28

2.4K 375 71
                                    

Catatan Penulis: RCSC TAMAT HARI INI! Aku merilis Bab 28, 29, dan 30 bersamaan hari ini. Apabila baru ada bab ini di Wattpadmu, silakan refresh lagi. Selamat membaca!

***

[DUA HARI SEBELUM BADAI.]

AKU HANYA SEMPAT menyadari satu hal: kepalaku tidak jadi pecah.

Semua bermula ketika aku mendengar gerakan lain dari arah Set-gerakan yang sangat lincah.

Aku tidak tahu bagaimana aku bisa tahu ada gerakan itu, karena seharusnya aku tidak bisa mendengar apa pun lagi. Saat itulah perspektifku bergeser sedikit-aku sedang berjuang berlari, diterangi pencahayaan berwarna hijau limau.

Kristal ba.

Serqet-bagaimana-?

Tahan!

Balasan Serqet sangat singkat-dan, kusadari, sangat pedih. Seakan Serqet perlu mengeluarkan sangat banyak tenaga ekstra hanya demi bisa mengirimkan balasan itu padaku.

Balasan.

Tenaga ekstra.

Perspektif....

Kepalaku....

Aku kembali teringat Andre-dan aku segera mengerti kenapa.

Dengan sebuah erangan keras, aku bisa merasakan Serqet berusaha bergerak terus ke arah Set.

Sambil merasakan denyut di kepalaku yang tidak hilang.

Sambil mendengar denging di telingaku yang bertahan.

Sambil merasa seakan kepalanya mau pecah.

Tahan!

Sekarang aku mengerti maksudnya.

"Aku merasakan langkahmu!"

Itu bukan telingaku-itu Serqet.

Saat itu juga, Serqet menjejak cepat dan melompat tinggi.

Persis begitu kakinya meninggalkan tanah, ia bergerak dan melepas kedua capit setrumnya dengan cekatan, lalu mengaitkan sepasang kait kecil yang ada di pangkalnya.

Dhish!

Aku cuma mendengar bunyi gas lepas dengan mendadak, mirip bunyi letupan konfeti, diiringi bunyi uluran sesuatu dan bunyi tabrakan.

Hal berikutnya yang kutahu, Serqet tidak mendarat sama sekali.

Alih-alih mendarat, Serqet malah berayun-salah satu capitnya baru saja dijadikan semacam kail panjat, disangkutkan ke langit-langit jauh Iram, dan ternyata kait di pangkal tadi terhubung ke semacam gulungan tali.

Dhish!

Aku tahu kail itu sudah lepas dari atas, dan sekarang Serqet sedang melayang bebas di udara-tetapi Serqet sudah tahu persis ke mana ia akan mendarat.

KRAK!

Suara dengingan di telingaku langsung berkurang separuh, dan tiba-tiba kepalaku terasa jauh lebih bebas. Masih sakit, masih pening, masih berdenyut, masih berdentum, tetapi jauh lebih baik.

Aku bisa mendengar lagi sedikit.

"Hah!" seru Set-nadanya tidak terdengar senang, tetapi tidak juga marah. Aku tidak bisa menebak emosinya sama sekali. Aku bisa mendengarnya melangkah menjauh dariku. "Tidak buruk!"

Aku berusaha menggerakkan tanganku lagi. Ototku sudah tidak sekaku saat pertama kali Set menghancurkan kepalaku dengan ledakan soniknya. Aku bisa bergerak. Kepalaku masih sakit bukan main, telingaku masih berdenging, tetapi aku bisa berpikir lebih jernih.

Ragnarökr Cycle: Storm ChasersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang