CHAPTER 22 - [THE KILLER]

7.7K 852 87
                                    

Kembalinya Se-hun ke London, meninggalkan ibu dan adiknya di Korea menandakan dimulainya kembali misi yang sempat tertunda karena Hee-ra beberapa waktu lalu. Sasaran awal mereka adalah Louis Parker beserta anak buahnya, namun kali ini dipersempit, mereka hanya akan membunuh Louis Parker saja. Untuk melakukan itu, Se-hun beserta timnya harus bekerja keras, mengingat banyaknya bodyguard di sekeliling pria kaya berusia 38 tahun tersebut.

Setelah Daniel berhasil mendapatkan jadwal Louis, mereka meluncur ke tempat tujuan pria itu. Sebuah Restoran elit bergaya vintage yang telah di-booking Louis semalaman hanya untuk berfoya-foya. Yah, ia memang sangat suka membuang uang untuk pesta, toh uangnya tak akan habis hanya untuk hal seperti ini.

"Kita harus merekayasa kebakaran dan membuatnya terjadi akibat arus pendek listrik," gumam Se-hun dalam mobil. Ia menerawang dari balik jendela. "Meski sudah mem-booking seluruh restoran, Louis akan berada di ruang VIP."

Daniel dan Kevin yang duduk di kursi depan mengangguk bersamaan, sementara Jasmine dan tiga orang lain berada di mobil lain.

"Rael dan Alea yang akan melakukannya, mereka sangat pintar dalam memanipulasi hal seperti ini," ucap Kevin meyakinkan.

Se-hun mengangguk, kali ini pandangannya terfokus ke arah Daniel. "Jangan lupa matikan semua CCTV, kita tidak boleh sampai ketahuan." Ia berhenti sebentar sebelum kembali mengeluarkan suara. "Oh ya, apa kau sudah menemukannya?"

Daniel langsung mengerti, ia buru-buru mengangguk. "Ya, aku sudah menemukannya. Setelah ini kau bisa langsung melihatnya."

Ia tahu Daniel memang sangat profesional dan bisa diandalkan. Kepiawaiannya tak perlu diragukan lagi, tak salah bila organisasi memberikan predikat terbaik dari yang terbaik pada Daniel sebagai hacker. Ia bisa meretas dan mendapat informasi dengan cepat melalui kedua tangannya.

Tidak butuh waktu lama, Rael dan Alea sudah berganti seragam dan berjalan ke restoran, berpura-pura menjadi pelayan. Mereka tidak perlu terlalu menunjukkan diri di depan pelayan lain, yang penting langsung mengerjakan tugas yang diberikan dan pergi.

Sementara Rael menyalakan api, Alea mengunci pintu masuk maupun keluar ke ruang VIP dan memastikan Louis Parker berada di sana. Tidak lama kemudian, kepulan asap serta kobaran api mengepul. Kedua orang tadi segera berlari menyelamatkan diri, meninggalkan sekumpulan staff yang tengah kebingungan.

Se-hun tersenyum puas. Ia tidak perlu bersusah-payah hanya untuk misi sekecil ini. Well, mereka hanya tinggal menunggu berita kematian Louis sebagai headline berita sebentar lagi. Pasti seluruh kota akan gempar dibuatnya.

Untuk merayakan keberhasilan mereka menjalankan misi, berpesta di salah satu kelab malam sepertinya menyenangkan juga. Sementara yang lain tengah asyik minum dan menari, Se-hun nampak serius bersama Daniel. Pria menunjukkan sebuah folder berisi File yang sangat diinginkan oleh Se-hun.

"Semuanya ada di sini, kau bisa membacanya," gumam Daniel sambil memberikan laptopnya pada Se-hun.

Segera Se-hun menerima uluran laptop Daniel dan mulai membuka satu persatu file yang ada dalam folder tersebut. Matanya memicing, gambar seorang pria bermasker hitam yang menutupi sebagian wajahnya terlihat asing. Daniel mengatakan bahwa pria itu adalah Lee Jae-bum setelah mengumpulkan beberapa data dari masa lalunya. Namun Jae-bum tidak terlihat sama. Se-hun bahkan tidak bisa mengenalinya sama sekali. Sayang sekali hanya gambar ini yang bisa Daniel dapatkan.

"Dia mengubah identitas beberapa tahun lalu, dia juga harus melakukan operasi plastik karena sesuatu."

Se-hun mengangguk-anggukkan kepala mendengar penjelasan Daniel. "Kapan foto ini diambil?" tanyanya penuh antusias.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang