CHAPTER 2 - [His Darkest Side]

12.6K 1.5K 99
                                    

Semua orang memiliki sisi gelap, semua orang memiliki rahasia, dan tentu saja semua orang memiliki kelemahan—Hee-ra adalah kelemahannya. Gadis itu mengetahui rahasia besar yang ia sembunyikan. Gadis itu membuatnya terpaksa mengawasi hingga perasaan yang tak seharusnya ada, perlahan muncul begitu saja. Gadis itu bagaikan narkoba, merusak raganya secara pasti, membuatnya ketagihan hingga terobsesi.

Se-hun mengetuk-ketukan jari di atas meja, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut pria berwajah Eropa di layar laptopnya.

"Habisi saja dia. Kau membuang terlalu banyak waktu dan malah terperangkap pada ilusi."

"Kau tidak memiliki hak untuk memutuskan."

Pria di layar itu tergelak mendengar jawaban Se-hun. "Kita semua tidak memiliki hak untuk memutuskan, tapi nyatanya tetap melakukannya, bukan?"

"Aku tidak sama denganmu, Bruce."

Pria yang dipanggil Bruce itu mendecih geli, "Benarkah? Kurasa kita sama-sama menikmatinya."

"Aku dijual padamu oleh ay—bukan, tapi bajingan itu, dan kaulah yang merubahku. Aku hanya terpengaruh olehmu."

"Ah, benar. Kau memang terpengaruh olehku. Tak heran kemampuanmu dalam hal ini sedikit lebih unggul dariku. Kau tahu kenapa? Karena sesungguhnya kau sangat menikmatinya."

"Tutup mulutmu Bruce Waylon!"

Se-hun tak tahan lagi pada kebenaran yang terus keluar dari mulut Bruce. Ya, dia tak ingin bersikap munafik, karena nyatanya Se-hun memang sangat menikmati pekerjaannya.

Dendam dan kebenciannya pada sang ayahlah yang membuat Se-hun berubah sekejam ini. Terlebih lagi, faktor pendukung seperti sang ayah yang menjual Se-hun kepada Bruce semakin membuatnya menjadi-jadi.

Bruce bukanlah lelaki biasa, ia adalah seorang anggota sindikat pembunuh bayaran yang sangat berpengalaman di bidangnya. Sejak berumur sepuluh tahun, Se-hun dipaksa untuk menjadi anggota dari organisasi tersebut. Ia dilatih dengan sangat keras. Melihat, mencium, bahkan berlumuran darah adalah hal yang biasa baginya.

Se-hun berkali-kali ditugaskan untuk membunuh orang mengandalkan ketampanan dan daya tariknya. Kelihaiannya dalam berperan juga menjadi nilai tambah, terutama ketika melumpuhkan target wanita.

"Jangan pernah menyentuhnya sedikitpun. Dia milikku, Bruce. Dan aku akan melindungi apapun yang menjadi milikku."

Bukannya bergidik ngeri, Bruce malah terbahak. Ia menyadari betapa miripnya Se-hun dengannya semasa muda, tidak rugi kalau dulu Bruce membeli anak itu dengan harga mahal.

"Well, kita lihat saja nanti." Bruce berhenti sejenak dan mendekatkan mulutnya ke layar, lalu berbisik, "Jaga milikmu baik-baik."

Tak berniat menjawab perkataan Bruce, Se-hun langsung menutup laptopnya. Amarahnya menguap, namun Se-hun harus bersikap profesional. Ia kembali mengenakan jas yang sempat dilepasnya tadi.

Se-hun tidak begitu sering datang ke mansion ini. Mansion yang dibelinya empat tahun lalu, tentu saja tanpa diketahui Hee-ra dan keluarganya. Tempat ini diurus oleh Park Young-lee, asisten serta kaki tangannya sejak mereka masih tinggal di Korea. Se-hun sengaja membeli mansion ini sebagai tempat persembunyian serta markas ketika menerima perintah dari organisasi.

Empat tahun tinggal di London dengan Hee-ra dan keluarganya, rupanya tak membuat mereka curiga tentang pekerjaan lain Se-hun. Yang mereka tahu, ia adalah direktur di cabang perusahaan milih ayah tirinya—Shin Jae-Woo.

Semenjak kedatangannya di London empat tahun lalu dan mengaku sebagai anak kandung Kang So-hee dengan berbagai barang bukti yang meyakinkan, Se-hun diperlakukan sangat baik. Ia menerima banyak kasih sayang dari Kang So-hee dan Shin Jae-Woo. Terutama Kang So-hee. Rasa bersalah yang terus menyertainya karena sempat meninggalkan Se-hun setelah lahir pada kekasih yang juga ayah dari bayinya tersebut membuatnya terus berusaha menebus kesalahannya.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang