Chapter Enam Belas - Hukuman Sesungguhnya

Mulai dari awal
                                    

"Ssttt." El menaruh jari telunjujnya di bibir Karin.

"Turuti keinginan ku jika kau mau Daddy dan Mommy mu baik-baik saja."

"Apa maksud mu? Kau melakukan sesuatu pada orang tua ku?" 

Karin baru ingat, sejak tadi pagi ia tidak menerima jawaban dari pesannya untuk Karen semalam. Karen tidak membalasnya sama sekali, ia pikir mungkin Karen sudah tidur. Tapi, saat mendengar perkataan El, perasaannya menjadi buruk. El pasti melakukan sesuatu pada kedua orangtuanya.

"Apa yang kau lakukan pada mereka, hah?" Ucap Karin marah, ia tidak akan mengampuni El jika El melakukan hal buruk pada kedua orangtuanya.

El tertawa kecil lalu mengusap pelan pipi Karin, "Mengapa kau tidak mencari tahu sendiri? Jika sudah menemukan jawabannya, beri tahu aku." 

Karin mendorong kuat dada El, ia bergegas berlari menuju kamarnya. Ia tidak peduli akan sup jagungnya itu atau nanti El menghukumnya lebih parah. Yang ia tahu sekarang adalah menghubungi Karen dan Marc.

"Tuan." Panggil Jack saat melihat El menatap Karin melangkah ke kamar.

El mengangkat tangan kanannya, "Biarkan. Jangan beritahu dia apa pun, tugas mu adalah mengawasi dia sekarang. Apa pun yang dia kerjakan, laporan kepada ku. Beritahu juga Elizabeth untuk menyuruh Ann menemani Karin mulai saat ini, dia akan menjadi pelayan pribadi gadis-ku." Ucap El datar dan Jack mengangguk paham.

------

Karin melempar keras handphone-nya ke kasur, ia sudah menghubungi Marc dan Karen berkali-kali namun nomor mereka berdua tidak aktif. Ia terduduk lemas, badannya gemetar dan air matanya mulai berjatuhan. Orang tuanya mendadak hilang begitu saja.

Karin masih ingat betul kemarin pagi,  Karen masih sibuk menyiapkan sarapan untuknya dan Marc. Marc masih bercanda gurau kepadanya dan ketika ia berangkat ke kantor, Karen dan Marc mengantarkan hingga pintu depan. Mereka berdua memeluk Karin dengan erat seperti biasa. Tapi, kenapa semua itu sekarang menghilang begitu saja? Seharusnya kemarin ia memaksa pulang, jika saja ia pulang, maka Marc dan Karen tidak akan menghilang.

"Mom, Dad." Isak Karin, ia memeluk lututnya dan menangis keras.

Semua adalah salahnya, jika saja dulu ia tidak bertemu dengan El maka semua ini tidak terjadi, jika saja ia bertugas waktu itu di klink kesehatan sekolahnya pasti ia tidak akan bertemu dengan El. Jika saja, ia memiliki keberanian untuk menolak El dulu, maka hidupnya akan berjalan normal layaknya orang biasa.

"Nona, anda tidak apa-apa?"

Ann menatap khawatir Karin, baru saja ia masuk ke kamar Karin untuk mengantar makan, tapi ia melihat Karin terduduk di lantai sambil memeluk lututnya. Ann bersimpuh di depan Karin, ia memegang lembut kedua bahu Karin.

"Nona, apa yang terjadi?" Tanya kembali.

Karin tidak bisa menahannya air lagi, ia menumpahkan seluruh air matanya di depan Ann. Ann semakin panik ketika Karin menangis dengan keras, ia jadi bingung sendiri sekarang. Rasanya ia ingin melaporkan hal ini pada El sekarang, tapi entah mengapa hati kecil melarang hal itu.

Ann dengan sabar menunggu Karin berhenti menangis. Ia membantu Karin untuk rebahan di kasur, dapat ia lihat tatapan kosong Karin. Ia sendiri kurang mengerti yang terjadi pada Karin. Jack hanya menyuruhnya memantau Karin selama Karin di sini. Ia bisa menduga bahwa Karin akan menikah dengan Tuannya, tapi mengapa Karin tampak tertekan? Apa mereka tidak saling mencintai? Padahal baru kemarin ia melihat Tuannya dan Karin berciuman mesra hingga membuatnya iri.

"Ann." Panggil Karin pelan.

"Iya, Nona?" 

"Apa kau bisa membantu ku keluar dari sini?" 

Ann nampak terkejut, ia menatap Karin dengan bingung, "Maksud Nona?"

Karin menatap Ann sedih, ia mulai menangis lagi, "Ku mohon, bantu aku keluar dari sini. Aku mohon." 

Ann terdiam, ia tidak mengerti mengapa hal ini terjadi. Ia hanya merasa ada sesuatu yang salah diantara Tuannya dan Karin. 

------

"Kau tidak bisa melakukan itu, Cal. Lawan mu adalah Elthan, kau tau dia laki-laki macam apa." Ucap Simon frustasi.

Calvin menatap datar Simon, "Lalu? Kau mau aku diam saja ketika aku mendengar Karin tinggal satu rumah dengannya? Kau gila?" 

Simon mengacak rambut kesal, harusnya ia tidak memberitahu Calvin hari ini. Lebih baik ia tidak datang ke kantor Calvin hari ini. Ia tahu bahwa temannya ini sangat tergila-gila pada Karin. Namun, ia tidak menyangka Calvin akan berbuat nekat seperti ini. Calvin ingin menobros masuk ke dalam rumah El dan membawa Karin pergi dari sana! Bagaimana ia tidak pusing memikirkan hal itu!

"Kita bisa mengatur rencana terlebih dahulu, lagi pula acara pernikahan mereka batal. Kau bisa lebih tenang dulu." Saran Simon baik-baik.

"Dia membatalkan karena sengaja, brengsek! Kau tahu alasan itu dan kau tetap menyuruh ku diam?" Ucap Calvin kesal.

"Lalu, apa kau mau melakukan rencana gila mu itu? Bagaimana jika Karin terluka karena mu? Atau yang lebih parah, kau bisa dibunuh olehnya."

Calvin terdiam. Kepalanya sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Ia merasa marah dan khawatir ketika mendengar Karin tinggal di rumah El. Apalagi, orang tua Karin mendadak hilang. Baru saja ia ingin melakukan pendekatan dengan orang tua Karin, tapi rencananya gagal dan itu semua karena El.

"Kalau begitu, bisa kah kau mencari nomor Karin terlebih dahulu? Aku akan menghubunginya."

"Cal, kau tidak bisa seperti ini."

"Lakukan saja, brengsek. Aku tau apa yang harus dilakukan."

Simon menghela nafasnya kasar, ia lalu keluar dari kantor Calvin dan menutup pintunya dengan keras. Ia tidak peduli lagi jika pintu itu rusak.

Sedangkan Calvin, ia terduduk lemah di kursinya. Ia tersenyum miris saat melihat foto dirinya bersama Karin. Foto mereka berdua saat gradutaion bersama. Jika saja waktu itu ia berani menyatakan perasaannya, mungkin sekarang mereka pasangan kekasih yang bahagia.

"Aku akan menyelamatkan mu, pasti. Aku berjanji, sayang." 

------

Makin nggak jelas, nggak sih? Aku kok mendadak puyeng sendiri ya wkwkwkwk

Labil banget El, sebel, padahal aku baru seneng sifat dia yang kemarin.

Aku tunggu vote+komentar kalian seperti biasa ya!!!!

See u next week!!!

Angel of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang