10 : Mama nyebelin!!

24.5K 1.6K 20
                                    

Kalian tau gue lagi dimana sekarang?! Gue dan Bian lagi ruang tamu dan sedang diadili oleh Mama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalian tau gue lagi dimana sekarang?! Gue dan Bian lagi ruang tamu dan sedang diadili oleh Mama. Untung aja Papa lagi di luar kota dan Kak Alan masih di sekolah.

"Jadi, ada yang bisa menjelaskan ke Mama?" Tanya Mama menatapku tajam. Seketika, keringat dingin bercucuran di tubuhku.

" Ma... ini gak seperti yang Mama kira. Mama salah paham" Ucap gue.

" Tapi, mama jelas mendengar semua pembicaraan kalian tadi. Jangan membohongi Mama! Mama melihatmu bergelanyut manja di leher Bian dan kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu sedang ngidam" Ucap Mama.

"Aku gak bohong, Ma." Ucap gue.

" Bian yang akan ngejelasin Tante" Ucap Bian menggenggam tanganku erat.

" Aku akan bertanggung jawab!" Ucap Bian mantap membuat bola mataku hampir saja keluar.

"Berarti, secara tidak langsung kamu mengakuinya? Baiklah... Tante setuju" Ucap Mamaku.

" Tante akan berbicara dengan orang tuamu" Ucap Mama.

Loh..kok malah gini?

Gak mau! Gue gak mau dinikahin sama ketos dingin tapi mesum kaya Bian! Gak sudi gue!

"BHAHAHAHA..." Semua tertawa terbahak-bahak termasuk Mama dan Bian, padahal muka gue lagi tegang-tegangnya. Inget ya! Muka gue yang tegang! Bukan yang lain.. (plakk)

" HAHAHAHA...Coba liat muka anak Mama hahaha.." Ucap Mama masih tertawa sambil memegangi perutnya.

SHIT!

Gue dikerjain sama emak gue sendiri. Dasar! Emak durhaka! Gue kutuk lo jadi jelly!

" Harusnya, Mama foto muka kamu tadi. Hahaha...trus post di Instagram. HAHAHA..." Ucap Mama di sela-sela tawanya.

" Ihhh!!! MAMA NYEBELIN!!" Ucap gue kesal.

Dan yang lainnya malah kembali tertawa.

Saat ini, kami semua sedang duduk di meja makan. Mama menyuruh semua temanku untuk makan di rumah kami.

"Masakannya makin enak aja, Tante" Ucap Rendi memuji Mamaku.

" Iya dong.. nih Tante juga masak ayam kecap loh" Ucap Mamaku.

" Tante tau aja kesukaan kami" Ucap Agung.

" Sayang, kamu mau makan apa?" Tanya Bian yang duduk disampingku.

BUSET nih anak! Gak tau apa ada emak gue disini?!

Gue menatap Bian kesal dan ia malah tersenyum jahil ke gue.

Tanpa menjawab pertanyaannya, gue menyendokkan nasi ke piring gue dan mengambil beberapa lauk yang gue mau.

" Sayang, kok makannya sedikit sih?" Tanya Bian.

Boleh gak gue steples mulutnya Bian terus gue lapisin lakban biar dia kalau ngomong gak licin kaya belut?

"Denger kata suami kamu sayang. Kasian anak kamu kurangan asupan nutrisi loh" Ucap Mama menatap gue jahil.

"Mama!" Gue kesel banget! Mama juga ikutan ngebully gue! Fix.. gak ada yang dipihak gue!

"Sayang, kamu masih sakit? Mau aku suapin?" Tanya Bian sok romantis. Golok mana ya??

" Gue bisa makan sendiri!" Ucap gue ketus dan langsung melahap makanan gue.

" Makasih ya, Tante" Ucap Angel setelah kami semua selesai makan.

" Masakan Tante emang yang paling top deh" Puji Nesya.

" Maaf jadi ngerepotin nih" Ucap Tasya.

" Gak apa.. Tante malah seneng bisa masakin lagi buat kalian" Ucap Mama.

Huuuuu... dasar emak-emak!

" Kalian masih pake seragam, gak pulang?" Tanya gue dan semua menatap gue. Ada yang salah?

" Iihhh.. Tante... masa Alva ngusir kita sih?" Ucap Rendi mengadu pada Mama. Curang!

"Bukan gitu. Tapi, kalian kan masih pake seragam. Emang, orang tua kalian gak nyariin?" Ucap gue.

" Berarti, kalau gak pake seragam boleh dong main kesini lagi?" Ucap Agung.

"Ya udah, Bian sama yang lain pamit dulu ya, Tante" Ucap Bian.

Gue dan Mama mengantar mereka sampai ke depan. Rupanya, mereka membawa motor masing-masing.

" Sayang, gak salam sama suami kamu?" Tanya Mama menggoda.

" Mama!" Ucap gue kesal.

Teman-teman gue yang lain malah ketawa sebelum mereka pergi dan Bian malah mengedipkan sebelah matanya ke gue.

Dasar ketos mesum!

" Sayang!" Teriak Mama saat gue melangkah masuk menuju kamar.

"Apa Ma?" Ucap gue berbalik.

" Bian titip pesen sama Mama"

"Apa?" Tanya gue. Ngapain juge tuh anak nitip pesen ke Mama. Gak ada kerjaan sekali.

" Dia mau buat dede baru katanya" Mama tersenyum jahil.

" Mama!"

Gue kesal dan menghentak-hentakan kaki gue ke lantai sambil terus berjalan ke kamar. Gue dapat mendengar Mama yang tertawa terbahak-bahak.

Anak aja belum lahir udah mau dede baru?!

Eh? Kok gue ikutan gila kaya mereka ya.

Gue terkejut melihat sebungkus plastik putih di atas tempat tidur gue. Apaan nih? Perasaan tadi gak ada. Gue buka aja ah..

Sebuah novel, minuman penghilang rasa sakit dan pelancar saat datang bulan, buku tips mengatasi datang bulan, kaset musik, dan sebuket bunga kecil ada disana.

Gue liat ada tempelan note disana.

Get well soon

- Bian dan kawan-kawan

Gue terharu. Gak nyangka mereka perhatian kaya gini. Hikss.. gue kira mereka seratus persen gilanya. Untung aja masih punya sisi kemanusiaan.

Terima kasih Tuhan. Telah memberiku teman-teman seperti mereka.

-part10

Emaknya Alva emang sama gilanya kaya Alva :v kalau Alan sama kaya Papanya. Dingin-dingin gimana gitu..

Ayo! Bikin author tambah semangat dengan cara :

Tekan KLIK bergamber bintang pada pojok bawah itu loh..

Hehehe.. makasi para readers~

WAY?Where stories live. Discover now