CHAPTER 16 - [The Boyfriend]

6.1K 828 92
                                    

Dua hari berlalu cukup lambat, pertengkarannya dengan Jong-in sejak beberapa hari lalu belum juga reda. Hee-ra masih kukuh dengan pendiriannya, sementara Jong-in juga tidak berniat untuk meminta maaf.

"Kalian masih bertengkar?" tanya Alice ketika tak sengaja melihat kegundahan dalam diri Hee-ra. "Emma mundur dari pementasan mendatang karena lawan mainnya diganti."

Pementasan? Hee-ra tidak tahu kalau mereka akan tampil sebentar lagi, dan Emma? Siapa memang pasangannya?

"Karena beberapa hari lalu kau berlibur ke Venice, jadi Mrs. Sanders memutuskan bahwa Emma akan menjadi pasangan Jong-in untuk tampil di pesta seorang pejabat. Tapi, Jong-in harus mundur karena kecelakaan. Emma tidak mau berpasangan dengan orang lain," jelas Alice.

Ucapan Alice barusan menjadi pukulan tersendiri bagi Hee-ra. Pasalnya, si genit Emma semakin hari malah makin menjadi-jadi. Ia bahkan berani mengambil keputusan seperti itu. Serius, kalau Hee-ra yang berada di posisi Emma, dia akan terus melangkah maju.

Hee-ra menggertakkan gigi. "Haruskah aku memanggilnya gadis murahan sekarang?" Ia menatap sinis ke arah Emma yang asyik mengobrol dengan Dion—salah satu penari populer mereka selain Jong-in.

Alice ikut menatap marah pada Emma. Meskipun kekasihnya tak pernah digoda oleh wanita itu, melihatnya menempel pada kekasih orang membuat Alice risih. "Jangan sampai kalian putus karena Emma. Aku sangat muak melihat dengannya. Apa kau tidak berniat memberikan peringatan padanya? Aku akan membantu dan ikut mengata-ngatai si murahan itu kalau kau mau."

Hee-ra tertawa melihat kilat kesal Alice gara-gara Emma. Ia menggeleng. "Aku tidak mau membuang waktu untuk mengurusi seseorang seperti Emma." Ia mendekatkan wajah ke Alice. "Kau bilang Emma mundur dari pementasan, lalu siapa penggantinya?"

"Entahlah, sepertinya Mrs. Sanders masih berusaha membujuk Emma." Matanya membulat, baru peka pada arah pembicaraan Hee-ra. "Hei! Kenapa kita harus susah-susah membujuk Emma kalau sang master telah kembali?" Alice tertawa senang dan meraih tangan Hee-ra, kemudian mengajaknya menghampiri Mrs. Sander. "Ayo, Mrs. Sanders pasti senang kalau kau mau menggantikan Emma."

Semenjak berlibur ke Venice, hubungan Hee-ra dan keluarganya semakin erat. Akhir-akhir ini mereka selalu menyempatkan diri untuk makan malan bersama. Tidak hanya Shin Jae-woo, bahkan Se-Hun yang super sibuk juga rela mampir ke rumah sebentar untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Begitu juga malam ini. Mereka berkumpul di meja makan, sibuk menikmati hidangan masing-masing sambil sesekali mengobrol ringan. Setelah menghabiskan makanannya, Hee-ra mulai bergumam, "Besok aku tidak akan makan malam di rumah."

"Hm? Kau ada kencan dengan Jong-in?" tanya sang ibu tanpa melirik tetap fokus pada makanannya.

Hidup memang sempit. Kenapa orang-orang selalu menghubungkan Hee-ra dengan Jong-in, sih?

"Tidak. Aku harus tampil di suatu acara, menggantikan Emma."

Shin Jae-woo mengerutkan kening. "Emma yang dulu menari dengan Jong-in menggantikanmu, kan?"

Oh baiklah, kenapa ayahnya harus mengingatkan Hee-ra pada hal itu? Mood-nya benar-benar buruk saat ini.

"Begitulah," jawab Hee-ra seadanya, tak berniat memperpanjang obrolan tentang Emma ataupun Jong-in.

"Kukira kalian bermusuhan..."

Hee-ra mendecak kesal, ia langsung bangkit sambil mengerucutkan bibir. "Aku mau ke kamar, terima kasih untuk makanannya," ujarnya cepat, lalu pergi begitu saja.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang