25 [ Lisa & Kevin ]

1.8K 91 0
                                    

P.s: Tinggal beberapa part lagi cerita ini menuju ending.

***

Lisa menatap album foto yang berisi dirinya dan Kevin sewaktu di dufan pada hari jadi mereka yang ke-2. Senyum tulus yang begitu ringan dilakukannya kini terasa berat. Ia tidak ingin menangisi hubungannya lagi. Cukup sudah, biarkan dirinya dan Kevin mencari kebahagiaan lain tanpa bersama.

Ditutupnya album foto itu, lalu Lisa menyimpannya didalam kotak yang sedikit besar. Didalam kotak itu tak hanya ada album saja, melainkan barang-barang yang pernah Kevin beri.

Lisa tidak menyadari jika sedari tadi Mamanya memperhatikannya dari celah pintu yang sedikit terbuka. Ini kali pertamanya ia melihat Lisa murung seperti itu. Ingin rasanya ia mengembalikan senyum yang hilang itu, tapi bagaimana lagi, biarkan mereka berdua yang menyelesaikan masalah diantaranya. Ia tidak perlu ikut campur oleh urusan anak muda.

Mama Lisa menutup pintunya lalu pergi ke kamarnya untuk tidur. Berharap pagi nanti Lisa akan kembali cerah layaknya mentari.

***

"Lisa berangkat dulu Mah, Pah," ucapnya lalu melengos pergi.

Tidak sarapan, tidak meminum susu coklat kesukaannya, intinya ia pergi kesekolah dengan perut kosong. Dan itu bahaya untuk Lisa yang memiliki mag. Walaupun tidak kronis, tapi Lisa itu mudah sekali pingsan jika perutnya dibiarkan kosong hingga sore nanti.

Mama, Papa, serta adik Lisa hanya dapat menatap bergantian satu sama lain. Berharap salah satu diantara mengetahui apa yang membuat Lisa berbeda sejak kemarin-marin. Walaupun mereka sebenernya telah menduga jika itu semua karena...

Putusnya Lisa dan Kevin.

***

"Lisa! Lo kok pucet gitu!" cemas Flora.

Lisa tak menanggapi ucapan Flora. Ia dengan lemahnya menjatuhkan kepalanya diatas meja.

"Sa... Lo kenapa?...."

"Cerita dongg, jangan nyembunyiin sendiri terus!"

"Iya Lis, cerita aja kekita. Lo kan tau kita ini bukan ember, yang kalo disenggol dikit langsung tumpah," timpal Putri.

Flora mengangguk semangat.

Lisa menatap keduanya ragu lalu menggeleng.

Ia tidak ingin mereka semua tahu bahwa ia masih belum bisa move-on dari Kevin.

"Karena Kevin kan?" tebak Putri.

"Gue tau kok lo masih suka sama dia,"

"Iya Lis, jujur gue sama Flora kesel sama Kevin karena udah bikin lo jadi kek gini," ucap Putri. "Tapi.... Gue bakal bantu lo kok, kalo lo mau," sambungnya.

"Kita ngapasi!" ucap Flora mengoreksi.

"Iya maksud gue itu!"

Lisa mengangkat kepalanya. Bibir pucatnya tertarik keatas. Matanya yang terlihat sayu itu menyipit.

"Makasih ya... Gue sayang kalian," ucap Lisa memeluk keduanya.

Beberapa detik setelahnya Putri dan Flora merasakan beban berat tubuh Lisa yang lemah menekan. Dan ternyata mereka sadar, Lisa pingsan!

***

Putri dan Flora masih terisak, keduanya berada dimasing-masing sisi Lisa. Menunggu orang yang ditunggunya bangun.

Sebelumnya, sewaktu mereka sadar jika Lisa pingsan. Putri dan Flora langsung memanggil anak-anak di kelasnya untuk membawa Lisa ke UKS.

Mulai dari situlah pikiran mereka terkontaminasi dengan hal-hal negatif. Takut jika Lisa inilah, itulah. Tapi tetap berharap semoga Lisa baik-baik saja.

Bahkan sewaktu Putri melihat Lisa yang baru saja diletakkan diatas brankar, Putri langsung menelpon seseorang.

Bukan Mama ataupun Papa Lisa. Melainkan, Kevin.

Entah mungkin karena Putri terlalu kalut. Sehingga otaknya menjadi tumpul seketika. Cuma satu nama itu saja yang terlintas. Itupun karena sebelumnya ia sudah tahu jika Kevin-lah penyebab utama Lisa menjadi pemurung.

Lisa menjadi Elsa yang lemah, tidak bisa mengontrol kekuatannya ataupun melelehkan gunung es,

Menjadi Rapunzel yang kehilangan rambut panjang nan berkilau yang kuat,

Dan juga menjadi Cinderella yang berubah menjadi biasa ketika waktu menunjukkan pukul 12 malam.

Itulah sekiranya. Tak ada lagi yang kekanakan, bawel, ceria, dan semangat.

Kinjihanya ada Lisa yang tengah berbaring lemah, tak berdaya. Dan itu semua karena cinta.

Cinta itu bisa mematikan!

Walaupun... Yang namanya cinta, tidak jauh dari patah hati.

Jadi, jangan salah langkah! Lisa bisa saja menutup hatinya setelah ini.

29 April 2017

Lisa & KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang