"Museun irriya, Oppa?" tanya Yeri seraya duduk dikursi depanku.

"Geunyang, aku hanya ingin menemuimu. Tapi kurasa kau sedang memiliki banyak pelanggan." ujarku.

"Hehe, ini lebih membaik daripada kemarin. Bahkan kemarin aku tak bisa berhenti membuat kopi." balasnya.

Aku pun tersenyum mendengarnya.

"Ah, iya. Oppa, kau mau pesan apa?" tawarnya sambil memanggil salah satu pegawainya.

"Aku ingin menu yang sedang banyak dibeli." ucapku.

Yeri pun mengangguk mengerti dan memerintahkan pegawainya tersebut.

Mataku pun seraya mengikuti ke arah pegawai itu pergi, pandanganku terhenti pada mesin kasir. Maksudku, pada seseorang yang berada di kasir. Wanita dengan rambut panjang, memakai topi dan masker putih. Dari cara berdirinya juga tampilan samping, sepertinya aku mengenalnya.

"Oppa? Taehyung Oppa?"

Suara Yeri mengalihkan pandanganku sekejap pada wanita itu.

"Yeri-ah, lihat kesana." ucapku seraya menunjuk ke arah wanita tadi.

"Wae?"

"Apa dia pelanggan disini?"

"Entahlah, aku baru melihatnya. Geundae, chamkkaman. Dari cara berdiri sepertinya aku mengenalnya Oppa." ujar Yeri yang masih menatap ke arah wanita tadi.

"Apa kau memiliki pemikiran yang sama denganku?" tanyaku.

"Eoh, Oppa. Sepertinya aku harus menemui wanita itu." Yeri pun beranjak pergi ke arah wanita itu. Aku pun mengikutinya dari belakang.

Namun, sayang sekali. Ketika aku dan Yeri hendak menghampirinya, wanita itu sudah dapat pesanannya lalu pergi meninggalkan kafe.

"Yeri-ah, aku yakin itu SinB. Karena aku tahu dari sepatunya, itu sepatu yang ku berikan ketika ia ulang tahun dan sepatu itu keluaran terbatas." jelasku pada Yeri yang masih terdiam.

"Tapi, Oppa. Bukankah dia masih di New York ya? Aku yakin dia bukan SinB. Style nya bukan seperti dia. Bukankah SinB memiliki rambut sebahu? Kulihat wanita tadi sangat berbeda dengan style SinB." balas Yeri.

"Ah, geurae. Tapi firasatku mengatakan kau wanita itu SinB." gumamku.

****

"Gawat! Eotteohkae ya igeo?"

"Mwol? Apanya yang gawat?" tanya Jimin.

"Sepertinya Taehyung Oppa mengenaliku, Jim." ujar SinB.

"Aigoo, bagaimana bisa?" tanya Yuju.

"Aku tadi pergi mengunjungi kafenya Yeri untuk memesan beberapa menu, hitung-hitung aku sekalian melihat-lihat isi kafe. Aku tak sadar di sana ada Taehyung Oppa yang sedang berbicara dengan Yeri." jelas SinB.

"Geokjeongma, Taehyung pasti tak mengenalmu." balas Jimin.

"Kuharap seperti itu. Ah, Yuju-ya mianhae. Seharusnya kau tak perlu membantuku." ucap SinB.

"Aniyeyeo. Lagipula aku senang membuat kue." balas Yuju.

"Ya! Sebaiknya kau itu bersyukur karena Yuju mau membantu, bayangkan jika kau membuat kue nya sendirian. Memangnya Jungkook mau memakan kuemu itu?" celetuk Jimin yang asyik memainkan gamenya.

"Tutup mulutmu, Jim. Daebak jinjja, bagaimana kalian bisa berbeda sekali. Jimin sangat menyebalkan dan Yuju sangat tenang. Pasangan aneh." ujar SinB.

"Nan deulyeoyeo, Hwang." balas Jimin mendelik.

****

"Ani, Hyung! Aku yakin jika itu SinB. Wanita lain tak akan berdiri seperti seorang lelaki tua sepertinya." ujar Taehyung.

"Tapi yang aku bingung, bukankah dia masih di New York?" tanya Yoongi.

"Aku yakin wanita tadi SinB, Hyung." ujar Taehyung pasti.

"Sudahlah, aku harap juga jika itu benar SinB. Ah, iya. Jimin memberiku pesan, besok 'kan ulang tahunnya Jungkook. Dia dan Yuju sudah menyiapkan kejutan di apartemennya Yuju, jadi kita besok ke apartemen Yuju bersama Jungkook." ujar Yoongi.

"Hmm. Arrasseo, Jimin sudah menelponku tadi. Apa yang lain sudah tahu?" tanya Taehyung.

"Molla, Hoseok masih ada urusan dengan project barunya. Namjoon sibuk akhir-akhir ini, Seokjin Hyung kau tahu 'kan, sibuk mengurusi pernikahannya." balas Yoongi.

****

"Chanwoo-ya!" teriak Jungkook kesal.

"Mwo?" balas Chanwoo heran.

"Orang yang mau membeli lukisanku itu terus menghubungiku! Padahal aku sudah mengatakan 'tidak' berulang kali Chanwoo-ya." jelas Jungkook.

"Aigoo, sudah kubilang untuk menjualnya saja, Jeon." balas Chanwoo.

"Ya! Kau sama sekali tak membantu." ucap Jungkook.

"Sudahlah, biarkan saja kalau seperti itu. Nanti juga orang itu lelah."

"Kuharap omonganmu benar."

"Kajja! Aku lapar."

"Bagaimana kalau ke kafe Yeri?" tawar Jungkook.

"Kajja! Aku ingin mencoba kue coklatnya yang terkenal."

Chanwoo dan Jungkook pun pergi menuju kafe Yeri. Sesampainya disana, mereka langsung disambut oleh pemiliknya.

"Yeri-ah, kau tak ada jam?" tanya Jungkook.

"Hari ini aku libur, maksudku meliburkan diri. Lihat saja pelangganku banyak, aku tak bisa meninggalkannya." jelas Yeri.

"Mengapa kau tak mencari pegawai yang lain?" tanya Chanwoo.

"Aku sudah membuat selembaran, sepertinya tak ada yang berminat." balas Yeri.

"Ah, majja!" ucap Yeri.

"Waeyo?" tanya Jungkook.

"Apa Taehyung Oppa sudah memberitahumu?"

Jungkook menggeleng.

"Kemarin, aku dan Taehyung Oppa melihat wanita yang mirip SinB. Namun, aku yakin itu bukan SinB." ucap Yeri.

"SinB? Ah, yeoja yang dulu sering bersamamu Yer?" tanya Chanwoo.

"Eoh, pacar Jungkook." balas Yeri.

"Kurasa dia bukan SinB, dia 'kan baru akan pulang ketika pernikahan Seokjin Hyung." ucap Jungkook.

"Nado geureohkae. Tapi Taehyung Oppa bersikeras jika wanita itu SinB." tukas Yeri.

"SinB bilang dia akan pulang ketika acara pernikahan Seokjin Hyung, dia tak akan mengingkari ucapannya itu. Aku percaya." gumam Jungkook.

[COMPLETED] Friend And Love- Jjk, Hsb [SINKOOK FF] ✔Where stories live. Discover now