21 [ Lisa & Kevin ]

2K 96 0
                                    


Lisa membawa barang belanjaannya yang lumayan banyak dengan susah payah. Padahal baru dari halaman depan saja dirinya sudah ngos-ngosan. Sepertinya ia harus mulai berolahraga.

Mama, Papa dan adik Lisa yang sedang duduk santai di ruang keluarga dengan kegiatannya masing-masing kini menatap Lisa yang jalan dihentak-hentakkan. Bukan dihentak-hentakkan, tapi sepatu Lisa yang memiliki sedikit heels menimbulkan suara yang menarik perhatian.

Mereka yang menatap Lisa kini sedikit tercengang oleh penampilannya yang 360 berbeda. Gaun serta heels yang senada serta rambut Lisa yang sedikit bergelombang itu menarik perhatian mereka. Dan jika mereka teliti, sebenarnya Lisa memakai make-up walaupun tipis.

"I..ini Li..Lisa?" tanya Mamanya yang telah berdiri dihadapan Lisa serta Papa dan adiknya yang berada disamping Mamanya.

Lisa mengangguk lemah. Bukannya dibantu, tapi pulang-pulang dirinya malah ditatap dengan mata yang ingin keluar.

"Udah ah Ma, Lisa capek, mau kekamar!" ucapnya lalu pergi menaiki tangga dengan susah payah karena heels-nya.

Kedua orangtua Lisa dan adiknya hanya bisa menatap Lisa dengan beribu tanya. Lalu kedua orangtuanya tertawa cekikikan. Dan adiknya langsung kembali ke aktivitas sebelumnya.

***

"..tunggu 15 menit aja. Jangan lama-lama!"

"Okeh, yaudah gue matiin ya." begitu mematikan panggilannya dengan Putri. Lisa memakai maskernya dengan hati-hati.

Ribet sekali menjadi dewasa!

Sebenarnya Lisa bukanlah seorang tomboy yang tidak mengerti ini-itu. Jujur ia tahu semuanya. Ia pun sama cewek dengan lainnya. Bukankah tokoh-tokoh Disney yang disukainya begitu cantik dan terlihat feminim?. Tapi, itu beda lagi. Yang ini ia tidak biasa. Ia lebih suka dengan gayanya yang kelewat santai. Ia tidak nyaman memakai baju pendek, heels tinggi, make-up yang menjadi topeng, dan produk-produk kecantikan yang ribet dan menghilangkan kecantikan alaminya juga harganya yang mahal seharusnya ia bisa mendapatkan CD film Disney. Tapi, demi dipandang dewasa ia rela melakukannya!

***

Setelah kemarin diganggu oleh Deki dan Wawan, kini ia didatangi oleh dua makhluk itu lagi, ditambah Dino. Rencananya mereka akan nongkrong di cafe, tapi karena Kevin malas, terpaksa ketiga temannya itu untuk ngobrol-ngobrol saja di kamar Kevin.

"Emang bakal ada prom-night, ya?" tanya Wawan membuka suaranya.

"Katanya sih gitu, soalnya si Hanin waktu itu nanya ke yang lain, trus pada jawab iya." jawab Deki.

"Yaallah, kenapa harus ada acara gituan sih!" kesal Dino.

"Ngapa emang?" tanya Wawan pada Dino yang terlihat frustasi itu.

"Gue ga kuadhh, ga punya partner anjir."

Wawan dan Deki terkekeh. "Makanya buru cari!" celetuk Deki.

"Lah songong lu, Ki. Emang lu punya, hah?" kini giliran Deki yang diam. Semua mata menatapnya. Wawan dan Dino kini yang menampilkan senyum miringnya.

"Ngomong-ngomong nih, gue kok jarang denger hubungan lo sama Putri ya?" tanya Wawan tersenyum jahil.

"Iya ya, udah lama, ga ada lerkembangan nih? Apa si doi yang ga kunjung jujur sama perasaannya?" Dino langsung tertawa keras begitu mengucapkan hal tersebut. Diikuti dengan Wawan.

Deki mendengus kesal. Ia menatap Kevin yang sedang memainkan ponselnya, sudut bibirnya tertarik keatas seolah ikut menertawainya tapi tatapannya tetap kearah ponsel.

Lisa & KevinWhere stories live. Discover now