Chapter 23

7.8K 552 4
                                    

Hari terakhir di Indonesia.

Siang ini aku kembali ke Korea setelah seminggu di Indonesia. Urusanku dengan sekolah sudah selesai semua begitu juga hal lainnya. Aku diantar Ka Jimi ke bandara, eomma appa ku sedang bekerja jadi tidak sempat ikut.

" hey, jaga diri disana.. Turuti kata paman dan bibi. Jangan lupakan aku. Seringlah telfon."
Ucap Ka Jimi.

" iyaaa, tenang saja.. Oppa disini juga jaga diri, jaga eomma appa dengan baik. Jika ada waktu main lah kesana menyusulku."
Sahut Garnis.

" ahhhh adikku ini cepat sekali pergi lagi."
Ka Jimi memeluk Garnis erat.

" hei lepaskan, kau berlebihan.. Aku tidak bisa bernafas."
Garnis merasa sesak dipeluk kakanya.

" baiklah.."
Ka Jimi melepas pelukannya.

" hoshh hoshhh lebih baikk."
Garnis menepuk nepuk dadanya.

" aigoo, dasar lebay.. "
Ka Jimi mendengus kesal.

" coba kau jadi aku, pasti begini juga."
Ucap Garnis.

" sudahlah jangan bicara terus, sudah waktunya kau masuk pesawat.. Pergilah."
Ucap Ka Jimi.

" oiyaa benar juga, oppa aku berangkat dulu ya."
Garnis melihat jam tangannya dan segera bersiap.

" hati hati adikku, jangan lupakan ini."
Ka Jimi menunjuk pipinya.

" oiyaaaa aku lupa.. Muachh bye oppa."
Garnis mencium pipi kakanya dan berjalan meninggalkannya.

" byee......"
Ka Jimi tersenyum melambaikan tangan ke Garnis.

Aku pun masuk ke pesawat. Rasanya baru sebentar aku berkumpul dengan keluargaku. Tidak terasa aku harus kembali bekerja.

--------

Bandara Internasional Incheon

Aku akhirnya sampai di Korea. Aku dijemput Jimin di Bandara bersama managernya. Di lobi kedatangan aku mencari cari keberadaan Jimin. Aku melihatnya berdiri di salah satu sudut, menungguku dengan gaya cool ala Jimin. Setelan jeans Hitam dipadu dengan jaket hitam, baseball cap. Ia juga memakai masker agar tidak terlalu kentara.

 Ia juga memakai masker agar tidak terlalu kentara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" oppa..."
Garnis teriak memanggil Jimin.

" hai...."
Jimin melambaikan tangan ke arah Garnis.

" sudah lama menungguku?"
Tanya Garnis.

" aniya.. Bogoshipda Garnis ssi."
Jimin memeluk Garnis.

" aku juga."
Garnis balas pelukannya.

Setelah melepas rindu aku dan Jimin oppa masuk ke mobil. Ia mengantarku sampai apartemen paman.

---------

Aku akhirnya sampai di rumah paman. Jimin turun duluan, ia membukakan pintu mobil untukku. Hani, bibi dan paman menyambut kedatangan kami.
Paman mengajak Jimin masuk, Bibi mempersilakan Jimin agar ikut makan malam bersama kami sebagai ucapan terimakasih karna sudah menjemputku. Jimin pun mengiyakan ajakan bibi.

Setelah aku ganti baju, kita makan bersama. Di meja makan aku dan Jimin duduk berhadapan. Terasa canggung baginya, karna ini pertama kali ia bertemu anggota keluargaku selain paman.

Makan malam selesai, Jimin mengucapkan banyak terima kasih, dan ia bilang makanan bibi sangat enak. Bibi merasa senang, ia mengusap kepala Jimin. Kata bibi wajah Jimin sangat cute seperti anak kecil. Aku tertawa kecil mendengarnya. Karna sudah agak malam Jimin meminta izin pulang.

" yahh oppa cepat sekali perginya."
Ucap Hani.

" jadwalnya padat, ia harus pulang istirahat."
Sahut Paman.

" paman benar jadwal sangat padat, lain kali aku akan berkunjung kesini lagi."
Ucap Jimin.

" baiklah hati hati dijalan oppa,sampaikan salam untuk Jungkook oppa"
Hani melambaikan tangannya ke Jimin.

"Baiklah akan aku sampaikan, kalau begitu paman, bibi.. Jimin pulang dulu ya.. Terimakasih makan malamnya."
Jimin membungkuk dan tersenyum lebar setelahnya.

" aku akan mengantarmu kedepan"
Ucap Garnis sambil menggandeng tangan Jimin.

Aku mengantar Jimin sampai ke mobilnya.

" oppa, hati hati ya.. Chat aku kalau sudah sampai."
Ucap Garnis.

" okee."
Jimin mengacungkan jempol dan memberi wink eye ke Garnis.

" aihhh mulai lagi."
Garnis memutar bola matanya melihat aksi jimin.
" cepat sana masuk mobil."
Lanjutnya.

" iyaa ini aku masuk."
Jimin membuka pintu mobil dan segera duduk.

" bye bye.."
Garnis tersenyum dan melambaikan tangannya.

" ahh tunggu.."
Jimin keluar dari mobil lgi.
" selamat malam, i love you."
Jimin memeluk Garnis tiba tiba.

" love you too..."
Garnis membalas pelukannya.

" aku pulang dulu ya, kau jangan lama lama diluar.. Udara lumayan dingin."
Jimin melepas pelukannya. Menasihati Garnis sambil mengelus puncak kepalanya.

" hmm araseo.. "
Garnis mengangguk.

" bye bye.."
Jimin masuk mobil dan melambaikan tangannya.

" hati hati oppa."
Garnis tersenyum melambaikan tangan ke Jimin.

Mobil Jimin pun melaju, Garnis masih ditempat, melambaikan tangan dengan senyum bahagianya. Ia kembali ke rumah ketika mobil Jimin sudah tidak kelihatan lagi.
Ponselku bergetar, ternyata eomma menelfon. Bertanya apa aku sudah sampai di Korea. Aku bilang bahwa aku sudah sampai, dijemput Jimin oppa di bandara. Aku juga bilang ke eomma tadi Jimin oppa makan malam bersama di rumah Bibi. Eomma lega aku sampai dengan selamat, ia juga senang Jimin mulai akrab dengan keluarganya.

********

Tbc

Jangan lupa kasih bintang ya ^^

Dream Job (Park Jimin) TAMATWhere stories live. Discover now