Chapter 03

19.2K 1.1K 18
                                    

***

Aku seperti berada di antara bintang bintang yang bersinar. Terlalu berlebihan ya? Hmm tapi memang seperti inilah yang aku rasakan sekarang berada di antara biasku ini. Rasanya aku tidak ingin beranjak cepat dari tempatku sekarang. Aku betah lama lama disini.
Aku menyukainya! Sungguh.

**

" Garnis- sshi "
panggil pd Lee.

" iya pak.."
sahutku, bergegas menuju ruangannya.

" karna kamu baru sampe jadi hari ini cukup perkenalan aja, baru kerja besok. "

" ohh iya pak baiklah. "
Balasku cepat sambil beranjak dari tempat duduk.

" ngomong ngomong kamu tinggal dimana? "
Tanyanya.

" aku tinggal sementara bersama pamanku di apartemennya. "

" ohh yasudah kamu boleh pulang, paman kamu juga udah nunggu diluar. "

" iyaa pak makasih hari ini, mohon bimbingannya kedepan. "

" ne Garnis sama sama ."

**

Aku keluar dari ruangan, dan melihat sepupuku dan juga paman yang sedang menunggu.

"maaf lama samchon, Hani ah."

"ohh tidak apa apa Eonnie, udah biasa nunggu tadi juga ikut ayah sebentar keatas. "

" iyaa tidak apa apa Garnis, sudah selesai kan? Ayo kita langsung pulang. "

Aku pun mengikuti mereka pulang. Di sepanjang jalan ke apartemen paman, Hani sepupuku terus saja bercerita tentang kesehariannya di korea. Aku hanya mendengarnya saja, mengangguk sesekali pura pura mengerti apa yang hani bicarakan. Karna aku memang belum sepenuhnya mengenal kota ini keseluruhan. Disela ia bercerita aku memandang keluar melihat langsung jalanan kota Seoul yang bersih, dan lumayan lengang. Sangat berbeda dengan kota asalku.
Rasanya aku ingin menetap saja disini.

**

Sesampainya di apartemen aku betemu dengan bibiku. Segera aku menyapanya. Tanpa ragu dia menyuruhku masuk dan langsung menunjukkan kamarku yang sementara.

" Garnis kamarmu untuk sementara disini ya maaf kalau kurang nyaman. "

" ah ne terimakasih imo, nyaman kok "
Balasku sambil membawa koperku kedalam.

" baiklah aku keluar dulu ya menyiapkan makan. "

" ah ne, gamsahamnida imo."

Aku langsung merebahkan badanku di atas kasur yang sangat nyaman ini, aku tersenyum sendiri mengingat kejadian yang aku alami tadi. Rasanya aku masih berada di antara mereka. Sampai sampai aku tidak tahu kalo sebenarnya hani melihatku dari tadi.

" Eonnie kamu kenapa? Pasti tadi ketemu sama BTS ya? "
Ucap Hani yang sudah duduk disampingku.

" ihh kok kamu tau sih? "

" iyalah aku tau, kan tadi mereka emang ada di dalam sana. "

" hmm iyaa juga ya Hani."

" Eonnie kamu udah dikasih tau jadi stylist member siapa? "
Tanya Hani menyenggol sikutku pelan.

" belum, tadi cuma perkenalan aja, mungkin besok."

" wahh eonnie aku jadi penasaran, jangan jangan nanti eonnie jadi stylistnya Jimin oppa. "

" ya Hani! Aku harap perkataanmu benar."
Balasku kegirangan sambil memegang tangan hani.

Aku dan Hani berteriak, loncat sana sini. Sama sama berharap aku akan jadi stylistnya Jimin nanti. Walaupun sebenarnya apa yang diharapkan belum tentu nyata. Tapi aku terlanjur merasa senang duluan.

" Hani.. Garnis.. Turun cepat makan malam sudah siap."
Teriak bibi dari dapur, membuat aku dan hani berhenti meloncat.

" ne eomma.. , Eonnie kajja!.. "
Sahut Hani menarik tanganku mengajak ke ruang makan juga.

**

Percakapan singkat itu membuatku melayang sesaat membayangkan apakah perkataan Hani tadi akan jadi kenyataan atau tidak.
Ahh tapi aku sudah terlanjur membayangkan aku benar jadi coordi noonanya Jimin. Membayangkan aku akan memdandaninya, memberinya fashion yang bagus dan yang paling bahagia bisa berbicara dan bertemu dengannya setiap hari. Yap setiap hari!

Tapi entahlah... Aku hanya berharap khayalanku tadi menjadi nyata. Tapi seandainya bukan Jimin, yang lain pun tak apa. Setidaknya aku tetap menjadi staff mereka.
Walaupun aku berharapnya Jimin oppa.

*****

Well, Garnis bakal jadi stylist nya siapa ya???? Hmm

Jangan lupa baca sampe abis..

Voment juseyo ^^

Dream Job (Park Jimin) TAMATDär berättelser lever. Upptäck nu