22 : Kesal!

20K 1K 13
                                    

Dua hari menjelasng pementasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua hari menjelasng pementasan.

Pusing pala incess pala incess o..oo...

Arggghhh... sebentar lagi pementasan, sedangkan gue belum hapal semua dialog yang panjangnya seperti ular lagi ngantri sembako.

Lebay?

No!

Ini memang kenyataan.

Gimana dong? Gue sama sekali belum hapal semua. Cuman awalnya aja sih. Ada yang bisa gantiin gue gak ya? gara-gara Bian nih!

Gue gak pernah ngehapal naskah drama gue karena gue setiap pulang sekolah selalu main sama Robert! Kok gara-gara Bian?

Yaiyalah! Bian yang beliin gue Robert. Andai aja dia enggak janji mau ngasih gue hewan peliharaan, gue kan gak bakalan seneng trus ngelupain naskah drama gue.

Pokoknya ini semua gara-gara Bian!

Gue kesel!

" Inget pesen gue?" Ucap Kak Alan seperti biasa sebelum gue turun dari mobilnya. Pencerahan setiap pagi selama dijalan sebelum gue sampe sekolah SMA Nusa Bangsa :'v

"Iya, Kak Alan yang Bhats!" Ucap gue.

" Bhats?" Tanya Kak Alan bingung.

Astaga?! 2017 kalian masih gak tau BHATS?! Heloo... para makhluk yang tinggal di bawah ketek emaknya??

BHATS itu singkatan dari Baik Hati dan Tidak Sombong! Inget! Bukan mata uang Thailand ya. Hahaha...

" Dasar cowok deso! Bhats itu maksudnya baik hati dan tidka sombong. Gitu aja enggak tau. Tinggal dimana?" Ucap gue.

"Dasar anak cejadi" Ucap Kak Alan membuat gue mengernyitkan dahi bingung.

" Apaan tuh?" Tanya gue bingung.

" Cewe jadi-jadian. HAHAHAHA!!"

" Kak Alan!" Teriak gue saat Kak Alan melajukan mobilnya dan masih tertawa terbahak-bahak. Sialan!

Gue menghentak-hentakan kaki gue kesal dan berjalan melewati lorong kelas 11 sebelum ke kelas gue. Seperti biasa, cabe-cabean itu selalu cari gara-gara sama gue.

" Ngapain lo ngeliatin gue? Lo pikir gue pisang?" Ucap gue memelototi Venis alian Venica yang sedang menatap gue tajam.

" Jangan galak kaya gitu, kena rabies baru tau rasa lo!" Balas Venis.

"Udah sayang, jangan marah. Ntar kamu keriput" Ucap seorang cowok terong-terongan yang sedang merangkul bahu Venis sambil mengelus pipinya.

Uueeekk..

" Eh.. lo cemewewnya Venis?" Tanya gue ke terong hidup itu.

" Maksud lo?" Tanya terong itu saat Venis ingin memaki gue karena memanggil namanya yang indah itu.

WAY?Where stories live. Discover now