Chapter 07

14.3K 1K 26
                                    

***

Jimin pov

Drrtttt..... Drrrrtttt......

Ponselku bergetar. Aku membuka layar dan membacanya. Ahh ternyata dari coordi noona ku yang baru. Tapi ada apa dia sms?
Dengan cepat kubaca sms itu, penasaran apa isinya.

Selamat malam Jimin-sshi.
Apa tadi kau puas dengan kerjaku? Apa ada yang kurang dengan riasannya? Kuharap kedepannya kau merasa nyaman denganku.

Kenapa dia bertanya seperti itu? Apa dia kesal karna aku cuek padanya. Padahal sebenarnya memang seperti ini sifatku dengan orang baru. Dia juga bertanya tentang riasannya. Sebenarnya aku suka semua darinya, sejak awal aku sudah memperhatikannya. Diam diam saat dia tiba pertama kali dan saat dia di ruang pd Lee aku sudah memerhatikannya. Aku suka wajah imutnya, style fashionnya, rambutnya, gaya bicaranya, aku menyukai semua darinya, bahkan aku sangat suka dengan riasannya yang terlihat lebih bagus dari coordi noona ku sebelumnya. Tapi aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan ku yang cuek ini. Dan untuk pertama kalinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Hfftt aku pusing,lebih baik aku tidur saja, besok pasti sangat sibuk. Kuletakkan kembali ponselku tanpa membalas pesannya.

***

" eonni bangun sudah pagi, cepatlah.. Kau kan masuk kerja."
Ucap Hani yang sedari tadi menggoyangkan badan Garnis.

" iyaa iyaa aku bangun. "

" nah gitu dong, baiklah eonni aku bantu ibu di dapur dulu ya. "
Balas Hani yang langsung pergi ke dapur.

" ne Hani-sshi. "

Aku langsung bersiap siap. Ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi. Ahh rasanya masih ingin bermalas malasan di kasur. Tapi aku harus cepat agar tidak terlambat. Terlambat melihat Jimin maksudnya heheh :D .
Setelah semua siap, aku duduk di depan meja rias Hani menyisir rambutku dan sedikit berdandan. Aku mengambil ponselku melihat apakah ada balasan dari Jimin oppa. Tapi ternyata yang ada malah pesan dari pd Lee.

Garnis-sshi aku minta tolong padamu isi jadwal latihan dance Bts ya, karna Choi ssaem izin sebentar. Hanya 30 menit saja. Kau bisa kan? Kata pamanmu kau pandai menari. Tolonglah garnis.

"Mwoo?? Berlatih dance?? Kan mereka bisa sendiri. Kenapa harus aku??. "
Kataku kesal dalam hati.

Sebenarnya aku tidak mau, tapi ini perintah dari atasan. Aku tidak bisa menolaknya. Ini salah paman juga sih pake kasih tau pd aku pandai menari. Kubalas pesan pd, terpaksa aku katakan kalu aku bisa.

Kemudian aku sarapan. Kami berangkat bertiga lagi seperti kemarin. Selama perjalanan aku mengecek ponselku, masih berharap ia akan membalasnya. Tapi hasilnya nihil, tidak ada balasan pesan sama sekali. Sampai akhirnya aku tiba di kantor.

***

" Garnis kau tau kan ruang dance dimana? Kau langsung kesana ya tadi pd Lee yang katakan padaku, menyuruhmu agar langsung berlatih dengan mereka."
Ucap paman.

" iyaa samchon aku tau, kenapa sih paman beritahu mereka aku pandai menari? Membuatku malas saja."
Gerutu Garnis.

" ya tidak apa kan? Ini juga mendesak, pd Lee tidak suka mengosongkan jadwal, kau langsung saja sana. "

" ne samchon arraseo."
Sahut Garnis sambil cemberut.

**

Aku langsung ke ruang dance sendirian setelah mengganti pakaian yang biasa aku pakai untuk menari, sedangkan paman ada urusan dengan pd.
Kubuka pintu ruangan dan kulihat mereka sudah berkumpul. Mereka asik menari sana sini dan bercanda sesekali.

" annyeong haseyo."
Sapaku pada mereka.

" ne annyeong haseyo."
Sahut mereka berbarengan.

" kau yang akan menggantikan Choi ssaem sementara?"
Tanya Taehyung ke Garnis.

" ahh ne, aku yang menggantinya. "

" kau pandai menari kan? Aku mendengarnya dari pd. Kalau begitu kita langsung saja jangan buang waktu."
Ucap leader Bts.

" iyaa bisa, oke baiklah. "

Aku memimpin latihan mereka. Sebelumnya kami pemanasan dulu, setelah itu sedikit mengulang tarian yang dipelajari mereka sebelumnya. Sesekali aku memperbaiki gerakan mereka yang salah.

" wahh kau pandai juga, coba tunjukkan pada kami keahlian dancemu. "
Pinta Suga ke Garnis.

" iyaa, coba menarilah. Aku ingin lihat sejauh apa kemampuanmu sampai pd Lee berani memintamu mengajari kami. "
Sahut Jin.

" Menari.. Menari.. Menari.. "
Sorak mereka semua padaku.

" ahh ne baiklah kalau kalian minta."
Balas Garnis.

Kemudian kunyalakan musik remix dari beberapa lagu. Perlahan kugerakan badanku mengikuti aliran musik hip hop itu. Mereka memperhatikanku dengan seksama. Begitu juga Jimin yang sudah terkenal dengan keahlian dancenya. Aku agak merasa canggung dengan Jimin oppa. Aku takut ia akan merasa tersaingi olehku. Tapi perasaan itu hilang karna sesekali mereka semua bertepuk tangan melihat aksiku. Senyum senangku perlahan muncul tiba tiba.

*****

Next

Jangan lupa vote dan comment ya ^^

Dream Job (Park Jimin) TAMATWhere stories live. Discover now