[EXPLICIT] CHAPTER 23 - [Into You]

11.8K 814 169
                                    

Play Earned It by The Weeknd when read this chapt!



Untuk kebaikan bersama, aku sengaja nge-cut adegan yang terlalu explicit pada cerita ini sebelumnya, sehingga pembaca baru kemungkinan tidak akan membaca beberapa bagian yang aku hilangkan tersebut.  Mohon untuk dimaklumi:)












Ciuman itu...

Sentuhan yang diberikan Se-hun begitu lembut, penuh penjagaan, seolah menjelaskan bahwa ia peduli pada Hee-ra. Kecupan manis yang bertubi-tubi menghujani bibir gadis itu tanpa terasa membuatnya terlena. Dipeluknya leher Se-hun erat, membuat pria itu memberanikan diri untuk merubah posisi.

Sesaat, mereka saling bertatapan kala kedua mata itu bertemu. Se-hun melontarkan senyuman manis pada gadis yang berbaring di bawahnya.

Ini gila!

Ingin sekali Hee-ra mendorong tubuh kekar pria yang tengah menindihnya. Tapi kenapa perasaannya berkata sebaliknya? Kenapa hati kecilnya berkata agar tak menolak Se-hun?

"Katakan padaku, apa kau juga menginginkannya?"

Sialan!

Pertanyaan macam apa itu?

Hee-ra benar-benar tak tahu harus menjawab apa.

Mengerti kegundahan yang terus menjalar dalam diri Hee-ra, Se-hun mendekatkan bibirnya pada telinga gadis itu dan mulai berbisik, "Biar kupermudah. Posisikan dirimu sebagai seorang wani, bukan adikku. Apa kau juga menginginkannya?"

Ucapannya memberikan kekuatan pada Hee-ra. Dorongan untuk mengatakan 'iya' dan segera melanjutkan apa yang telah dimulai terdengar begitu menggiurkan. Tapi kembali pada kenyataan yang harus diterima, apa tidak masalah bila mereka melupakan segalanya untuk sebentar saja?

Melupakan status yang tak bisa diubah?

Bolehkah Hee-ra melakukan itu?

Kebimbangan Hee-ra makin kentara. Sosok Se-hun yang tak bisa lebih lama menunggu akhirnya kembali mengeluarkan suara, "Shin Hee-ra?"

Hee-ra bergeming, mulutnya susah untuk digerakkan. Ditatapnya dada bidang Se-hun yang masih terbungkus kemeja hitam, ah... benar-benar menggoda.

Se-hun menarik salah satu ujung bibirnya, mimik wajah Hee-ra seolah memberi izin. Didongakkannya wajah Hee-ra, kemudian tangan kirinya mengusap lembut leher jenjang gadis itu.

"Setelah memulai, aku tidak berjanji bisa menghentikannya," bisik Se-hun yang sedetik kemudian telah memberikan kecupan-kecupan manis pada leher gadis itu.

Tubuhnya memanas, Hee-ra masih belum berani membalas Se-hun. Ia membiarkan pria itu mengeksplorasi leher jenjangnya sambil sesekali menggigit bibir bawah, menahan kenikmatan yang memenuhinya. Lidahnya seolah tak mau kalah, beberapa kali Se-hun sempat menjilat serta mengisap leher Hee-ra, meninggalkan jejak kemerahan sebagai tanda kepemilikan. Oh ya ampun, Hee-ra bahkan tidak tahu kalau Se-hun sehebat ini.

Menyadari bila Hee-ra tak memberikan penolakan sama sekali, Se-hun semakin berani. Ia mengecup kelopak mata gadis itu, kemudian mengangkat kaus Hee-ra perlahan, melepasnya dengan begitu sensual hingga tubuh molek yang hanya dilapisi bra hitam itu terlihat menggoda.

Matanya berbinar. "Aku berjanji akan melakukannya dengan perlahan."

Hee-ra hanya menganggukkan kepala. Ia tahu keputusannya salah, ia paham mereka seharusnya tak melakukan ini, tapi sekali lagi, Hee-ra tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Keinginannya untuk memiliki Se-hun ternyata tumbuh begitu cepat, bahkan berkali-kali lipat dari apa yang dipikirkan.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang