Chapter Lima - Kekejaman

40.7K 2.5K 102
                                    

"Jangan, El. Aku mo-mohon." Karin terisak sembari menahan kemejanya yang dibuka paksa oleh El.

El yang kesal menarik tangan Karin hingga ke atas kepalanya dengan satu tangannya, sedangkan tangannya lagi satu mencengkram rahang Karin, El pun menatap Karin dingin, "Tidak ada satu pun larangan yang boleh kau keluarkan ketika aku menyentuh mu, kau mengerti?"

Karin meringis karena cengkraman El sangat kuat, air matanya terus membasahi pipinya, ia yakin bahwa sekarang penampilannya sangat berantakan, tapi itu tidak mengurangi kecantikannya, malah di mata El itu menambah kesan sexy di wajah Karin.

"J-jangan, aku mohon." Pinta Karin yang masih terisak.

El melepaskan cengkramannya lalu menatap Karin sinis, "Sudah ku katakan kau tidak boleh melarang ku! Semua yang ada di tubuh mu itu adalah milikku!"

El menarik paksa kemeja Karin hingga kancing-kancing kemejanya terlepas hingga menyisakan tank top putih yang menutupi bra Karin.

El menjilat bibirnya sendiri ketika melihat penampilan Karin, "Damn! You're so fucking sexy, sweetheart."

El langsung mencium bibir Karin dengan panasnya, Karin bahkan kewalahan menerima ciuman El yang terus menerus, bibirnya akan bengkak setelah ciuman panas mereka.

Ciuman El mulai turun ke leher dan dada Karin, Karin menggeleng panik,"Tidak El! Jangan lakuin itu, please."

El tersenyum puas ketika berhasil membuat tanda di leher dan dada Karin, dan sialnya adalah hal ini malah membuat Karin semakin sexy.

"Bisakah aku membawa mu ke kasur ku? Aku benar-benar tidak bisa  menahan diriku lagi." Ucap El dengan nafas beratnya, ia benar-benar ingin mencicipi semua yang ada di tubuh Karin.

Sedangkan Karin sudah semakin panik saat mendengar perkataan El, ia mulai berontak kembali hingga membuat El kesal dan menampar pipi Karin dan membuat Karin terdiam.

"Jangan berontak, sayang. Semakin kau berontak, semakin kau menggairahkan untuk ku." Bisik El pelan sembari menjilat telinga Karin.

Karin semakin terisak, ia tidak tahan lagi. Ia ingin segera keluar dari ruangan dan kantor El, ia tidak bisa bekerja di sini. Tidak di daerah kuasa El.

Tok tok tok

El menghentikan aktifitasnya saat mendengar ketukan pintu, ia memungut jasnya yang ia buang tadi lalu melemparkan ke tubuh Karin.

"Tutupi tubuh mu itu dan jangan sampai terlihat sedikit pun, jika sampai terlihat maka aku tidak segan-segan memberikan mu hukuman tambahan." Ancam El dan Karin mengangguk pelan sembari memakai jas El.

El membuka pintu dan melihat Sandra, sekretarisnya, sudah berdiri di depan pintu.

"Ada apa?" Tanya El datar sembari melirik Karin yang sedang memeluk tubuhnya.

"Maaf menggangu, Sir. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa rapat akan segera di mulai 10 menit lagi." Ucap Sandra ramah.

"Aku ada urusan penting sekarang, batalkan rapat itu."

"Mohon maaf, Sir. Rapat ini tidak kalah penting dengan urusan anda sekarang. Rapat hari ini adalah rapat bersama investor Rusia kita dan membahas tentang perkembangan Hotel yang akan dibangun di Rusia nantinya."

El menahan makiannya dalam hati, ia tidak bisa membatalkan rapat hari ini, karena rapat ini juga sangat penting. Ia juga cukup sulit saat mengajak investor Rusia ini untuk bekerja sama dengannya.

"Baiklah, tunggu aku beberapa menit lagi. Aku akan segera ke ruangan." El langsung menutup pintunya dengan keras hingga membuat Karin terkejut.

El mendekati Karin,"Aku akan segera kembali, jangan keluar dari sini. Kau tidak ingin aku menghukum mu lagi, bukan?" Tanya El sambil menyelipkan rambut Karin ke belakang telinganya.

Angel of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang