Chapter Sebelas - Pembalasan

27.3K 1.7K 84
                                    

"Kau tahu, sayang. Aku tak suka kelinci kecil ku berontak dan melawan ku." Jelas El pelan sembari mengelus pipi Karin.

"Kelinci kecil ku harus tetap berada di tempatnya dan posisinya, ia tidak boleh berlari atau meninggalkan posisinya. Karena apa? Jika ia melakukan hal itu, ia akan mati."

-----

"Apa yang kau lamunkan?" 

Pertanyaan Queen membuat Karin tersadar, ia dengan cepat memasukkan kembali makanannya.

"Tidak ada." Jawabnya singkat.

"Kau terlihat sedang memikirkan sesuatu."

Karin menghela nafasnya, "Tidak ada apa-apa, aku hanya berpikir tentang teman ku dan cafe tempat ku bekerja."

Queen dan Sasha menegakan duduknya, mereka juga menyingkirkan piring yang ada di depan mereka. 

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Sasha.

"Iya, cafe itu terbakar tadi malam."

"What? Bagaimana itu bisa terjadi?" Queen bertanya kembali.

"Iya, ada orang bodoh yang melakukan hal itu. Ia kira ia bisa melakukan segala hal dengan kekuasaannya, aku bahkan ingin memukul wajahnya saat ini." Karin meluapkan segala emosinya.

Walaupun ia sudah bertemu dengan El tadi, tapi itu membuat emosi yang ada dirinya padam. Ia malah semakin berapi-api karena sikap El yang semena-mena. Seharusnya  El meminta maaf atas perilakunya tapi ia malah mengancam dirinya. 

Dasar sakit jiwa,  umpat Karin dalam hati.

Queen dan Sasha saling menatap, lalu menatap Karin kembali, "Jadi, kau sudah tahu siapa pelakunya dan kejadian itu disengaja?" 

Karin menarik nafasnya panjang, setelah ia pikir-pikir ia belum punya bukti kuat untuk memberitahu bahwa El adalah pelaku dari kebakaran itu. Walaupun Karin tahu El tidak mungkin beraksi secara langsung, tapi ia pasti menyuruh salah satu anak buahnya. El juga pasti sudah menghapus segala bukti keterlibatan dirinya.

Karin mengacak rambutnya frustasi, kenapa juga hidupnya harus serumit ini? Apa ia tidak bisa mengulang waktu? Setidaknya waktu dimana ia belum bertemu dan kenal dengan El. Seumur hidup Karin, ia menyesal pernah berkenalan dengan seorang Elthan.

"Apa yang kalian lakukan? Kalian tidak tahu bahwa jam istirahat sudah berakhir?" Tegur Jessica sinis.  Queen, Sasha dan Karin langsung berdiri saat Jessica ada di samping meja mereka.

"Ini kami sudah mau kembali ke ruangan, Jes." Jawab Sasha sekenanya.

"Kalian pikir aku buta apa? Kalian masih santai-santai duduk di sini padahal yang lain sudah siap untuk ke ruangan masing-masing." Teriak Jessica sembari melipat kedua tangannya, ia juga menatap angkuh kepada mereka.

"Dan kau Karin, kau tahu bahwa pekerjaan mu belum selesai. Kau malah asik santai-santai di sini, apa kau berpikir perusahaan ini terlalu gampang untuk mu?" Tambah Jessica dan hal ini membuat beberapa karyawan yang masih ada di kantin menatap mereka.

"Maafkan aku, aku akan segera menyelesaikan pekerjaan ku." Balas Karin cepat. Ia malas meladeni Jessica, masalahnya dengan El saja belum selesai, Jessica malah membuatnya semakin pusing.

"Kau selalu mengatakan hal itu dari kemarin dan sampai sekarang kau belum juga menyelesaikan pekerjaan mu."

"Apa kau harus membahasnya di sini?"

"Iya, agar seluruh karyawan di sini tahu bagaimana cara kau bekerja. Aku sebenarnya sedikit heran mengapa kau bisa diterima, padahal pekerjaan mu sangat buruk." Jessica masih menatap Karin dengan angkuh.

Angel of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang