27 [ Lisa & Kevin ]

Start from the beginning
                                    

"Gue pingin mikirin dulu, keputusan mana yang tepat. Begitu juga Kevin,"

"Gue pingin dia balikan sama gue murni.."

"Entah itu murni karena cintanya ke gue, ataupun murni dari hatinya ketika dia ngajakin gue balikan."

Flora menatap Lisa sendu, begitu juga Putri. Putri sedikit merasa malu karena sebelumnya ia sudah memaki Kevin didepan Lisa.

***

Percikan air dingin membangunkan Lisa dari tidur nyenyaknya. Erangan dari bibirnya sebagai pelampiasan kepada seseorang yang berani memutuskan mimpi indahnya.

"Bangun elah!"

Seruan itu membuat Lisa semakin kesal. Ia menarik selimut hingga keatas kepalanya.

Merasa ikut sebal, adiknya Lisa menarik selimut itu kasar lalu mengguyur sisa air dingin dari gelasnya.

"REINA!"

Lisa langsung terduduk dan mengelap dinginnya air yang mengenai wajahnya.

"Makanya bangun! Mau sekolah ga?"

Lisa menatap Reina kesal lalu beralih ke jam dinding.

Matanya melebar. Lisa bergegas bangkit untuk mandi. Sepertinya pagi ini ia terpaksa mandi ala capung.

Kok capung? Iya, pernah liat kan capung kalo ada air gimana. Kena air sedikit lalu terbang lagi.

Istilahnya sih begitu ya. Asal cebar-cebur aja, yang penting basah.

***

"Kamu ga sekolah?" tanya Mama Lisa yang melihat Lisa dengan pakaian rumahannya.

Papa Lisa bahkan sudah menghentikan makannya. Sedangkan Reina hanya mencibir tak jelas.

"Apa yang mau dikejar, orang udah telat banget, belum lagi perjalanannya."

Lisa mengambil dua helai roti lalu diolesinya dengan selai strawberry.

"Trus gimana.."

"Ya ga gimana-mana, tinggal bilang izin sakit," Lisa mengendikkan bahunya malas.

"Maksud Mama, itu Kevin gimana?"

Seketika tangan Lisa yang sebelumnya mendorong roti itu kedalam mulutnya terhenti.

"Khhee-vhhin?" Mamanya mengangguk.

"Iya. Ngomong-ngo-"

"Kevinnya masih ada?" tanya Lisa begitu roti yang sebelumnya berada dimulutnya telah lenyap.

Mama, Papa serta adiknya hanya diam bersama.

"Kok diem? Masih ada ga?" Lisa kini menatap adiknya. Mencoba untuk mendapatkan jawaban yang ia harap sesuai dengan harapannya.

Lisa langsung bangkit dan berlari kecil kedepan begitu mendapat anggukan dari Reina.

***

Sepertinya setelah ini Lisa harus pergi ke spesialis jantung, karena tiap kali ia melihat Kevin, jantungnya selalu berdegup tidak karuan.

Dengan langkah pelan Lisa mendekati Kevin yang sedang bermain ponsel diatas motornya.

Kevin menyadari Lisa ketika gadis itu berdehem pelan.

"Hai," sapanya.

Lisa mengangguk dengan senyum ragu-ragu.

"Kamu ga sekolah?" tanya Kevin yang baru menyadari pakaian yang digunakan Lisa.

"Udah telat," pelan Lisa dengan memandang ke bawah.

Kevin tersenyum. Ia begitu merindukan wanita kecilnya ini.

"Trus gimana?"

"Apanya?" tanya Lisa tak paham.

Kevin mengarah kemotornya.

"Kevin bela-belain bangun pagi biar bisa jemput,"

Lisa meremas rok rumahannya. Bingung ingin bersikap seperti apa. Hubungan mereka yang masih diambang membuatnya canggung.

"Kenapa ga bilang mau jemput?"

Kevin berpikir sejenak.

"Mau aja..."

"Siapa tau.. Kevin bisa dapet jawabannya,"

Tubuh Lisa menegang. Ini baru sehari. Tapi Kevin sudah berusaha untuk mendapatkannya. Apa dia sudah memikirkan matang-matang?

"Hati gue selalu sama. Ga akan pernah berubah,"

30 April 2017

Lisa & KevinWhere stories live. Discover now