Chapter 2 : About my husband?

7.5K 418 15
                                    

Di saat yang sama, Kazuma merasakan aura seseorang yang ia kenal. Akan tetapi, perlahan aura itu menghilang dengan sendirinya. Kekhawatiran tergambar jelas di raut wajahnya. Kazuma kembali ke apartemennya dengan khawatir setelah percakapannya dengan Sakura di sekolah. Dia merasa ada yang tidak beres dan ingin memastikan adiknya selamat. Saat Kazuma tiba di apartemennya, matahari telah terbenam, dan langit mulai gelap.

Saat dia masuk ke dalam apartemennya, dia segera memeriksa pesan di ponselnya, melihat apakah Sakura mungkin telah mengirimkan pesan atau memanggilnya. Ponselnya tidak menunjukkan pesan baru atau panggilan dari Sakura.

Dering ponsel milik Kazuma berdering kencang, panggilan seseorang yang sering ia terima ketika menjelang malam.

"Selamat malam, Ibu," jawab Kazuma.

"Kazuma, apakah Sakura bersamamu? Ia belum pulang sedari tadi. Aku sudah menanyakan kepada temannya. Mereka mengatakan jika kau memanggilnya sebelum pulang," tanya Sayaka dengan nada cemas.

Kazuma berpikir sejenak. 'Tidak, ini tidak mungkin. Tidak mungkin vampir sialan itu menculik Sakura. Sakura belum boleh bertemu dengannya dalam kondisinya sekarang.'

"Kazuma, kau di sana?" tanya Sayaka lagi karena tidak mendapat jawaban dari anak laki-lakinya.

"Maafkan aku, Ibu. Aku sudah meminta Sakura pulang sebelum matahari terbenam," jawab Kazuma dengan dahi berkenyit.

"Lalu, di mana dia sekarang, ya Tuhan?" ucap Sayaka semakin panik.

Kazuma mencoba menenangkan ibunya dan berjanji akan mencari adik kesayangannya itu. Kazuma mematikan panggilan itu dan berpikir ke mana Sakura hingga larut seperti ini. Wajahnya terbelalak dengan kemungkinan yang terlintas di benaknya, aura yang sempat ia rasakan sebelumnya. Aura yang terasa sangat familiar baginya.

"Vampir bedebah itu, kenapa tidak menunggu saat ingatan Sakura kembali?" umpat Kazuma sambil melempar ponsel miliknya ke lantai.

"Jangan menyebutnya seperti itu, Tuan. Bukankah kita satu ras?," sela seorang wanita yang berada di sudut kamarnya.

"Cari jejaknya sekarang! Setelah kita mendapatkannya, aku pastikan Sakura akan terlindungi dari marabahaya," dengan suara lantang Kazuma menyuruh wanita itu.

"Saat ini Anda tahu betul kita tidak bisa memasuki wilayah kerajaannya, Tuan. Kerajaannya berada di peringkat tertinggi di antara Raja Vampir. Jangan lupakan itu, Tuan. Hamba permisi,"  jawab wanita itu lalu menghilang.

Mendengar kata-kata wanita tadi membuat Kazuma semakin kesal. Memang benar apa yang dikatakan wanita itu, tetapi kenyataan yang tidak kalah mengejutkan adalah bahwa dirinya juga termasuk Raja Vampir.

Di dalam alam semesta yang sangat luas, terdapat sebuah realitas yang berbeda, yang dihuni oleh makhluk-makhluk legendaris yang dikenal sebagai Vampir. Mereka adalah para penguasa kegelapan, makhluk abadi yang terus hidup di alam mereka sendiri, terpisah dari dimensi manusia. Tidak seperti planet-planet biasa, para Raja Vampir menciptakan planet mereka sendiri sebagai kerajaan masing-masing, memanifestasikan kekuatan serta kehendak mereka untuk menciptakan dunia yang sesuai dengan hasrat dan keinginan mereka.

Inilah dimana keajaiban dimulai. Setiap Raja Vampir memiliki planetnya sendiri yang mencerminkan kepribadiannya dan kekuatan mereka. Ini adalah dunia-dunia yang begitu unik dan mempesona, dengan karakteristik yang sangat berbeda antara satu planet dan yang lainnya. Seolah-olah planet-planet ini adalah refleksi dari jiwa para Raja Vampir yang memerintahinya.

Misalnya, salah satu Raja Vampir yang kuat mungkin memiliki planet yang penuh dengan gunung berapi, lautan lava, dan pemandangan yang menakutkan. Di planet ini, elemen api dan kekuatan magis mengalir melalui alam semesta, menciptakan dunia yang membara dan mencekam.

Goddess & Prince of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang