut ketakutan Dae-hyu, tak menyangka jika pria itu akan setakut ini membiarkannya menemui Jasmine.

"Aku berjanji akan kembali dengan selamat," gumam Hee-ra, kemudian menaikkan kaca mobil dan kembali melaju. Sementara itu, Se-hun hanya mengamati dari kejauhan, setelah sosok Hee-ra menghilang, ia segera berlari ke sebuah gedung yang hanya berjarak beberapa meter dari gedung tujuan Hee-ra.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang