Delapan Belas

2.5K 130 134
                                    

Kita tidak akan tau kemana hati dan pikiran kita akan tertuju.

❤❤❤

[Vara]

Aku segera menyusul Andika ke atap sekolah setelah sedikit ngoceh tidak jelas dengan Gita. Aku juga sedikit penasaran apa yang akan di katakan Andika padaku hingga seolah-olah seperti hal yang ingin dia katakan itu penting.

"Maaf buat lo nunggu lama, lo mau ngomong apa sama gue?" ucapku ketika aku sampai di atap dan berdiri di sisi Andika.

"Var, gue beneran minta maaf," ucap Andika yang membuatku mengerutkan keningku.

"Minta maaf buat apa?" tanyaku.

"Gue- gue nggak sengaja tau soal lo," jawabnya.

Aku pun terdiam ketika Andika mengatakan hal itu. Apakah Andika tau bagaimana tentang hal itu dan bagaimana terjadinya? Darimana ia tau akan hal itu? Apakah jangan-jangan mereka yang memberitahukannya kepada Andika?

"Lo... Lo tau dari siapa?" tanyaku tergagap.

"Dari kakak gue," jawabnya.

"Kakak lo? Siapa?" tanyaku lagi.

"Reyhan."

Reyhan?!

Apakah Reyhan memberitahukan Andika semuanya? Semua tentang hal itu? Ku kira hal itu seharusnya tidak di ketahui oleh kakaknya Andika. Sepertinya Reyhan juga mengetahui hal itu dari Farrel.

"Lo benci gue?" tanyaku pelan.

"Ng-nggak kok, Var. Itu kan kecelakaan antara lo dengan-"

"Jangan sebut namanya lagi, Andika. Gue nggak kuat mendengarnya, bagaimanapun juga kejadian itu menjadi trauma terberat bagi gue," ucapku.

"Trus Gita tau?" tanya Andika.

"Nggak, itulah sebabnya gue mohon sama lo, Andika. Jangan beritahu siapapun soal itu," jawabku.

"Baiklah, gue akan diam. Lagian menurut gue pasti lo sangat merasa tersakiti," ujarnya.

Aku hanya tersenyum simpul menandakan semua baik-baik saja walaupun nyatanya semua tidak baik-baik saja seperti yang terlihat. Apapun yang terjadi aku hanya ingin ini menjadi luka bagi diriku seorang.

"Oh iya, jangan beritahu Rival juga soal ini. Dia akan membenci gue dengan sangat kalau dia tau hal ini," ucapku.

"Jadi Rival belum tau sama sekali?" tanya Andika dan aku pun mengangguk.

"Rival akan membenci gue selamanya kalau dia tau soal ini."

"Tapi itu kan kecelakaan!" seru Andika.

"Sudahlah Andika, intinya sekarang lo diam saja karena lo udah tau hal itu."

Setelah itu aku pun kembali ke kelas di susul Andika di belakangku. Gita yang sepertinya duduk sendirian di depan kelas kini kaget ketika aku kembali bersama Andika. Aku tau dia ingin banyak bertanya tentang apa yang aku bicarakan bersama Andika di atap tadi.

"Lama banget sih! Jangan-jangan kalian udah jadian?"

Pletak!

"Ngawur aja lo!" sahutku setelah menjitak jidatnya Gita.

"Anjay, jidat mulus gue!" ringis Gita.

"Alay lo."

"Nih, di titipkan ke gue dari kak Rival tuh," ucap Gita lalu menyerahkan sebuah kotak kecil.

"Apaan nih?" tanyaku.

"Buka aja sendiri, emang gue tau apa?" sahut Gita.

Aku pun membuka kotak kecil tersebut lalu tiba-tiba aku terkejut melihat apa yang ada di baliknya. Ternyata di dalamnya ada bermacam-macam bentuk coklat yang terlihat lucu. Ternyata dia tau aku suka sekali makan coklat ini.

Bad Boy's Girlfriend [UP 1 PART FOR A WEEK]Where stories live. Discover now