24

2.7K 392 103
                                    

Catatan Penulis: Hai! Mohon maaf keterlambatannya. Hari ini ulang tahunku dan Rin memberi surprise gift kemarin HAHAHAH jadi aku baru bisa post sekarang. Sekalian birthday post, lah.

Ada yang mau beri kado? :P

Ilustrasinya akan kususulkan nanti. Selamat membaca!

***

[DUA HARI SEBELUM BADAI.]


HARAPAN HORUS CUKUP memakan waktu untuk terpenuhi, karena kami praktis menanti dalam hening entah hingga berapa lama setelahnya.

Bayang-bayang yang menunjukkan panas muncul di pojok layar, tetapi Horus mengerjap dan muncul sebuah label di sana dengan huruf yang tidak kukenali.

"Mertseger," terjemah Serqet padaku. Aku mengangguk.

Di atas kotak label Mertseger, ada kotak lain dengan sebuah garis di tengahnya yang bergetar-getar sedikit, seperti gelombang suara. Sepertinya itu sinyal suara yang dideteksi dari arah sana.

Horus benar soal kemampuan Mertseger—getaran gelombang suara itu lembut sekali. Tidak nihil, tetapi aku yakin bahwa jika aku di sana, aku tidak akan bisa mendengar apa-apa.

Selain Mertseger dan timnya, tidak ada lagi sinyal suara atau sinyal panas dari sekeliling mereka. Wilayah di sekitar Menara Ma'at sepi, secara harfiah.

Kami masih menanti dengan tegang. Setiap pergerakan di layar nyaris terasa seperti sebuah sinyal bahaya—sedikit kedut dari grafik ini atau gambar itu, entah apa. Mertseger bergerak terus, mendekat ke arah Menara.

"Di mana persisnya pemukimannya?" tanyaku.

"Arah Utara," kata Serqet singkat. "Horus, firasatku tidak enak."

"Kita tunggu dulu," kata Horus, matanya terpaku tajam pada layar komando. Dia mengerjap sekali, dan titik panas tim Mertseger membesar di layar. "Dua ratus meter dari Menara."

Mertseger terus bergerak dengan sangat awas, pisau racunnya sepertinya sudah ditarik keluar—agak susah melihatnya, karena sepertinya pisau itu tidak terpengaruh panas tubuh Mertseger dan jadi berwarna sama dengan latar belakang pasir di tempat itu, tetapi aku bisa menilai dari postur Mertseger bahwa ia mengendap-endap dengan kuda-kuda mengeluarkan pisau.

Saat itulah muncul sinyal baru.

Dari arah Utara jauh—titik terjauh yang bisa dijangkau oleh Menara Ma'at—sebuah sinyal panas yang sangat ramai tiba-tiba masuk.

Horus mengerjap. Gambar sinyal panas itu membesar....

Dan ternyata asalnya adalah sekawanan binatang.

Mereka tampak seperti anjing kurus sebesar kuda, dengan moncong yang panjang dan telinga lebar, tetapi beberapa bentuknya tampak salah. Telinga mereka segitiga seperti serigala kecuali dengan bentuk segitiga yang terbalik—sisi ujungnya yang menempel ke kepala, sementara sisi lebarnya menghadap luar. Moncong mereka agak bengkok ke bawah, membuat kepala mereka jadi mirip kepala jerapah, tetapi yang paling menarik tentang mereka adalah ekornya.

Ekor mereka bisa bergerak, tetapi tampak agak kaku—seakan-akan ekor mereka dilapisi semacam zirah dari kulit tebal atau tulang. Lalu, di ujung ekor mereka, aku bisa melihat bentuk seperti garpu tala, kecuali dengan ujung yang sangat tajam dan agak membengkok keluar seperti jangkar. Jika sampai ekor itu menusuk sesuatu, lepasnya pasti susah.

Ragnarökr Cycle: Storm ChasersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang