Satu Minggu menjelang pementasan guys! Kok gue jadi merinding ya? Bulu kuduk gue berdiri nih, emang gak bisa duduk apa?! Ntar gue embilin kursi deh biar duduk.
Demi DEWA!!
Gue menatap Bian dari kejauhan yang sedang mencoba kostum pangerannya. Anjir, kok Bian jadi cogan sih? Eh, enggak boleh! Shawn mendes tetep di hati gue.
Huwaaaa!!! Hati gue udah berkhianat. Maafin Alva ya Shwan mendes, hubungan kita cukup sampai disini. Bian terlalu ganteng buat aku. Hiks..
Gue terkejut-jutnya melihat Bian yang ikut menatap gue dan terenyum. Gue kepergok nih. Kabur aja sebelum polisi dateng. Ntar gue ditangkep atas tuduhan pencurian.
Kok pencurian?
Iya, pencurian hati Bian.
Wkwkwkwk... kalian jangan iri ya! Wleee...
Gue yang belum mengenakan kostum langsung pergi menuju ruang ganti yang telah disediakan. Gue mencoba gaun cinderella berwarna biru ini. Semoga gue keliatan kaya malaikat.
Tapi, jangan deh. Malikatkan udah mati.
Gue tetep aja jadi incess Alva, adeknya abanggg..!!
Gue memandang diri gue dicermin. Hmm.. cantik! Iya, tau gue kalau kalian semua iri. Maksud gue, gaunnya yang cantik. Cantik karena gue yang pake. Hahaha...
Gue keluar dari ruang ganti dan menghampiri teman-teman gue yang sudah selesai memakai kostumnya daritadi.
"Gimana?" Tanya gue membuat mereka semua menoleh.
"Hmm.. cantik kok" Ucap Angel dibalas anggukan oleh yang lain.
Gue menunduk menyembunyikan wajah gue yang pasti udah kaya anjing mau kawin. Maksudnya, merah kaya tomat aja deh yang kedengarannya lugu.
Kok jadi nyambung ke anjing mau kawin sih? Apa hubungannya coba? Itulah gue, gegara Bian gue jadi tidak fokus. Ada aqua?
Gue menunduk dan menatap punggung kaki gue yang ada dibawah. Jelaslah ada dibawah, masa di kepala!
Tapi, ada yang aneh! Kok gue bisa ngeliat kaki gue sih? mana benda penghalang kenyal yang menutupinya? Harusnya tuh! Kalau gue nunduk, yang keliatan adalah dada gue!
Dada gue mana? Kalian liat gak? Atau kalian sembunyiin? Parah lo semua. Gue aduin ke Bian baru tau rasa. Itu kan untuk Bian! Eh?
Astaga! Alva!! Lo mikir apaan sih? ayo dong Al, ayo! Lo harus fokus!
FOKUS!
" Sayang, aku udah gak tahan"
Itu Bian yang ngomong loh. Seketika itu gue langsung menatap Bian dengan berbagai pertanyaan yang terpendam. Sama halnya dengan yang lain.
" Nikah sekerang yuk" Ucap Bian membuat mata gue melotot. Yang lainnya malah tertawa. Hahaha... gue nikah sama Bian? Ya maulah..
" Al, gue boleh minta foto lo gak?"Tanya Agung tiba-tiba.
"Untuk apa?" Tanya gue heran.
" Untuk nunjukin ke semua orang kalau bidadari itu ada"
Ahhhh... dedek lemes bang! Dedek meleleh.. wkwkwkw... gue digombalin Agung. Hahaha... semua tertawa, kecuali Bian yang menatap dingin ke Agung.
Tuh ketos gak bisa diajak bercanda apa?! Jelas kan Agung cuman bercanda godain gue -_-
" Oke, itu yang pertama dan terakhir. Gue gak mau Bian natap gue kaya mau bunuh gue disini" Ucap Agung tanpa berani menatap Bian.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY?
HumorDimulai dari pagi yang cerah dan semuanya terjadi secara tiba-tiba. Tiba-tiba bertemu cowok aneh. Tiba-tiba dipilih menjadi Cinderella. Tiba-tiba pindah sekolah. Dan tiba-tiba jatuh cinta. Tapi, apakah semuanya memang terjadi secara tiba-tiba. Siapa...
