Neko

2.9K 198 3
                                    

Jimin menemukan seekor kucing sepulang dari kampus. Dia membawa kucing berbulu lebat itu ke apartemen, memandikan, memberi makan, memeluk, bahkan mencium si kucing. Tak sadar kalau dua orang penghuni apartemen lainnya sedang menyumpah serapah dalam hati.

Seminggu berlanjut, si kucing semakin menempel pada Jimin. Sebenarnya Jimin masih lebih perhatian pada kedua kekasihnya. Tapi emang dasarnya aja Yoongi dan Hoseok punya obsesi terlalu tinggi pada Jimin hingga membuat mereka khilaf.

Seminggu lebih sehari, Jimin menangis di sudut dapur. Memeluk tempat makan kucing kecilnya, merancu lirih sungguh memilukan hati. Yoongi dan Hoseok tidak tahan pun menghampirinya. Hoseok mengusap helai cokelat Jimin lembut.

"Sudahlah... mungkin itu yang terbaik buatnya. Jangan sedih terus, Chimchim..." Jimin memeluk salah seorang kekasihnya sangat erat. Terisak di sana.

"Tapi hyung... neko... neko pergi sebelum memakan sarapannya... dia juga belum berpamitan padaku..."

Giliran Yoongi yang mengusap punggung Jimin. Ia menghela napas kasar. Lalu Jimin memeluknya juga supaya adil. "Tidak apa-apa nanti kita kirim surat padanya..." omongan si perak mulai ngelantur. Tapi Jimin mengangguk saja karena sudah terlalu galau.

"Sebagai gantinya, kami punya hadiah untukmu, Jim."

"Ha-hadiah?" Jimin langsung mengusap kedua mata sembabnya. Menatap Yoongi dan Hoseok bergantian.

Tampak Hoseok membawa sebuah box cokelat. Box dibuka, Yoongi mengeluarkan neko mimi hitam dan kalung berpita hitam berhias lonceng kecil di tengah dari dalam box, sementara Hoseok mengambil neko tail dan neko paws senada.

Jimin membola. Berkedip-kedip kemudian bertanya polos, "Itu untuk apa, hyung?"

Seketika kedua pemuda itu menampilkan seringai terbaik mereka. "Untukmu, Jimin-ah. Maukah kau jadi neko kami?" Nada seduktif seksi membuat Jimin merinding.

Tapi kenapa?

Kenapa hatinya berdebar-debar tak sabar?

Kenapa ada sebuah senyum merekah penuh antusias di atas bibir penuhnya?

.

.

.

Omake

"Namjoonie, kenapa di apartemen kita ada kucing—hatchihh!"

"Ssst, hyung jangan berisik. Nanti tetangga sebelah denger."

Seokjin merotasikan matanya. Memandang kekasihnya seraya melipat tangan di depan dada, meminta penjelasan. Segera. Hidungnya semakin gatal, entah mungkin alergi bulu kucing.

"Yoongi-hyung dan Seokkie memintaku untuk merawatnya. Karena mereka teman baikku... jadi, yah... boleh ya, hyung?" Namjoon mencoba aegyo tepat saat Seokjin bersin untuk yang ke-2 kalinya. "Hyuuung~" Namjoon makin semangat beraegyo.

Karena tidak tahan melihat wajah mengerikan Namjoon akhirnya Seokjin mengangguk setuju.

"Tapi kalian tidur di luar."

Blaaam

Pintu apartemen dikunci dari dalam diiringi suara bersin Seokjin untuk yang ke-3 kalinya. Meninggalkan Namjoon yang sedang mencakari pintu apartemen persis seperti kucing.

Drabble ThreesomeWhere stories live. Discover now