Chapter 11 : The Queen

2.7K 175 2
                                    

"Kau... siapa?" tanya Sakura dengan pandangan penuh kebingungan saat menatap Kishu.

Kishu tersenyum lembut, matanya yang berwarna rubi memandang Sakura dengan penuh pengertian. Ia tidak terkejut dengan perubahan yang telah terjadi pada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya. Dengan langkah yang lembut, Kishu mendekati Sakura dan duduk di tepi ranjang. Tangannya yang lembut mengelus wajah Sakura yang tampak begitu berbeda dari sebelumnya. Sakura memegang lehernya sambil memejamkan mata, tampaknya menderita rasa haus yang tak tertahankan.

"Jika kau ingin tahu siapa aku, lebih baik kau minum terlebih dahulu," kata Kishu sambil menggigit tangan kanannya.

Dengan cepat, Kishu memberikan darahnya kepada Sakura melalui ciuman. Sakura terlonjak kaget, tetapi ia tidak mampu menolak. Dahaganya yang tak tertahankan membuatnya terbuai oleh darah yang mengalir dari Kishu. Kishu melepaskan ciumannya dan menjilati darah yang menempel di bibir Sakura.

"Aku adalah suamimu," bisik Kishu di depan wajah Sakura.

"Minumlah darahku, dan kau akan melihat semua tentang ingatanku," pinta Kishu sambil membuka sedikit pakaian hingga memperlihatkan bahu kirinya.

Sakura menggelengkan kepalanya, bingung dengan situasi yang sedang terjadi. Rasa haus yang membakar tenggorokannya membuatnya ingin menuruti Kishu, tapi setiap teguk air yang dihirupnya tidak memberinya kepuasan. Melihat kebingungannya, Kishu akhirnya mengambil inisiatif.

Pria berambut hitam pekat itu menggores lehernya dengan lembut, mengeluarkan darah segarnya. Sakura mencium bau darah itu dan langsung menatap leher Kishu dengan mata laparnya. Namun, ia masih mencoba keras untuk mempertahankan kewarasannya dan menahan dorongan mengerikan itu. Kishu tertawa kecil melihat keteguhan hati Sakura. Akhirnya, Kishu mendekat dan memeluk Sakura.

"Minumlah, atau aku akan memaksa kau untuk meminumnya," bisik Kishu, membuat tubuh Sakura menegang.

Merasa terpaksa, akhirnya Sakura memilih untuk meminum cairan merah yang keluar dari luka di leher Kishu. Ia mengisapnya perlahan-lahan, dan rasa dahaga yang begitu menggila perlahan mereda. Ia memeluk tubuh Kishu dengan erat, dan Sakura tidak tahu mengapa dirinya begitu merindukan darah Kishu. Rasa haus yang tak tertahankan akhirnya mencapai puncaknya, dan Sakura melepaskan bibirnya dari leher Kishu.

Kembali, sekelebat bayangan menghampiri pikirannya, hingga membuatnya meringis kesakitan. Kishu, yang melihat reaksi itu, tersenyum sambil tetap memeluk tubuh Sakura. Ia tahu bahwa saat ini Sakura sedang melihat ingatan dari darah Kishu.

Beberapa Vampir dapat melihat masa lalu seseorang dari darah yang mereka hisap. Ingatan apa pun akan terlihat setelah Vampir tersebut meminumnya, meskipun mereka seringkali tidak memperdulikan ingatan-ingatan manusia yang mereka minum darahnya. Sakura membuka matanya setelah ingatan-ingatan itu memenuhi kepalanya. Matanya yang indah kini menatap Kishu dengan kerinduan.

"Kishu!" seru Sakura sambil langsung menenggelamkan wajahnya di leher Kishu.

"Kau mengingatku? Jadi, aku tidak perlu melakukan sesuatu yang lebih ekstrem lagi untuk membuat ingatanmu kembali, bukan?" bisik Kishu sambil mengelus rambut lavender milik Sakura.

Sakura tersenyum dan mengeratkan pelukannya, merindukan Pria Vampir yang berada dalam dekapannya.

"Tidak, kau tidak perlu melakukannya. Aku mengingatmu, bahkan dengan sangat jelas, seperti itu baru saja terjadi kemarin saat aku hampir mati," jawab Sakura dengan lembut.

"Akhirnya kita bisa bersatu kembali," bisik Kishu sambil mencium lembut kepala Sakura.

"Apa sekarang aku juga menjadi Vampir seperti kamu?" tanya Sakura, melepaskan pelukannya, lalu menatap wajah Kishu.

Goddess & Prince of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang