Chapter 21

8.4K 567 2
                                    

***

Di Bandara

Aku diantar keluarga Samchon ke bandara. Jimin tidak ikut menemaniku karna ia ada pre recording hari ini. Ia berjanji akan video call denganku sebelum aku take off.

Eomma ku sempat menelfon sebelum cek in. Ia mengatakan kak Jimi yang akan menjemputku di bandara setelah aku tiba. Baiklah, hati hati di jalan ya nak, telfon ibu kalu sudah sampai. Lanjut ibu, aku pun mengakhiri sambungan telfon setelah ibu mengatakan sampai jumpa.

Jam keberangkatan pesawatku tinggal sebentar lagi. Aku pun berpamitan dengan paman kim, bibi dan juga sepupuku Hani.

" paman, bibi aku pamit dulu ya. Jaga kesehatan kalian."
Garnis membungkuk memberi hormat lalu memeluk kedua orang tua ini.

" kau juga ya nak, sampaikan salam kami pada ayah ibumu."
Ucap Bibi sambil mengelus kepala Garnis.

" hey girls, aku pergi dulu ya.. Kau rajin rajinlah bekerja. Awasi Jimin jika ia bertingkah."
Garnis menepuk pundak sepupunya itu.
"Awasi Jungkook juga"
Lanjutnya.

" baiklah eonni, tenang saja dia akan aku awasi, Jungkook oppa ku bisa menjaga diri sendiri"
Hani tertawa kecil mendengar pesan Garnis yang menyuruhnya mengawasi Jimin dan Jungkook.

" okee, telfon aku sering sering ya."
Garnis tersenyum dan memeluk Hani erat.

Aku pun melambaikan tangan ke mereka. Sesaat aku teringat akan janji Jimin yang akan video call denganku sebelum aku berangkat. Waktunya tinggal sebentar lagi dan ia belum juga menelfon. Sampai aku masuk ke kabin pesawat belum ada juga panggilan darinya. Aku mendengus kesal. aishh dasar pembohong. Gumamku. Pramugari memberitahu waktu tinggal 5 menit lagi dan meminta penumpang menggunakan sabuk pengaman dan memindahkan ponsel ke mode pesawat.

Perjalanan kembali ke Indonesia cukup memakan waktu. sesuai jadwal, aku akan sampai pukul 7 malam.

------

Aku telah sampai di Indonesia dengan selamat. Suasananya berbeda sekali dengan Korea. Aku mengamati sekeliling, mencari sosok kakakku. Seketika aku berhenti mengamati ketika melihat seseorang memegang poster besar bertuliskan Garnis adikku tercantik, dan aku langsung tau siapa dia. Kakakku memegang poster itu dengan gaya coolnya. Setelan kaos hitam, celana jeans dan sneakers serta snapback membuatnya terlihat keren. Ternyata disini aku tidak hanya disambut kakakku, ada fansnya juga yang ikut. Maklum saja, dia seorang selebgram dan youtubers yang lumayan terkenal. Apalagi kakakku juga tampan, pasti banyak yang menyukainya. Aku langsung menghampirinya.

" hey brother!"
Garnis memanggil dan memberikan salam hi 5 ala mereka.

" hey sister!"
Sahut Jimi.
"adikku makin cantik saja"
Lanjutnya sambil mengacak acak rambut Garnis.

" itu pasti."
Ucap Garnis sambil tertawa ringan.
" ayo pulang, aku ingin ketemu ayah dan ibu."
Lanjutnya.

" kajaa!!"
Jimi menarik tangan adiknya.

" hey, itu fans fansmu?"
Ucap Garnis.

" iyaaa, mereka kemari juga."
Ucap Jimi enteng.

" hebat, kakakku seorang artis."
Garnis mengacungkan dua jempol di depan wajah Jimi.

------

" eomma appa, aku pulang.."
Garnis membuka pintu rumah.

" anakku datang juga."
Ibu memeluk Garnis erat.

" eomma aku lapar."
Garnis menepuk nepuk perutnya yang lapar.

" ibu tau, mari kita makan."

Malam ini aku makan bersama kembali dengan keluargaku setelah lama tidak pulang. Aku juga bercerita pengalaman selama bekerja di Korea. Tak lupa juga memberikan titipan salam dari pamanku. Aku pun menceritakan hubunganku dengan Park Jimin. Ayah dan ibu tidak kaget mendengarnya karena ternyata Bibi sudah memberitahu mereka sebelum aku. Mereka juga setuju dan membiarkan aku bersama Park Jimin. Aku tersenyum senang karena mereka merestui hubunganku saat ini.

-------

Makan malam telah usai, kini aku berbaring melepas penat di kasurku. Tidak banyak yang berubah dengan kamar ini. Aku mengambil ponsel di nakas, sedari aku sampai bandara belum kunyalakan sama sekali. Pasti banyak notif bermunculan.

Dan benar saja, paling banyak notif dari Jimin. 20 panggilan tidak terjawab. Aku lantas mengirimi ia pesan, tapi tidak dibalas mungkin Jimin sudah tertidur. Aku membuka satu pesan berisikan video.

Video Jimin yang mengatakan maaf untuk tidak menelfon dan ia minta aku untuk berhati hati dan mengingatnya selalu. Aku tersenyum melihat video itu, wajah Jimin terlihat sedikit khawatir. Di akhir video dia beraegyo, aku yang melihatnya sangat gemas. Ingin sekali memegang pipi tembamnya itu.

-------

Kedatanganku ke Indonesia untuk mengurus surat surat sekolahku dulu yang belum sempat aku urus, selain itu adik ibuku mengadakan pesta pernikahan, jadi aku harus ikut membantu.

Aku ke sekolah bersama sahabatku, Airin namanya. Ia akan menemaniku mengurus semuanya. Setelah semua itu selesai aku dan Airin memutuskan untuk bertemu dengan geng kami sewaktu Sma. Kami berdua naik mobil menuju cafe favorit kami saat hang out dulu.

Drrrtttt Drttttt

Jimin oppa <3

Hei, kau dimana? Apa sudah sampai? Sedang apa? Aku merindukanmu... Cepatlah pulang.

Aku membuka ponsel, ternyata Jimin mengirim pesan padaku. Dengan cepat aku membalasnya.

Garnis
Aku sedang makan dengan temanku, jangan khawatir dia bukan pria heheh... Hei aku baru sampai kemarin tau :p

Airin melihatku heran karna aku tersenyum senyum sendiri sambil melihat ponsel.
" hei kau kenapa?"
Tanya Airin.
" tidak, bukan apa apa."
Lanjutku sambil mengelengkan kepala.

*******
Tbc

Part ini agak gaje yaa? Heheh maaf nih author bingung nulisnya :D

Jangan lupa vote yaaa :))


Gomawo :))

Dream Job (Park Jimin) TAMATWhere stories live. Discover now