Chapter 22

7.8K 567 11
                                    

----

Aku dan Airin akhirnya sampai di Cafe. Temanku yang lain sudah menunggu di tempat biasa, pojok dekat jendela.
Mereka melambaikan tangan ke arah kami berdua. Aku dan Airin pun segera menghampiri mereka.

" haii hai hai, aku kangen kalian semua..."
Garnis menyapa dan memeluk ke 4 temannya satu persatu.

" kitaa juga... "
Ucap mereka barengan.

" kaya paduan suara aja barengan."
Garnis tertawa kecil melihat sahabatnya itu.

" namanya juga kangen.. "
Ucap Arsya sambil mencubit pipi Garnis gemas.

" aw aw.. Sakit tau.."
Garnis mengelus pipinya.
" ayo pesen yuk, laper nih"
Lanjutnya.

Kami semua pun mulai memesan makanan. Disela makan kami sharing sharing cerita masing masing. Setiap orang punya pengalaman yang bagus, ada yang kuliah di universitas favorit, jadian dengan gebetan terdahulu dan lain lain. Yang paling ditunggu menurut mereka adalah pengalamanku. Karena aku yang bisa dikatakan kena durian runtuh. Dapat kerja impian, dan pacar impian tentunya. Aku memberitahu mereka bahwa sekarang aku adalah pacar dari Park Jimin. Teman sesama fangirlku dulu sampai tidak percaya, tapi ia juga tidak heran karena ia sempat melihat tweet foto dari Jimin yang memperlihatkan wajahku sekilas.

Drttt drttttt drtttt

" ponsel siapa itu?"
Tanya Airin.

" ponselku yang berbunyi."
Garnis mengeluarkan ponsel dari sakunya.

" hei ternyata Park Jimin, ia mengajak video call"
Sahut Olla yang mengintip layar ponsel Garnis.
" tertulis Jimin oppa :* "
Lanjutnya.

" hei, dasar tukang ngintip."
Garnis segera menutup layar ponselnya.

" angkatlah, aku penasaran "
Ucap Airin.

" baiklah aku angkat,"
Garnis merapikan rambutnya sedikit dan mengangkat vicall Jimin.

Vidcall

annyeong chagi ya.. ..
Jimin melambaikan tangan ke kamera tersenyum lebar.

Annyeong oppa,
Garnis membalasnya dengan senyum manisnya.

"hei coba aku ingin lihat."
Olla menggeser ponsel Garnis ke posisinya.

" hei geser sini juga,"
Ucap Airin

" mana wajahnya? Aku ingin lihat setampan apa dia."
Safea menggeser geser tubuh airin agar terlihat di kamera juga.

" heii dia sangat tampan,.."
Viqka kaget melihat wajah tampan Jimin.

" sisakan aku satu pria seperti dia.."
Ucap Lisa.

" hei geserlah sedikit."
Garnis mengeser geser badanya yang sedang dihimpit teman temannya.

Begitulah mereka, sahabatku yang heboh. Itu belum seberapa, karna ini tempat umum jadi mereka tidak bisa berbuat semaunya. Bisa bisa dimarahi pelanggan lain. Jimin yang melihat pun tertawa, kemudian aku memperkenalkan sahabatku satu persatu, Jimin lalu menyapanya juga. Jimin mengatakan lain kali ia dan sahabatku harus bertemu langsung. Katanya sahabatku itu ceria dan lucu. Aku yang mendengar itu langsung tertawa, Jimin belum tau saja kalau sahabatku itu aslinya seperti apa.

Vidcall aku dengannya tidak lama karna Jimin disana sibuk. Aku pun memaklumi dan segera mengakhiri sambungannya. Sahabatku langsung kecewa, semuanya mengernyutkan bibir. Aku hanya tertawa kecil melihat aksi mereka yang sedikit berlebihan. Aku yang pacarnya saja tidak seperti itu.

Dream Job (Park Jimin) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang