Lentera

2K 162 0
                                    

Atap apartemen, semilir angin membelah kegelapan malam. Tiga pemuda disibukkan oleh sebuah lentera merah, dua memegang lentera sementara yang satunya berjongkok menyiapkan api.

"Jangan lupa ucapkan permohonan saat kita terbangkan lenteranya." Seorang dari mereka mengingatkan—Min Yoongi. Dia masih berjongkok. Kedua pemuda lainnya mengangguk paham, satu di antara mereka menciptakan raut takut bercampur khawatir.

"Hyung, apa benar nanti bisa terbang?" Tanyanya.

Hoseok terkekeh menampilkan senyum happy virus-nya. "Aku pernah menerbangkannya dulu Chim, dan benar-benar bisa terbang kok. Jadi tenanglah."

Jimin menunduk, mengangguk samar. Yoongi menghitung satu sampai tiga, diikuti komando untuk melepaskan pegangan, Hoseok dan Jimin meloncat seraya melepaskan pegangan dari lentera setelah mengucap permohonan masing-masing.

Rupanya Yoongi sudah memeriksa angin sehingga saat ia membuat aba-aba, tepat ketika angin berhembus lumayan kencang menerbangkan lentera. Benda merah itu melayang di udara. Berwarna terang di antara kegelapan yang menyelimuti angkasa luas. Menyala bersama kerlip-kerlip bintang di langit.

Jimin tersenyum sumringah melihatnya, begitu pula kedua kekasihnya.

"Apa yang kau minta?" Kedua pemuda lebih tua bertanya bersamaan.

Jimin yang berdiri di tengah sontak mengerut alis, lalu tertawa kecil. "Kuharap ayah dan ibu di surga merestui hubungan kita. Hehe."


Drabble ThreesomeWhere stories live. Discover now