Chapter Enam - Tertangkap

35.1K 2K 73
                                    

Setelah para investor Rusia keluar, El juga segera keluar diikuti oleh Sandra dari belakang.

"Kosongkan jadwal ku dari sekarang hingga nanti malam." Perintah El datar dan berjalan dengan cepat.

Sandra mengikuti El dengan baik, "Baik, Sir."

Setelah itu, mereka tiba di ruangan El, El berhenti dan menghadap ke belakang, "Kau juga bisa pulang lebih cepat karena aku ada urusan penting. Larang siapa pun untuk masuk ke ruangan ku."

"Baik, Sir." Balas Sandra sopan sembari membungkuk.

El membuka pintu, dahinya mengerut saat tahu pintunya tidak dikunci. Oh, shit, ia lupa mengunci pintunya. El segera masuk ke dalam ruangan dan melihat ruangan itu kosong dan tidak ada siapa pun di dalamnya.

Karin berhasil melarikan diri.

El menahan amarahnya, ia mengepal kedua tangannya lalu pergi meninggalkan ruangan tanpa peduli dengan Sandra yang kebingungan.

Ia segera menekan tombol lift ke lantai bagian accounting, tempat gadisnya berada. Setelah tiba di ruangan accounting, ia membuka pintu dengan seenaknya.

"Dimana pegawai bernama Karin?" Tanya El pada seluruh pegawai yang terkejut melihat dirinya.

Mereka segera berdiri dan menunduk tanpa berani melihat El.

"Sialan! Dimana Karin?!" Teriaknya keras hingga membuat seluruh pegawai di ruangan itu terkejut.

Mereka tidak pernah mendengar El berteriak dengan keras, apalagi El sangat jarang berada di perusahaan, jadi wajar jika mereka terkejut melihat kemarahan El.

"S-Sir, maaf sebelumnya. Pegawai ba-Karin maksud saya belum kembali ke ruangan setelah Sir memanggilnya." Ujar Jessica pelan dan sopan.

El menatap Jessica dingin, "Belum kembali? Jadi ia tidak berada di sini?"

"Benar, Sir."

"Lalu mengapa kau tidak mencarinya? Kau membiarkan ia pergi begitu saja di saat jam kerja?"

Jessica meneguk saliva, ia merasa bahwa El sedang menyalahkan dirinya walaupun ini bukan salahnya sepenuhnya, "Sekali lagi mohon maaf, Sir. Saya kira ia masih berada di ruangan Sir makanya ia belum kembali."

"Kau tahu bahwa saya ada rapat tadi dan seharusnya kau mencari keberadaannya karena belum kembali dalam waktu yang cukup lama."

Jessica semakin terpojokan, ia benar-benar bingung harus menjawab apa.

"Saya mohon maaf, Sir. Saya akan memperbaiki kinerja kerja saya lebih baik, Sir." Ujar Jessica pelan dan menunduk, ia tidak berani melihat wajah El yang sedang murka.

"Beritahu saya informasi apa pun tentang Karin yang kau ketahui." Ucap El datar dan dingin, ia masih menatap Jessica dengan tajam.

Jessica nampak berpikir sebentar, ia pernah melihat Karin bekerja di cafe saat ia berpergian dengan teman-temannya. Apakah ia harus memberitahu hal itu?

"Saya pernah melihat Karin bekerja di cafe saat sore hari, Sir. Tapi, saya tidak tahu pasti nama cafe itu karena saya hanya kebetulan lewat." Terang Jessica.

Bekerja di cafe? Apa-apaan gadisnya itu? Sudah bekerja di perusahaan miliknya tapi masih ingin bekerja di tempat lain? Tidak tahu diri. Apa gaji di sini kurang hingga ia harus bekerja di tempat lain? Apalagi tempat itu tidak dalam pengawasan El.

El semakin marah ketika mendengar hal itu, pikirannya mulai kemana-mana. Gadisnya itu pasti sering bertemu dengan lelaki lain lalu memberikan senyuman kepada siapa pun. Senyuman Karin adalah miliknya dan apa pun yang berada di Karin adalah miliknya. Tidak ada yang boleh memiliki atau melihatnya.

Angel of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang