Drabble Threesome

Kami Adalah Alien

"Kami adalah alien." Begitu ujar Hoseok, wajahnya tenang—lebih tenang dari air kolam di samping kampus. Jimin –di depannya- bergeming. Tampak Yoongi sedang melepas jaket kulit hitam, ia berdiri di samping Hoseok dan kata 'kami' merujuk pada kedua pemuda tersebut.

Keheningan tercipta, Jimin akui dari lubuk hati bahwa ia membenci kesunyian, apalagi akibat candaan garing seperti itu. Dia akan benar-benar tertawa jika tidak mendapat pandangan serius kedua kekasihnya.

Menghela napas, Jimin menyerah. "Hyung, gak lucu tahu," katanya berbalik badan, bersiap memakai celemek dan kembali mengolah makan malam namun lengannya ditahan oleh Yoongi.

"Kau kira di dunia ini ada dua seme yang mau berbagi satu uke?"

Jimin diam. Apa maksudnya?

"Kami alien karena itu kami mau berbagi." Terang Hoseok.

"Hah?"

Ayolah, cukup Taehyung saja yang dicerca seperti alien oleh teman kampusnya, kenapa sekarang kedua kekasihnya ikut-ikut menyebut diri mereka alien? Apa karena akhir-akhir ini mereka sering bergaul dengan Taehyung hingga jadi tertular?

Konyol. Begitu pikir Jimin namun saat ia ingin kembali berbalik dan mengabaikan ucapan mereka, tiba-tiba dia menemukan sulur-sulur basah lengket –yang entah berasal dari mana dan sejak kapan sudah- menjalari kaki dan tangannya sekaligus—mengikat kedua tangannya ke atas kepala, satu yang berukuran lebih gemuk melilit pinggangnya hingga terangkat di udara, sementara dua sulur lain membelit kedua paha Jimin, membuatnya harus mengakang sempurna. Kedua manik hitam itu membelalak seketika, terkejut sampai membuatnya kesulitan berkata-kata. Tak berhenti sampai di situ, beberapa benda lembek kenyal itu muncul lagi, bergerak menelusup ke dalam kaos juga lingkar pinggang celana, masuk—dan menyentuh sesuatu.

Dua kekasihnya menyeringai, "Sudah kami bilang kan kalau kami ini alien, ini adalah salah satu kemampuan kami—"

—"TIDAAAK!"

Piip piiip piiiip

Jimin terbangun dari ranjang, duduk seraya mengusap peluh yang membanjiri kening, "Fuuhh... hanya mimpi."