30. Endless Rocky Roads

957 134 9
                                    


"Gue bilang gue nggak tahu. Percuma lo tanya ke gue. Karena lo, bung... Orang yang seharusnya tahu apa yang dilakukan manajer lo. Bukan gue..."

Gilang dibuat geram dengan jawaban bernada tidak peduli yang dilontarkan Joe. Ia sudah mengabaikan harga dirinya untuk datang ke stasiun TV tempat Joe bekerja, tapi sepertinya hal itu tidak akan ada pengaruhnya di mata Joe. Karena jelas sekali Joe bukan orang yang pemurah menyangkut Arina.

"Jadi, lo bilang kalau lo memang sepantasnya nggak tahu apa-apa soal Arina? Karena lo tahu gue yang lebih dekat sama dia, dan bukannya lo yang menurut desas-desus adalah pacarnya?"

Gilang sendiri terkejut, bagaimana bisa ia melontarkan ucapan bernada provokasi seperti barusan. Agaknya ia terlalu kesal karena diabaikan sutradara yang paling dibencinya itu.

"Lo bangga mengaku dekat dengannya tapi malah datang ke sini bertanya sama gue soal keberadaan dia? Hey bung, bukan gue yang bayar gaji Arina..."

"Kalau begitu, apa kalimat yang tepat buat pacar yang nggak tahu keberadaan pacarnya sendiri? Kalau dia memang pacar lo, harusnya lo tahu di mana dia sekarang dengan begitu lo layak disebut pacar," sindir Gilang bernada dingin.

Joe menggelengkan kepala, "Lo cuma kemari untuk mengatakan lo nggak suka Arina punya hubungan dengan gue. Lo dan mental anak kecil lo itu selamanya cuma bisa cemburu tanpa alasan. Minggir, gue masih punya pekerjaan."

Gilang dibuat menahan kesal oleh pria itu, tapi tak ada yang bisa dilakukannya. Meski ia membenci Joe, tapi sudah jelas Joe tidak berniat menyembunyikan di mana Arina. Kemungkinan besar orang itu juga tidak tahu ke mana saat ini Arina pergi.

"Oh iya. Arina itu cuma manajer. Apa seorang manajer harus menempel ke artisnya? Kayaknya waktu Yana masih ada dia nggak segitunya selalu membuntuti lo. Lo yakin lo bertanya ke gue bukan karena cemburu? Karena gue yakin yang lo lakukan itu, nggak biasanya dilakukan seorang artis ke manajernya." Joe menambahi. Dan ucapannya seperti menusuk jarum di tempat yang sudah bernanah. Membuat Gilang makin muak.

"Itu sama sekali bukan urusan lo," sahut Gilang sinis.

"Wah wah, padahal lo datang ke kantor gue sama dan bertanya soal Arina ke gue, bukankah itu sama saja seolah mengatakan urusan Arina juga urusan gue pula?" tampaknya Joe belum puas untuk terus menghadiahi Gilang kalimat sindiran terbaiknya.

"Yah well, sebut saja gue berubah pikiran. Gue terlalu tinggi menilai lo. Tapi ternyata, bahkan Arina sendiri pun nggak cukup percaya sama lo untuk memberitahu dia di mana dan sedang apa," ujar Gilang, berusaha tersenyum simpul. Senyum dunia bisnis yang sering dilakukannya jika moodnya sedang berantakan tapi tuntutan penampilan mewajibkannya tersenyum tampak tenang atau bahagia. Senyuman sejenis ini cukup manjur untuk menutupi emosinya.

Tanpa permisi Gilang berpaling pergi dan meninggalkan Joe yang masih berdiri di depan ruang kendali. Terlihat banyak orang tampak kasak-kusuk terkait pertanyaan-pertanyaan dalam benak mereka, untuk apa seorang aktor seperti Gilang menemui sutradara program jika tidak ada jadwal tampil sebagai narasumber untuk wawancara atau tayangan lain.

Di lain pihak Joe sangat tidak suka dengan ucapan Gilang barusan, namun itu membuatnya mau tidak mau memikirkan bahwa kalimat Gilang begitu menyinggung harga dirinya. Secara tiba-tiba ia tidak ingin berada di tempat ini. Joe memanggil salah satu asistennya. Sebentar lagi tayangan program Food Orgasm yang merupakan gabungan program traveling dan kuliner akan dimulai. Karena sifat programnya bukan siaran langsung, Joe bisa meminta asistennya untuk mengawasi siaran.

"Cal, lo gantiin gue sementara ya. Gue ada keperluan penting. Telepon aja kalau ada apa-apa." Tanpa menunggu persetujuan asistennya, Joe pergi meninggalkan master control room. Ia mengeluarkan ponselnya dan berusaha menghubungi nomor yang sama berulang-ulang. Namun lama-lama Joe merasa frustrasi karena sama sekali tak ada respon dari nomor yang dituju.

Dear Miss Manager (Tamat Di KK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang